Natal 2023

Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023.Teks misa malam Natal disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
BERDOA DI GEREJA - Seorang biarawan sedang berdoa dalam gereja. Mari simak Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023.Teks misa malam Natal disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Hari ini telah lahir bagi kita, seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan. Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya. (Refren)

Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Refren)

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai. (Refren)

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginankeingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Luk 2:10-11)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, * hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 2:1-14)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Pada malam kelahiran Penyelamat kita ini, kita mendengarkan injil Lukas yang berbicara tentang kisah kelahiran-Nya. Kita mendengarkan bahwa Yesus dilahirkan di kota Betlehem dan Dia diletakkan di dalam palungan. Tentu bukanlah kebetulan kedua kata ini yaitu Betlehem dan palungan, muncul dalam kisah kelahiran Yesus. Betlehem dalam bahasa Ibrani berasal dari kata beth yang berarti rumah, dan lehem yang berarti roti. Jadi secara harafiah ia berarti kota roti. Kitab Suci menyatakan bahwa Yesus dilahirkan di kota roti ini karena mereka harus melaksanakan sensus penduduk dan semuanya harus kembali ke kota asalnya. Namun, kita juga bisa menarik hal lain dari kisah ini, yaitu Betlehem menjadi simbol bahwa Tuhan sedang menghadirkan roti yang turun dari surga untuk umat manusia. Roti ini berbeda dengan roti yang diberikan kepada nenek moyang Israel di padang gurun. Roti yang ini adalah roti sejati, yang
menguatkan jiwa dan yang memberikan nutrisi iman yang menyelamatkan. Pada saat yang sama, kitab Suci menyatakan bahwa Yesus dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di dalam palungan. Palungan adalah tempat makanan hewan. Kita pun mengerti bahwa Yesus sebenarnya menghadirkan dirinya sebagai makanan bagi kita semua, yang menyajikan Sabda Allah yang menjadi kekuatan iman kita. Palungan menjadi simbol bahwa Tuhan tidak pernah berhenti menguatkan kita
terutama ketika kita merasa tidak berdaya.

Pada sisi lain, kita juga bisa merasa diri kita sebagai palungan kotor di tengah kota roti. Sebagaimana sebuah palungan tidak bisa diletakkan di rumah roti, kita pun merasa tidak layak berada di hadapan Tuhan. Namun demikian, Tuhan sudi dan mau lahir dalam kekotoran palungan hati kita. Sekotor-kotornya diri kita, Tuhan tetap mencintai kita dan mau berada di dalam kekelaman palungan jiwa kita. Yang paling penting adalah kita membuka diri dan hati kita bagi kehadirannya, ibarat palungan yang selalu terbuka menanti untuk diisi. Di malam Natal ini, kita pun bertanya, apakah kita merasakan kehadiran Roti Hidup di dalam Betlehem rumah kita? Lebih dalam lagi, apakah kita juga merasakan palungan hati kita disentuh oleh kekudusan-Nya? Kita akan pulang dari perayaan ini. Baiklah kita saling memberikan kehidupan dan berdamai satu sama lain. Kita juga dan berjuang untuk selalu membersihkan palungan hati kita dan memohon kiranya Tuhan selalu datang dan tinggal di dalam palungan hati kita agar kita pun dikuduskan. Sabda itu sudah menjadi daging dan Dia tinggal di tengah-tengah kita. Selamat Natal dan Tuhan memberkati.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved