Natal 2023

Teks Misa Natal Senin 25 Desember 2023 Ada Renungan Harian Katolik

Mari simak Teks Misa Ha Raya Natal Senin 25 Desember 2023.Teks misa hari raya Natal 2023 disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Katolik Kristus Raja Waiwerang, Adonara Timur. Mari simak Teks Misa Ha Raya Natal Senin 25 Desember 2023.Teks misa hari raya Natal 2023 disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

10. ALLELUIA (Luk. 2:14)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kemuliaan bagi Allah di tempa yang mahatinggi,* dan damai sejahtera di bumi, bagi orang yang
berkenan kepada-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh. 1:1-18)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Pada perayaan siang di hari raya Natal ini, kita mendengarkan bacaan dari pembukaan Injil Yohanes. Kita tentu bertanya-tanya, mengapa teks ini yang diambil dan mengapa bukan teks tentang kelahiran Yesus? Teks tentang kelahiran Yesus dibacakan pada perayaan fajar. Setelah fajar dan siang, kita pun membacakan teks ini yang berkonsentrasi pada dua hal yaitu Sabda yang menjadi daging dan Terang sejati kepada keselamatan. Pertama, Sabda yang menjadi daging. Pada mulanya adalah Sabda dan Sabda itu adalah Allah. Kemudian Sabda itu menjadi daging dan tinggal di antara kita, agar kita pun dapat menerima rahmat demi rahmat yang menyelamatkan kita. Dalam Sabda yang menjadi daging ini, kita bisa mengalami secara langsung dengan indra kita kebaikan Allah yang amat mencintai kita.

Dahulu, Sabda yang menuntun kepada keselamatan itu diwartakan melalui para nabi. Para nabi pun menjadi suara yang menggemakan lagi Sabda Tuhan, persis yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Kita hanya mendengarkan Sabda itu melalui suara orang lain. Kini, Sabda itu hadir di tengah kita. Kita tidak hanya lagi mendengarkan suara-Nya dalam bahasa yang kita mengerti tetapi juga melihat bagaimana seharusnya hidup yang baik. Itulah sebabnya, Pemazmur berkata, “Sabda-Mu Tuhan adalah pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku” (Mzm 119:105). Semoga kita diteguhkan untuk semakin rajin menemukan Sabda-Nya dalam Kitab Suci dan menghidupinya dalam hidup kita setiap hari.

Kedua, Terang sejati yang menuntun kepada kebenaran. Yesus adalah Terang yang bercahaya di dalam kegelapan dunia. Ketika seseorang berada dalam kegelapan, ia tidak tahu mau berjalan ke arah mana. Selain bisa tersesat, ia pun bisa mendapatkan bahaya karena ia tidak mengetahui adanya jurang atau bahaya yang mengancamnya. Namun, ketika ada penerangan, ia pun bisa menemukan jalan yang benar dan menghindarkan diri dari kebinasaan. Yesus adalah Terang sejati, yang menghalau kegelapan dosa dan menuntunnya kepada keselamatan. Dia bukan saja lahir ke dalam dunia, tetapi juga lahir di dalam hati kita. Ketika kita merasa susah dan putus asa, Yesus lahir sebagai sosok yang lemah dan tak berdaya, namun memberikan sinar yang mengarahkan kita kepada jalan yang benar. Di tengah situasi dunia kita yang dipenuhi dengan berbagai informasi, kita pun berhadapan dengan situasi yang tidak enak, yang mencemaskan dan kadangkala membingungkan. Kita juga berhadapan dengan
berbagai informasi yang salah dan menyesatkan di dalam media-media sosial, yang membuat kita marah.

Ada baiknya, di tengah Sang Terang sejati ini, kita baharui hati kita untuk selalu berusaha menemukan kebenaran sehingga kita sendiri menemukan Terang yang menuntun kita dan sesama kita kepada keselamatan. Kita berusaha mencaritahu mana informasi yang benar, dan tidak turut menyebarkan berita palsu. Kita tidak perlu memperumitkan situasi tetapi berusaha untuk menemukan jalan keluar yang terbaik. Semoga Terang-Nya yang kita terima dalam hati kita, memampukan kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Selamat Natal dan Tuhan memberkati.

13. HENING SEJENAK

14 SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan tinggal di antara kita, dan kita adalah anak-anak-Nya. Dengan keyakinan iman ini, marilah kita berdoa kepada Bapa di Surga.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Gereja tetap setia mewartakan Sang Sabda yang telah menjadi manusia demi keselamatan semua orang dan mendorong terciptanya persaudaraan di antara sesama manusia. Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat. Kita mohonkan juga agar di tengah masyarakat kita tercipta kerukunan dan kesejahteraan sejati. Semoga masyarakat terhindar dari malapetaka akibat perselisihan, penyakit, dan berbagai bencana alam. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang yang menderita. Semoga kelahiran Yesus Kristus memberikan kekuatan bagi mereka yang menderita, dan pengharapan bagi yang putus asa. Semoga belas kasih Allah mendorong kita untuk semakin solider dengan sesama. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga di hari raya Natal ini, kita bisa saling memaafkan dan menerima satu sama lain, agar terciptalah kedamaian di dalam hati kita dan di dalam hati sesama kita.
Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved