Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Februari 2024, Semua Orang Mencari Engkau

Mari simak renungan harian Katolik hari ini Minggu 4 Februari 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Semua orang mencari Engkau.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik hari ini Minggu 4 Februari 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Semua orang mencari Engkau. 

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika banyak orang sedang mencari seseorang atau sesuatu yang telah membuat mereka tertegun maka orang akan tetap berusaha untuk menemukan. Prosesnya seperti apa itu bukan menjadi fokus tetapi orang atau barang yang sedang dicari itulah yang akan menjadi fokus utamanya. Figur atau tampilan barang itu menjadi motivasi utama orang mencari dan harus menemukan karena dengan menemukan figur bersangkutan mereka menjadi puas dan terpenuhi kebutuhan mereka. Usaha mencari untuk menemukan itu menjadi satu paket yang tak bisa dipisahkan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Hari ini kita memasuki hari minggu biasa pekan ke lima. Kita kembali merenungkan dan merefleksinya bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan kepada kita. Dari bacaan pertama, kitab Ayub tergambar secara jelas bahwa Allah membiarkan hambaNya Ayub mengalami kesusahan dan kecemasan dalam penderitaan yang panjang dan seperti tak berujung. Perjalanan panjang penderitaan Ayub dalam seluruh kisah Ayub itu adalah juga bagian dari proses inisiasi yaitu sebuah proses pemurnian.

Allah membiarkan Ayub dalam kesesakan untuk mengetahui secara pasti apakah Ayub masih tetap berpegang teguh pada ketetapan Allah atau tidak. Begitu juga dengan kita. Jeritan Ayub adalah juga jeritan begitu banyak umat manusia yang jatuh dalam penderitaan dan kesesakan. Di sana kita kadang melihat Allah membiarkan semua itu terjadi pada kita, namun ketika kita melihat Ayub maka semua itu sebenarnya bagian dari sebuah proses pemurnian, apakah manusia masih tetap percaya kepada Allah atau tidak.

Dan itu dibuktikan oleh Paulus. Dalam bacaan kedua, Paulus dalam penderitaannya pun dia tetap memberitakan injil. Upahku ialah memberitakan Injil tanpa upah. Setiap penderitaan dan penyesahan yang dia alami dalam pewartaan Injil tidak membuat dia pudar tetapi bahkan semakin membuat dia teguh dalam Injil Tuhan dan mewartakannya dengan tekun dan setia. Karena sebenarnya Allah itu Allah yang berbelas kasih kepada semua orang terutama kepada semua orang yang selalu hidup dalam kasihNya. Seperti dalam Injil hari ini, Yesus dengan penuh belas kasihan datang ke rumah Simon Petrus untuk menyembuhkan Ibu mertuanya yang sedang sakit.

Dan Ibu mertua Simon menjadi sembuh lalu melayani Yesus dan para muridNya. Peristiwa penyembuhan ibu mertua Simon itu cepat beredar di kalangan masyarakat. Maka ketika mulai malam, dikisahkan bahwa begitu banyak orang sakit dibawa kepada Yesus dan Yesus menyembuhkan mereka semua termasuk mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan roh jahat. Dan menjadi menarik sekali bahwa Yesus memberikan satu pelajaran berharga kepada para muridNya. Dikisahkan bahwa: “Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” Yesus mengambil satu moment penting dalam satu tugas pewartaan itu yaitu dalam kesibukaan apapun, orang harus tak pernah meninggalkan kehidupan doanya untuk mencari kehendak Tuhan dalam hidupnya.

Dan benarlah itu, ketika Simon dan teman-temannya mencariNya, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau” dan Yesus menjawab: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku telah datang.” Bagi Yesus semua orang yang sedang mencariNya itu dengan satu motivasi yang lain Maka setelah berdoa di tempat yang sunyi itu, Yesus kembali menemukan bahwa Dia juga harus pergi ke tempat lain untuk memberitakan injil karena untuk itulah Dia telah datang. Kita semua kadang atau sering mencari Tuhan dengan motivasi yang tidak murni seperti mencari muka, berbuat baik supaya orang tahu kita baik, atau bahkan supaya dapat suara banyak. Maka sebagai murid Tuhan, kita diajarkan oleh Yesus untuk selalu tetap mencari kehendak Tuhan bukan kehendak kita sendiri lewat mengambil waktu sunyi untuk berdoa. Di sanalah kita akan menemukan kehendak Tuhan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: tugas utama kita sebagai seorang murid Tuhan adalah memberitakan Injil Tuhan. Kedua, kita kadang tersesat dengan ego kita sendiri dalam mencari Tuhan sehingga kita jatuh dalam motivasi yang salah karena kita bukan mencari kendak Tuhan tetapi kehendak kita sendiri. Ketiga, Yesus ajarkan kita untuk selalu mengambil waktu untuk berdoa dalam kesibukan tugas pewartaan kita agar kita mampu mengenal kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved