Wisata Flores

Wisata Flores, Melihat Watu Manuk Setinggi 15 Meter di Kampung Mboaloing Nagekeo Flores

Nagekeo merupakan satu diantara sejumlah Kabupaten yang berada di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-EDY DUE WOI
WATU MANUK NAGEKEO - Sebuah batu mirip seekora ayam (watu manuk) di Kampung Mboaloing Kelurahan Towak Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Nagekeo merupakan satu diantara sejumlah Kabupaten yang berada di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ibu Kota Kabupaten ini adalah Mbay.

Nagekeo merupakan kabupaten yang baru terbentuk 13 tahun lalu dengan topografinya sebagian besar berbukit, bergunung dan berlembah serta memiliki lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai.

Kabupaten yang berdiri pada tahun 2007 ini menyimpan sejumlah destinasi wisata yang unik dan menarik. Baik wisata budaya, wisata pantai, wisata religi, adat dan lain-lain.

Baca juga: Cerita Disabilitas di Nagekeo Berjualan Demi Biayai Adiknya Bersekolah

 

Selain itu, ada wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Wisata alam yang masih sangat asri di Nagekeo yaitu pesona wisata geologi Watu Manuk (bahasa daerah setempat).

Watu berarti Batu dan Manuk berarti ayam yang artinya sebuah batu mirip seekor ayam.

Tempat ini terletak di Kampung Mboaloing Kelurahan Towak Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

Sejarah Watu Manuk

Tokoh masyarakat Kampung Mboaloing, Bernabas Marang, menuturkan kisah sejarah mengenai asal usul penamaan Watu Manuk tersebut.

Bernabas menuturkan alkisah ada seorang pemuda kampung Mboaloing yang pulang mengambil garam di laut.

Memang tempat tersebut dekat dengan jalan utama Mbay-Riung (jalan provinsi) akan tetapi, Kampung lama Mboaloing terletak jauh ke daerah perbukitan Mereng (Gunung Mereng).

“Karena jarak antara kampung dan laut cukup jauh, pemuda tersebut tiba di lokasi Watu Manuk saat hari menjelang malam. Pemuda tersebut memutuskan untuk bermalam di tempat itu, karena batu tersebut besar sekali, cukup baik untuk tempat beristirahat,’’ kisah Bernabas beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Bernabas menjelaskan keesokan harinya, pemuda itu terbangun karena mendengar suara ayam berkokok. Pemuda tersebut mencari sumber suara yang ia dengar itu mirip suara seekor ayam jantan.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved