Longsor di Manggarai Timur

Anggota DPRD NTT Bantu Evakuasi Material Longsor Tutup Saluran Irigasi Wae Laku Manggarai Timur

Material longsor yang menutupi saluran irigasi induk Wae Laku, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong

Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ROBERT ROPO
EVAKUASI---Alat berat excavator sedang mengevakuasi material longsor yang menutupi saluran irigasi Wae Laku, Manggarai Timur.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG----Material longsor yang menutupi saluran irigasi induk Wae Laku, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur akhirnya mulai dievakuasi.

Pantauan TRIBUNFLORES.COM, Senin terlihat material longsor berupa batu-batu besar dan tanah menutupi saluran irigasi induk sekitar 300 meter dari bendung Wae Laku. Tampak satu unit alat berat jenis excavator sedang mengali dan menggaruk material longsor yang menutupi saluran irigasi itu. 

Terlihat di lokasi itu juga banyak masyarakat dari tiga desa yakni Desa Bangka Kantar, Golo Kantar dan Desa Nanga Labang. Terlihat hadir juga anggota DPRD Provinsi NTT Yohanes Rumat bersama sejumlah tokoh masyarakat dari ketiga desa itu. 

Yohanes Rumat kepada TRIBUNFLORES.COM, menerangkan, sebagai anggota DPRD yang merupakan wakil rakyat, mempunyai kepedulian untuk membantu masyarakat salah satunya dengan mengevakuasi material longsor yang menutupi saluran irigasi Wae Laku. 

 

 

Baca juga: Kepala BNPB Temui Pengungsi Erupsi Gunung Lowotobi Laki-Laki dan Bawa Satu Unit Dapur Umum

 

 

 

 

Yohanes mengatakan, longsor yang menutupi saluran irigasi itu merupakan bencana alam akibat hujan pada tahun 2023 lalu. Longsor menutupi saluran irigasi tersebut sudah berlangsung sekitar 6 bukan lamanya yang membuat sebagian masyarakat sebagai petani tidak bisa menggarap lahan sawah. 

Sejauh ini kata Rumat, berdasarkan penyampaian masyarakat dari ketiga desa tersebut telah melaporkan bencana tersebut kepada, baik pemerintah Desa, maupun pemerintah daerah, namun diduga tidak ada kepedulian pemerintah daerah untuk melaporkan bencana itu kepada Pemerintah Pusat melalui Satker PUPR Provinsi NTT. 

"Ini berarti tidak ada kepedulian dari pemerintah daerah yang membiarkan masyarakat menangis dan menderita,"Ujarnya. 

Karena itu, sebagai anggota DPRD Provinsi NTT sebagai wakil rakyat, ia peduli terhadap penderitaan masyarakat, sehingga menginisiasi untuk membantu mengevakuasi material longsor tersebut dengan mendatangkan alat berat excavator. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved