Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 29 Januari 2024, Jejak Kaki Sang Misionaris Josef Freinademetz
Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 29 Januari 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Jejak kaki Sang misionaris Josef Freinademetz.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Kata orang: „Dasar orang gunung‟. Tidak terbiasa dengan laut lepas. Pagi hari 15 Maret 1879, kapal yang ditumpangi Josef Freinademetz meninggalkan pelabuhan Ancona (Italia). Ia mulai merasa mual. Mabuk laut. Pelabuhan persinggahan seperti Alexandria, Suez (Mesir), Aden, Srilangka, Penang (Malaysia), Singapura memberikan kesegaran baginya.
Tiba di Singapura tanggal 13 April 1879 bertepatan dengan hari Raya Paskah tahun itu. Bersama Anzer keduanya pergi ke kota dan turut merayakan Ekaristi Paskah di sebuah gereja Katolik untuk orang Tionghoa. Kapal berlayar, ia mulai berteman lagi dengan „mabuk laut‟: pening dan muntah, sampai tiba di Hongkong tanggal 20 April. Suatu pengalaman yang mendalam selama perjalanan, apa artinya mabuk laut dan suhu udara di atas 37 derajat Celcius, dibanding dengan cuaca sejuk dan dingin di alam pegungunan Tyrol Selatan yang sudah puluhan tahun membalut hidupnya.
Kejutan budaya semakin ditambah dengan bahasa, kebiasaan, pola hidup dan tabiat dari orang-orang yang dihadapinya. Sekitar 5-6 tahun keberadaannya di Cina, suratnya ke Eropa masih mengingatkan orang akan cara pikirnya (prasangkanya) sebagai seorang Eropa, misalnya „orang Cina itu licik, tidak jujur – bahasanya ganjil – diciptakan lebih rendah daripada orang Eropa - Rumah ibadat mereka itu rumah setan – Pesta keagamaan sebagai ucapara Setan yang dimeriahkan dengan kembang api dan dentuman meriam – mereka memakan babi panggang yang diasapi untuk dewadewi – Selalu makan nasi, bahkan sampai di ranjang maut – membawa persembahan makanan untuk orang mati – Sungguh Cina itu merupakan
kerajaan setan‟.
Ia menjalankan tugasnya karena kewajiban, hanya dengan setengah hati, hanya untuk bertahan. “Tugas terbesar seorang misionaris adalah transformasi diri”, kata Josef Freinademetz berulang kali dalam konperensi dan retret yang diberikannnya. Tentu saja ini mengalir dari pengalamannya sendiri. Mengubah diri menjadi baru menurut semangat sejati seorang misionaris, menurut semangat Injil, menurut semangat tarekat. Dari prasangka menuju realitas yang sebenarnya. Pengalaman Josef Freinademetz: ia masuk ke dalam
realitas ini melalui pengalaman Salib. Salib sebagai tanda kasih sampai sehabishabisnya.
Prasangkanya (sebagai seorang Eropa) perlahan meredup dan mati, dan ia memulai hidup baru dalam realitas sejati perutusannya. Transformasi diri mengantar dia ke dalam pengalaman mencintai orang Cina, bahkan di surgapun ia mau menjadi orang Cina. Prasangka menghalangi orang untuk masuk ke dalam pengalaman cinta sejati, sebab prasangka mengaburkan atau menghalangi kebenaran dan keadilan dalam tindakan, putusan dan pelayanan seorang misionaris. Mengenyahkan prasangka, orang harus masuk ke dalam pengalaman rasa sakit, pengalaman salib, pengalaman kematian diri, (manusia lama) dengan demikian ia bisa memulai hidup baru oleh cinta, bebas dari prasangka; melulu demi kebaikan orang yang dilayaninya dalam tugas apapun yang diembannya dalam perutusannya. Ciri perutusannya ditandai dengan sikap respek, solidaritas, dan cinta pada orang yang dilayani.
Itulah pertobatan, tranformasi diri, kebangkitan seorang misionaris sejati, hidup baru. Mengubah diri menjadi seorang misionaris sejati hanya mungkin kalau misionaris itu mempunyai hubungan yang intim dengan sumber hidup. „Kata-kata seorang misionaris tidak mempunyai arti apa-apa biarpun ia mengerjakan mujizat atau tanda ajaib, kalau ia tidak mempunyai hubungan yang hidup dengan sumber hidup itu‟.
Panggilan mengikuti Tuhan adalah satu anugerah dari Allah yang diberikan kepada seseorang untuk mewartakan Sabda Allah. Allah memanggil dan memilih seseorang dengan tujuan supaya mewartakan Sabda Allah ke seluruh dunia. Ini adalah tugas pokok seorang pengikut Tuhan. Santo Josef Freinademetz adalah misionaris ulung dalam serikat Sabda Allah (SVD) yang dipanggil Tuhan untuk mewartakan Sabda Allah. Santo Josef Freinademetz menyadari bahwa tugas perutusan seorang misionaris ke tanah misi adalah mewartakan Sabda Allah.
Yesus mengatakan Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Ke mana saja kakiku membawaku pergi, entah nun jauh di sana atau sekitarku, aku tahu, aku seorang misionaris. Di mana saja kakiku mendudukan aku untuk suatu tugas perutusan, aku menyadari, aku seorang misionaris. Bilamana kakiku tak mampu melangkah dan harus dibaringkan di atas tempat tidur karena sakit atau masa tua, aku menerima diri bahwa aku tetap seorang misionaris. Aku memandang kakiku dan berkata: „Betapa indahnya langkah kaki pembawa kabar baik dan berita damai” (Simon Bata)
DOA KEPADA SANTO JOSEPH FREINADEMETZ.
Bapa di Surga, Engkau telah melimpahi kami rahmat dan berkat-Mu melalui para kudus. Kami bersyukur kepada-Mu karena memilih Santo Joseph Freinademetz, misionaris ulung di Cina, sebagai teladan misi bagi kami. Dialah pendoa ulung tanpa kenal lelah.
Doa adalah udara yang dihirupnya dan kegembiraan bagi hidupnya. Doa menggairahkan panggilannya untuk bermisi, kasihnya terhadap sesama yang dijumpai, dan jelmaan kedalaman hidup rohaninya. Dengan perantaraan Santo Joseph Freinademetz, kami mohon dengan sangat kepada-Mu, ya Tuhan, limpahilah rahmat-Mu keatas semua misionaris agar kami dapat menjadi orangorang yang berdoa dan dapat beradaptasi dengan kebudayaan lain di tempat kami diutus.
Terangilah kami untuk menemukan jalan yang Engkau kehendaki kami lewat, dan rencana yang telah Kausiapkan bagi kami. Semoga kami memiliki keberanian seperti Santo Joseph Freinademetz, untuk tetap berlangkah maju, walau banyak tantangan menghadang dalam karya misi, dan tetap setia menghidupi panggilan kami. Kami mohon ini melalui Kristus Tuhan kami. Amin.
Selamat Pesta Santu Josef Freinademetz. Salam doa dan berkatku untukmu dan
keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.