Berita Sikka
Pemuda asal Kloangpopot Sikka Rintis Batim Farm, Usung Konsep Organik Peternakan dan Pertanian
Konsep yang ia usung diberi nama Batim (Babi Timur) Farm, sebuah peternakan terpadu yang menggabungkan pengelolaan
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Petrus Jutanto Sallo, atau yang akrab disapa Gaga Sallo, pemuda asal Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menghadirkan terobosan baru dalam dunia pertanian dan peternakan melalui konsep organik yang ia kembangkan di desanya.
Konsep yang ia usung diberi nama Batim (Babi Timur) Farm, sebuah peternakan terpadu yang menggabungkan pengelolaan babi, pengolahan limbah hingga pertanian hortikultura dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Gaga menjelaskan bahwa Batim Farm saat ini fokus pada tiga komponen utama: pengelolaan pakan organik, pengolahan limbah menjadi kompos serta pemanfaatan kompos tersebut untuk pertanian hortikultura.
"Kita mengembangkan pakan organik dan mengolah limbah ternak menjadi kompos. Kompos ini lalu dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman hortikultura," jelas Gaga Sallo, Selasa 14 Oktober 2025.
Baca juga: Cerita Anak Korban Kebakaran Rumah di Kota Uneng Sikka: Saya Datang Api Sudah Merambat ke Rumah
Batim Farm juga meracik sendiri bakteri fermentasi untuk menjaga kesehatan ternak. Fermentasi dilakukan menggunakan bakteri lokal yang mereka kembangkan sendiri agar ternak lebih sehat dan terhindar dari penyakit.
"Inilah andalan kami. Dengan fermentasi ini, ternak lebih sehat, pertumbuhannya bagus dan terhindar dari penyakit," katanya.
Pemanfaatan Bahan Lokal
Lebih lanjut, Gaga menyampaikan bahwa 99 persen bahan baku pakan berasal dari produk lokal di sekitar Desa Kloangpopot. Bahan-bahan seperti sayuran, singkong, umbi-umbian, labu dan jagung diolah menjadi pakan ternak.
Pakan diracik menggunakan mesin giling, dicampur dengan mineral dan hasil fermentasi, kemudian disimpan dalam drum selama dua minggu hingga proses fermentasi selesai. Setelah itu, pakan siap diberikan kepada ternak dengan takaran dua kali sehari: pagi dan malam, masing-masing sekitar 1–1,5 kg per ekor.
"Pemberian pakan kami fokuskan pada kualitas nutrisi, bukan kuantitas. Hasilnya, ternak cepat besar dengan kandungan lemak yang rendah sehingga menghasilkan daging babi berkualitas tinggi," ujarnya.
Menariknya, Batim Farm juga membuka peluang besar bagi petani lokal. Ketika harga hasil panen seperti tomat, buncis atau sayur-sayuran anjlok di pasaran, Batim Farm siap membeli dengan harga yang bersaing.
Kloangpopot Sikka
Petrus Jutanto Sallo
Konsep Organik Peternakan dan Pertanian
Batim Farm
TribunFlores.com
Eksklusif
Cerita Anak Korban Kebakaran Rumah di Kota Uneng Sikka: Saya Datang Api Sudah Merambat ke Rumah |
![]() |
---|
Kuliah Tamu Prodi Hukum Unipa Hadirkan Ketua TP PKK Sikka Bicara Soal Kekerasan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Tiga Bangunan di Kota Uneng Terbakar, Dinas Sosial Sikka Terjun Bantu Para Korban |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kios, Salon dan Rumah Warga Hangus Terbakar di Kilo 2 Kota Uneng Sikka |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca NTT, Minggu 12 Oktober 2025: Sikka, Ende, Manggarai dan 5 Wilayah Ini Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.