Pemana Bahari Festival 2023
Pemana Bahari Festival 2023, Sukacita Pesta Nelayan Pemana di Pulau Anano Sikka
Pesta nelayan Pulau Pemana ini merupakan puncak Pemana Bahari Festival 2023 di Pulau Anano. Kapal-kapal nelayan penangkap tuna
Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Masyarakat nelayan atau pesisir Pulau Pemana merayakan pesta atau syukuran laut di Pulau Anano, Desa Pemana, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 25 November 2023.
Pesta nelayan Pulau Pemana ini merupakan puncak Pemana Bahari Festival 2023 di Pulau Anano. Kapal-kapal nelayan penangkap tuna tak melaut untuk menangkap ikan, semua mengambil bagian dalam pesta nelayan ini.
Pelabuhan kapal nelayan pun nampak sepi arena semua berlayar menuju pulau tak berpenghuni yang dikenal dengan nama Pulau Kambing ini, sekitar satu kilometer arah timur Pulau Pemana.
Masyarakat nelayan, seluruh anggota keluarganya beramai-ramai datang menggunkan kapal motor penangkap tuna. Ibu-ibu membawa makanan maupun minuman dari rumah untuk makan bersama di Pulau Anano.
Baca juga: Pemana Bahari Festival 2023, Masyarakat Pulau Pemana Pamerkan Busana Adat saat Karnaval Budaya
Sayudin La Didi, Ketua Panitia Pemana Bahari Festival 2023 menyampaikan, pesta nelayan ini wujud rasa syukur masyarkat setempat atas hasil laut yang mereka panen dalam setahun ini.
"Ini rasa syukur masyarakat nelayan Peman yang memanen hasi laut sehingga semua datang di Pulau Anano, tempatnya yang luas dan memungkian untuk semua bisa berkumpul," ujar Sayudin.
Pantauan TribunFlores.Com, di perairan Pulau Pemana dan Pulau Anano tampak puluhan kapal-kapal nelayan bergerak menjemput kapal penumpang yang membawa tamu-tamu dari Kota Maumere.
Dalam parade ini laut nampak tenang dan langit yang cerah. Tapi laut sangat ramai, saat kapal-kapal penangkap tuna melakukan parade menyambut kapal penumpang hingga berlabuh di pesisir Pulau Anano.

Kapal penumpang tak bisa berlabuh dekat karena tak ada tambatan kapal. Selain itu, sekita 300 meter dari bibir pantai pasir putih Pulau Anano ini sangat dangkal.
Para tamu pun harus menyeberang dari tengah laut menggunakan kapal nelayan hingga tiba di pulau ini. Perjalanan mereka disuguhi pemandangan perairan Pulau Anano yang sangat cantik.
Tiba di darat Pulau Anano, para tamu disambut ritual adat masyarakat suku Buton dengan ucapan doa dan dipercicik air. Kemudian pengalungan menggunakan kain tenun suku Buton dan tarian khas suku Buton kepada para perwakilan tamu.
Kemudian dilanjutkan dengan doa yang dilantukan oleh salah satu imam Masjid Pemana untuk membuka pakande (bahasa Buton) atau makan bersama.
Terlihat banyak makanan khas saat pakande yaitu kasoami yang terbuat dari ubi kayu, ikan hasil laut nelayan dan lainnya. Semua yang datang bebas untuk mengambil dan mencicipi setiap hidangan yang sudah disiapkan masyarakat setempat.
Saat pakande ini, sukacita masyarakat nelayan terlihat. Di bawah teriknya matahari di Pulau Anano dan panasnya pasir putih ketika matahari kian tinggi tak menyurutkan senyum dan semangat mereka.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Pemana, Martinus Mustari Ipir menjelaskan, pakande dimulai dengan doa dalam tata cara Islam. Pakande juga simbol sedekah masyarakat nelayan Pulau Pemana yang dengan sukarela memberikan makanan dalam pakande ini.
"Pesta nelayan ini kali ketiga, tujuannya untuk meningkatkan solidaritas para nelayan Pulau Pemana sehingga menumbuhkan rasa persaudaraan salah satunya dalam pakande ini," kata Mustari.
Selain pakande, dalam festival ini dimeriahkan dengan atraksi lomba dayung sampan antar dusun di Desa Pemana. Lomba dibagi dalam dua kategori, kelompok ibu-ibu dan bapak-bapak.
Atraksi ini dilakukan di perairan Pulau Anano dan disaksikan antusias masyarakat maupun tamu yang berdiri di bibir pantai.
Ada pun tamu-tamu yang hadir dalam festival ini, perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, Dandim 1603/Sikka, Lanal Maumere, Basarnas Maumere, Pospol Pemana, anggota DPD RI Anggelo Wake Kako, pegiat pariwisata, turis mancanegara, tenaga ahli P3MD NTT, Kandidatus Angge, civitas Politeknik Cristo Re Maumere dan tamu lainnya.
Kandidatus Angge sebagai tenaga ahli P3MD NTT mengungkapkan rasa kagumnya terhadap keindahan Pulau Anano dan budaya masyarakat nelayan Pulau Pemana.
Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Pemana yang konsisten melakukan festival ini. Ia berharap potensi desa ini dapat dikembangkan dan memberi dampak yang lebih untuk masyarakat.
Sementara itu, Rudolf M. Cherubim Newar atau Cherry Newar, Camat Alok menambahkan, festival ini menjadi ajang untuk memempromosikan potensi wisata di Desa Pemana mulai dari alam bahari dan kearifan budaya.
"Pulau ini ke depannya tidak kosong tetapi akan menjadi lebih bermanfaat dan bernilai bagi masyarakat melalui parwisata," pungkas Camat Alok ini.
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News
Perkemahan Pemana Bahari Festival 2023, Peserta Pramuka Diajak Lestarikan Kawasan Laut di Pemana |
![]() |
---|
Kerja Bakti Masyarakat Pulau Pemana Jelas Festival Bahari di Pulau Anano Sikka |
![]() |
---|
Pesona Pulau Anano di TWAL Teluk Maumere, Tempat Utama Pemana Bahari Festival 2023 |
![]() |
---|
Melihat Aktivitas Tempat Pendaratan Ikan Tuna di Pulau Pemana saat Pagi Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.