Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 3 Februari 2024 Pesta Fakultatif Santo Blasius, Uskup dan Martir

Mari simak bacaan Liturgi hari ini Sabtu 3 Februari 2024.Peringatan Fakultatif Santo Blasius, Ansgarius dan Hari Sabtu Imam dengan Warna Liturgi Hijau

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MONIC
GEREJA - Gereja Katolik di Fatuleu Kabupaten Kupang. Mari simak bacaan Liturgi hari ini Sabtu 3 Februari 2024. Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk pekan biasa IV , Hari Sabtu Imam dan Peringatan Fakultatif Santo Blasius, Uskup dan Martir. 

Kej 37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.

Kej 37:25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Kej 37:26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?

Kej 37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.

Kej 37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Kej 37:29 Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya,

Kej 37:30 dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"

Kej 37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

Kej 37:32 Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"

Kej 37:33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."

Kej 37:34 Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.

Kej 37:35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Kej 37:36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.

Santo-Santa 3 Februari

Santo Blasius, Uskup dan Martir

Blasius adalah seorang Uskup di Sebaste, di wilayah Armenia, Asia Kecil. Ia dikenal sebagai seorang ahli Fisika dan seorang gembala yang baik hati. Pada masa pemerintahan Kaisar Licinius, ia ditangkap dan dipenjarakan. Kemudian pada tahun 316, ia dihukum mati.

Menurut cerita rakyat, ia berhasil menyelamatkan seorang anak laki-laki dari kematian karena tulang ikan yang tersangkut pada tenggorokannya. Doa dan berkat Santo Blasius melepaskan anak itu dari bahaya kematian. Doa dan berkat Santo Blasius ini terus dilestarikan oleh Gereja hingga dewasa ini. Pada setiap tanggal 3 Februari , Pesta Santo Blasius, umat Katolik menghadiri misa Kudus untuk menerima berkat santo Blasius dari imam-imamnya.

Berkat yang diberikan imam-imam disertai doa berikut: Moga-moga Allah karena perantaraan Santo Blasius, Uskup dan Martir, membebaskan dikau dari penderitaan tenggorok dan dari kemalangan lainnya. Atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Santo Ansgarius, Uskup

Ansgarius lahir pada tahun 801 di daerah Amiens, Prancis. Ia dikenal sebagai seorang Uskup dan pewarta Injil di daerah Skandinavia. Sebagian besar masa hidupnya ia manfaatkan untuk mewartakan Injil Kristus kepada kaum kafir Norsemen yang bengis dan liar.

Semasa mudanya, Ansgerius menghayati suatu cara hidup yang baik seturut kebiasaan-kebiasaan Kristen yang berlaku pada masa itu. Kemudian ia memutuskan untuk menjadi seorang rahib Benediktin. Untuk itu, ia masuk biara Benediktin di Corbie dan menjadi asuhan Paschasius Radbertus. Segera setelah itulah, ia mengucapkan kaulnya, ia bersama beberapa orang rekannya diutus ke Wesphalia untuk mendirikan sebuah biara baru diantara orang-orang Saxon di Jerman Utara. Biara baru ini dinamakan biara Corvey atau Corbie Baru. Dari sinilah, Ansgarius diutus untuk mewartakan Injil ke berbagai wilayah wilayah yang masih kafir.

Ia pernah tinggal di Istana kaisar Loius, putera Karel Agung. Disini ia berhasil mengajak raja Harold dari Denmark untuk memeluk agama Kristen. Ajakan ini disambut dengan baik oleh Raja Harold. Setelah kembali ke negerinya, Harold mengundang Ansgarius untuk memulai karya misinya diantara kaum Danes yang masih kafir. Di Denmark, Ansgarius mewartakan Injil dan berhasil mendirikan sebuah sekolah.

Dari Denmark, ia berlayar ke Swedia dan tiba di Birka, ibukota Swedia yang lama. Ia diterima dengan baik oleh raja Bjorn dan para dewan kota. Herigar, salah satu anggota dewan mendirikan sebuah gereja di wilayahnya. Itulah gereja pertama di Swedia.

Sekembalinya ke Jerman, Ansgarius ditabhiskan menjadi Uskup kota Hamburg dan diangkat menjadi utusan Paus Gregorius IV untuk menjalankan misi Gereja di wilayah Jerman bagian Utara. Sebagai seorang Uskup, Ansgarius menghadapi banyak masalah, terutama dari kaum Norsemen yang kembali kepada praktek-praktek kekafiran: menyembah dewa Odin dan Thor. Meskipun demikian, Ansgarius tetap teguh dalam karyanya mewartakan Injil. Ia mendirikan beberapa Gereja di Swedia dan menempatkan seorang imam disana untuk menggembalakan orang-orang yang telah menjadi Kristen.

Ansgarius adalah salah satu perintis pewartaan Injil di antara suku Skandinavia, Swedia dan Denmark. Ia membuka jalan bagi para misionaris di kemudian hari, seperti Santo Sigfridus, yang membawa orang-orang itu ke dalam ke Kristenan pada abad ke 11. Ansgarius meninggal sebagai seorang Uskup pada tahan 865 di Bremen, Jerman.

Santo Gilbertus

Gilbertus lahir di Sempringham, Lincolnshire, Inggris pada tahun 1083. Setelah ditabhiskan menjadi imam, ia ditempatkan sebagai pastor paroki di Sempringham. Disamping tugas-tugas lainnya, ia mengajar sebagai seorang guru selama beberapa tahun. Perhatiannya pada nasib orang-orang miskin sangat besar. Sebagian besar penghasilannya dibagikan kepada orang-orang yang malang itu, sedang dia sendiri mencukupkan dirinya dengan sejumlah kecil uang yang masih tersisa di kantongnya.

Di kalangan umatnya di Sempringham, Gilbertus dikenal sebagai seorang imam yang saleh. Di bawah bimbingannya, beberapa orang wanita membentuk satu komunitas. Kelompok ini terus berkembang dan bertambah anggotanya, termasuk kaum pria. Gilbert dengan tekun membimbing komunitas ini menjadi sebuah komunitas yang tetap dan kokoh menurut aturan hidup Santo Benediktus dan Kanon Santo Agustinus. Kemudian komunitas ini dijadikan sebuah ordo baru dengan nama Ordo Gilbertin.

Gilbert adalah pemimpinnya. Ordo ini dibagi dalam tiga kelompok yakni, kelompok suster, bruder dan imam. Mereka tinggal di biara masing-masing tetapi tetap bersatu dalam karya pelayanan di bidang kesehatan, penampungan dan pendidikan anak- anak yatim piatu dan pelayanan orang-orang miskin dan para tawanan.

Pada umur 90 tahun, Gilbert ditangkap dan dipenjarakan karena dituduh mengungsikan Thomas dari Canterbury. Tuduhan ini tidak pernah disanggahnya sedikitpun meskipun ia tidak pernah terlibat di dalam peristiwa yang dituduhkan padanya. Ia meninggal dunia pada tahun 1189 dan di gelari Kudus pada tahun 1202. (Sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved