Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024, Dalam Yesus Kita Bersaudara

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024. Tema renungan harian Katolik yaitu Dalam Yesus Kita Bersaudara. Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024.

Tema renungan harian Katolik yaitu Dalam Yesus Kita Bersaudara.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Selasa 23 Januari 2024 merupakan Hari Selasa Pekan Biasa III, Santo Ildephonsus, Uskup dan Pengaku Iman, Santa Emerensiana, Martir, Yohanes Penderma, Pengaku Iman, Santa Martina, Martir, Beato Henrikus Suso OP, Pengaku Iman dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 23 Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 23 Januari 2024 Pekan Biasa III

 

Bacaan Pertama 2Sam 6:12b-15,17-19

“Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai.”

Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Setiap kali para pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.

Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut Tuhan itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.

Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan.

Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam.

Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 24:7,8,9,10

Refren: Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!

Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!

Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bait Pengantar Injil Mat 11:25

Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi,sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana

Bacaan Injil Mrk 3:31-35

Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku.

Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.

Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”

Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!

Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini, penginjil Markus mengajar tentang Yesus dan sanak saudaraNya.

Saudara (Yun: Adelphos, adelphe) secara harafiah orang yang serahim, yang lahir dari Rahim ibu yang sama. Dalam arti luas, saudara ialah anggota-anggota sekeluarga, sesuku, sebangsa, berlainan dengan orang asing.

Dalam arti metaforis, saudara ialah insan-insan yang terkait satu sama lain secara spiritual karena simpati, perjanjian, iman akan Allah Israel atau Yesus Kristus penyelamat. Dalam Injil hari ini, Yesus menyebut saudara-saudara-Nya mereka yang melakukan kehendak Bapa.

Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku (Mrk.3:34-35). Ungkapan saudara-saudara yang diucapkan oleh Yesus belum tentu berarti saudara menurut daging.

Hal ini bisa kita mengerti bila mengingat bahwa di Timur, kata saudara dapat merujuk pada orang yang bersanak tetapi tidak seibu. Yesus hendak mengajak kita untuk melihat persaudaraan kita pada level yang mendalam yaitu saudara karena hidup kasih-Nya.

Dalam keluarga Allah, Yesus menjadi anak sulung. Bagi Yesus, kita semua menjadi saudara bila hidup dijiwai semangat persaudaraan dalam kasihNya. Nilai persaudaraan kita dalam kasih Yesus tidak dikurangi oleh hadirnya oknum tertentu yang belum mampu menjadi saudara atau saudara palsu. Persaudaraan kita terbuka terhadap semua manusia yang
dapat lahir kembali oleh Sabda Allah dan Roh Kudus.

Persaudaraan semacam ini melampaui dirinya sebagai hanya organisasi semata, tetapi menjadi persekutuan iman yang memungkinkan sesama bertumbuh dalam iman akan Yesus dan ajaran-Nya.

Paus Fransiskus dalam ensikliknya Fratelli Tutti (Semua Bersaudara) pada 4 Oktober 2020 mengajak kita semua memahami panggilan kita sebagai saudara-saudara Yesus yang sejati. Bagi beliau, persaudaraan menjadi mutlak dalam hidup kita. Kita harus memilih menjadi saudara atau hidup kita menjadi ancaman bagi sesama. Kita dipanggil untuk peduli dengan sekitar.

Kita tidak boleh bersikap apatis, sebaliknya harus bertanggungjawab atas keselamatan sekitar. Tidak ada waktu untuk ketidakpedulian, demikian tegas beliau untuk menekankan betapa urgensinya menjadi saudara di tengah dunia yang penuh kompetisi ini.

Persaudaraan berarti tangan yang terulur, memberi hormat, mendengarkan dengan hati yang terbuka, teguh dengan keyakinan sendiri, tidak akan ada persaudaraan sejati bila keyakinan seseorang dinegosiasikan. Persaudaraan melampaui perbedaan yang ada menuju nilai yang satu yaitu kebaikan dan keselamatan sesama. Kita berbeda budaya dan tradisi tetapi lahir dari Allah Bapa yang sama.

Perbedaan bukan untuk dipersoalkan tetapi dihormati dan dijunjung tinggi. Tentu bukan hanya perbedaan budaya dan tradisi. Kita perlu juga belajar menerima perbedaan kedewasaan hidup beriman dengan sesama. Bisa saja kita sedang berada dalam kondisi lebih baik hidupnya dari sesama, tetapi bisa juga kita lebih berdosa daripada mereka.

Hari ini, kita diundang untuk terus melanjutkan semangat persaudaraan. Jadilah saudara dimana, kapan dan dengan siapapun! Mari kita juga bersyukur bahwa selama ini telah boleh berusaha menjadi saudara walaupun masih dalam bobot yang kecil dan sederhana. Kesaksian hidup kita sebagai saudara sangat berharga di mata manusia dan berkenan bagi Allah.

Perbedaan apapun kiranya tidak menghalangi kita menjadi saudara. Yesus telah lebih dahulu menjadi saudara bagi kita walaupun tidak pantas bagi-Nya. Beranikah kita meneladan kebaikan Kasih-Nya?

Contemplasi

Yesus berkata bahwa orang-orang yang duduk disekeliling-Nya adalah ibu-Nya dan saudara-Nya (34). Kalimat ini mengajarkan bahwa relasi ibu dan saudara tidak dibatasi oleh hubungan secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Hal ini berarti bahwa mereka yang mendengar Injil dan menerima Injil itu adalah ibu dan saudara Yesus dan berita Injil berlaku untuk setiap bangsa. Yesus memberitahukan bahwa Ia sedang mengerjakan kehendak Allah, yaitu mengabarkan Injil kepada semua orang. Dia mengingatkan bahwa yang menjadi ibu dan saudara-Nya adalah orang- orang yang juga mengerjakan kehendak Allah. Mereka inilah saudara-Nya laki-laki, saudara- Nya perempuan, dan ibu-Nya.

Doa

Ya Tuhan kami bersyukur karena dengan kemurahan hatiMu Engkau mengangkat kami menjadi anak-anakMu, saudara dan keluargaMu dan Kaupanggil menjadi pelaksana kehendakMu. Bimbinglah dan tuntunlah kami agar kami setia dan taat pada kehendakMu...Amin. Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved