27 Warga Binaan Rutan Kelas II B Ruteng Terima Sertifikat Life Skill

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar 

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Sebanyak 27 warga binaan di Rutan Kelas II B Ruteng telah selesai mengikuti program kecakapan hidup (life skill) yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)  Randong dan  Dinas PPO Manggarai.

Penyerahan sertifikat ini di aula Rutan Kelas II B Ruteng oleh Bupati Manggarai Hery Nabit didampingi Kepala Dinas PPO Manggarai Fransiskus Gero. Turut mendampingi Kepala Rutan Heri Sutriadi.

Warga binaan yang mengikuti life skill terbagi dalam tiga kelas. Pertama pemberdayaan perempuan, taman bacaan masyarakat/ literasi, dan keterampilan fungsional.

Adapun jenis kegiatan yang telah dilakukan selama ini, pelajaran psikologi komunikasi, Budi pekerti dan menyimak bacaan literasi. Ada juga keterampilan fungsional seperti tungku Api, lampu hias dan juga sejumlah keterampilan tangan di bengkel.

Baca juga: Kadis Frans : Program Life Skill di Rutan Ruteng Jadi Bekal Bagi Warga Binaan

Sementara untuk warga binaan perempuan, keterampilan yang dilatih seperti  tata rias wajah dan rambut, merajut, menyulam, membuat Rosario , gelang kalung, kreasi dari kerja berwarna dan hiasan natal. Ada juga kelas memasak dan musik.

Bupati Manggarai Hery Nabit pada kesempatan itu mengatakan, kerja baik yang dilakukan oleh Pemkab Manggarai bersama Rutan Kelas II B Ruteng ini terus dikerjakan kedepan. 

"Ini kerja untuk kebaikan dan akan kita terus lakukan bersama kedepan. Ketika keluar dari sini menjadi lebih baik dengan keterampilan yang diproleh," ungkap Bupati Hery, beri pesan kepada warga binaan.

Kesempatan itu juga, Bupati Hery meminta kepada jajaran Rutan Kelas II B Ruteng untuk menitipkan warga binaan dan memberikan pembinaan yang baik.

"Kami titip anak-anak kami untuk dibina dididik dengan baik, sebagaimana memanusiakan manusia," ujar Hery Nabit

Sementara Heri Sutriadi, selaku Kepala Rutan Kelas II B Ruteng menyampaikan, kerjasama ini merupakan bentuk perhatian pemerintah. Pelatihan yang didapat oleh warga binaan bisa diaplikasikan ketika kembali ditengah masyarakat.