Kalender Liturgi Katolik Hari Ini
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Senin 4 Desember 2023 Masa Adven 1 Jelang Natal 2023
Mari simak Kalender Liturgi Katolik hari ini Senin 4 Desember 2023.Kalender liturgi katolik untuk masa adven pertama jelang Natal tahun 2023.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Yes 1:27 Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar.
Yes 2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
Yes 2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Yes 2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Yes 2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Yes 2:5 Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!
Santo-Santa 4 Desember
Santa Barbara, Perawan dan Martir
Barbara dihormati sebagai pelindung orang-orang yang tertimpa bahaya angin taufan, dan pelindung para arsitek. Legenda tentang riwayat hidupnya baru mulai beredar pada abad ketujuh dan menjadi sangat populer sekitar abad kesembilan. Kebenaran legenda itu sulit dibuktikan, namun apa yang dibeberkan di bawah ini adalah cerita yang ditemukan di dalam buku-buku tua.
Konon, Barbara hidup di Yunani pada awal abad ketiga, dan meninggal dunia pada tanggal 4 Desember tahun 300. Ia anak Dioscorus, seorang pedagang Romawi yang kaya raya. Apabila ayahnya mengadakan perjalanan jauh untuk urusan-urusan perdagangan, Barbara ditinggal sendiri terkunci di dalam kamarnya di atas menara rumah mereka. Pada suatu ketika ayahnya harus pergi karena sesuatu urusan bisnis: "Manisku, ayah harus pergi!" kata Dioscorus kepada Barbara. "Selama ayah pergi", lanjutnya, "ayah akan menguncimu di loteng atas menara rumah kita, supaya kau selamat. Dalam menara itu akan ku buatkan dua buah jendela untukmu supaya kau dapat memandang keindahan laut dan bila ayah kembali, kau bisa mengetahuinya." Ketika Dioscorus pulang, ia melihat suatu keganjilan pada menara puterinya: ada tiga jendela dan di atas pintu menara terpaku sebuah salib. Dengan teliti dan tertegun ia heran akan semuanya itu. Ia cemas. Kemudian dengan lantang ia menghardik Barbara: "Apa yang telah kau lakukan?" Dengan tenang Barbara menerangkan apa yang terjadi selama ayahnya bepergian: "Ketika ayah pergi, aku memanggil seorang imam. Ia sangat baik dan mengajariku tentang Bapa yang Mahabaik yang mengutus Putera Tunggal-Nya ke dunia ini untuk menyelamatkan kita. Tetapi Putera yang bernama Yesus itu dibunuh di kayu salib." "Lalu??" kata ayahnya dengan gusar. Kata Barbara lebih lanjut: "Kini Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus untuk membimbing kita kepada Bapa di surga. Aku sungguh yakin dan mohon diselamatkan Tuhan Yesus. Maka imam itu membaptis aku. Untuk menghormati Tritunggal Mahakudus itu, aku menyuruh orang membuat jendela ketiga; dan supaya Yesus yang di salib itu tetap melindungi aku, maka kupasang salib di atas pintu masuk."
Ayahnya melotot! Ia geram dan tidak senang dengan perbuatan Barbara. Sebab ayah itu masih percaya kepada dewa-dewa. Dengan mata gelap, Dioscorus menyeret Barbara yang amat dicintainya itu sambil berteriak: "Ikuti aku ke pengadilan. Kau harus menyangkal kepercayaanmu yang tidak masuk akal itu!" Ketika itu Barbara baru berusia 14 tahun, sehingga hakim tidak berani berbuat apa-apa. Ayahnya bertambah berang dan menyeret Barbara untuk diserahkan kepada para algojo agar disiksa dan bisa menyangkal imannya. Namun sia-sia saja usahanya. Barbara tetap setia pada imannya. Akhirnya, ia menghunus pedangnya dan menebas leher Barbara, buah hatinya sendiri. Pada saat itu pun Dioscorus disambar petir dan mati seketika.
Konon Henry Koch, pria berkebangsaan Belanda, yang hidup pada abad kelimabelas, menaruh devosi besar kepada Barbara. Ketika rumahnya terbakar, ia diselamatkan secara ajaib dari amukan api dan bertahan hidup sampai ia menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Sejak saat itu, banyak orang berdoa dengan perantaraan Santa Barbara agar bisa mati dengan damai. Barbara juga dihormati sebagai santa pelindung orang-orang yang menghadapi ajalnya dan pelindung orang-orang yang mengalami kematian mendadak.
Santo Kristian, Uskup dan Pengaku Iman
Kristian adalah misionaris suku bangsa Preussen, Jerman dan uskup pertama Kulm. Ia mendirikan banyak gereja dan menyebarkan Injil di daerah yang luas itu. Selama enam tahun Kristian ditahan oleh orang-orang kafir di negeri itu, sampai akhirnya ia wafat pada tahun 1245.
Santo Osmund, Uskup dan Pengaku Iman
Osmund, seorang pegawai tinggi Raja William dari Normandia. Ketika Raja William mengalahkan Raja Harold II dari Inggris dalam pertempuran bersejarah di Hastings pada tahun 1066, Osmund diangkat menjadi Kanselir Inggris. Osmund dikenal jujur, berbakat pemimpin dan pandai. Namun ia tidak lama menduduki jabatan terhormat itu karena lebih menyukai suasana hidup yang tenang; ia sendiri lebih gemar membaca dan menyalin buku-buku rohani. Perhatiannya lebih difokuskan pada kemajuan rohani umat terdorong oleh tuntutan dari tahbisan-tahbisan rendah yang sudah diterimanya. Oleh karena itu ia berusaha membaharui semangat iman umat yang sudah merosot sekali terutama karena peperangan yang terus-menerus terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.