Jacqualine Arriani Bunga

Jacqualine Arriani Bunga, Melibatkan Tuhan di Semua Aktivitas

Dua puluh enam tahun Dr.Jacqualine Arriani Bunga melewati berbagai suka dan duka mengembang misi mencerdaskan anak negeri ini di Politani Kupang.

Editor: Egy Moa
DOK.PRIBADI
Wakil Direktur 1 Politani Kupang, Dr. Jacqualine Arriani Bunga, SP., M.Si. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dalam menjalani pendidikan butuh ketekunan, kerja keras dan tidak gampang menyerah.  Sejatinya pekerjaan yang ditekuni harus dapat bermanfaat dan menjadi berkat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Dr. Jacqualine Arriani Bunga, SP., M.Si salah satu doktor di Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang berkiprah dalam dunia pendidikan sebagai akademisi sejak 1997. Setelah menamatkan S1 Prodi Agronomi Faperta, Universitas Nusa Cendana pada 1995.

Menjadi akademisi menjadi sebuah motivasi sekaligus menjadi kebanggaan i baginya karena dapat berkarier dalam pekerjaan sesuai bidang ilmu. Bekerja sebagai bentuk ibadah dalam hidup karena dapat berbagi ilmu dengan mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan Tri Dharma: Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian; dan Pengabdian kepada Masyarakat. 

Beberapa tahun menjadi pengajar di Politani Kupang, Wakil Direktur Bidang Akademik (Wadir 1) Politani Kupang ini menamatkan S2 dari Prodi Entomologi, Faperta, Institut Pertanian Bogor pada 2004. Pada 2007 sampai dengan 2011, Jacqueline dipercaya untuk mengemban tugas Ketua Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Politani Kupang.

Baca juga: Meriahkan Harlah NU, Lakpesdam PWNU NTT Edukasi Pemilih

 

 

Setelah 20 tahun menjadi bagian dari keluarga besar Politani Kupang, Kepala Laboratorium Perlindungan Tanaman, Politani Kupang pada 2018 sampai dengan 2019 ini berhasil menyelesaikan pendidikan S3 Prodi Ilmu Hama Tumbuhan, Faperta, Universitas Gadjah Mada pada 2017.

Sudah 26 tahun bersama Politani sebagai akademisi, banyak kisah suka dan duka yang dilewati Doktor kelahiran Kupang 57 tahun silam ini. Siapa sangka pengalaman yang paling tidak bisa dilupakannya adalah ketika ada mahasiswa yang memutuskan untuk berhenti kuliah.

"Merasa turut terbeban ketika mengetahui ada mahasiswa yang drop out (DO) apapun masalahnya. Semua pihak perlu menemukan solusi dan bertanggung-jawab dalam penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu,"ujarnya.

Sebagai wanita karier dan juga menjabat posisi penting di kampus, Jacqueline memegang prinsip dan nilai kehidupannya ke dalam dunia kerja. Saling menghormati antar rekan kerja di kampus dan semua unsur yang turut mendukung pengembangan Politani saat ini dan di masa depan merupakan satu hal yang sangat penting.

Baca juga: Kuasa Hukum Korban Penganiayaan Disabilitas Apresiasi Polsek Kelapa Lima

Bagi ibu dari Javier Warruw ini setiap orang yang bisa memberikan teladan yang baik dalam menjalani kehidupannya bisa menjadi role model. Karena dengan memberi teladan hidup yang dapat dicontohi, secara  tidak langsung telah turut berkontribusi dalam kemajuan moralitas dan peradaban manusia yang lebih baik.

Sebagai akademisi banyak hal yang dilakukannya. Berbagi waktu antara urusan pekerjaan, keluarga dan hubungan sosial dalam masyarakat tentunya menjadi tantangan dalam berkarier.

"Sedapat mungkin semua pekerjaan kampus diselesaikan di kampus, agar waktu untuk keluarga, masyarakat dan me time mendapat porsi yang seimbang. Karena hidup perlu keseimbangan,"ujar istri Max Warruw,  Jumat, 2 Februari 2024.

Melibatkan Tuhan dalam setiap aktivitas, kejujuran, kerendahan hati, dan menghormati orang yang lebih tua ia selalu ajarkan ke buah hatinya. Nilai ini menjadi bekal kehidupan bagi anak semata wayangnya.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved