Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024, Itulah yang Menajiskannya

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Itulah yang Menajiskannya.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Itulah yang Menajiskannya. 

Oleh: Br. Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Itulah yang Menajiskannya.

Renungan harian katolik disiapkan oleh Br. Pio Hayon, SVD.

Rabu Hari Biasa Pekan V dengan Bacaan I: 1Raj. 10: 1-10 dan Injil : Mrk. 7: 14-23.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 7 Februari 2024 Hari Biasa Pekan V

 

Bacaan pertama 1 Raja-Raja 10:1-10

"Ratu Syeba melihat segala hikmat Salomo."

Pada suatu ketika, ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki.

Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal.

Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.

Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya dan cara duduk pegawai-pegawainya.

Cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian; minumannya, dan kurban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu.

Dan ia berkata kepada raja, “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu!

Tetapi aku tidak percaya akan perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku.

Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!

Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!

Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 37:5-6.30-31.39-40

Ref. Mulut orang benar menuturkan hikmat.

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.

Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.

Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil Yohanes 17:17ba
Ref. Alleluya

Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Bacaan Inji Markus 7:14-23

"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia!

Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak.

Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?

Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal.

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan,

kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kata najis selalu merujuk kepada hal-hal yang membuat orang menjadi kotor atau jijik. Hal itu bisa berupa barang atau makluk hidup. Semua yang menajiskan itu pasti akan menjadikan orang itu menjadi kotor atau ‘berdosa’ dalam konteks pandangan agama.

Namun yang penting di sini adalah yang membuat orang najis itu sesuai dengan hal-hal yang berada dalam dirinya atau di luar dirinya sendiri. Nilai dari kenajisan pada umumnya datang dari luar tetapi motivasi atau kehendaklah atau niat atau hati nuranilah yang akan menentukan semua itu.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita disegarkan dengan santapan sabda dari bacaan-bacaan suci yang kita renungkan dan refleksikan. Dalam bacaan pertama, Raja Salomon mendapat pujian yang luar biasa dari ratu Syeba. Ratu Syeba telah mendengar banyak tentang hikmat Salomon maka dia ingin sendiri datang melihat dan menyaksikan apakah semua yang dikatakan itu benar tentang Salomon. Dan ketika dia tiba, dia pun mengakui semuanya dikatakan tentang Salomon itu benar. Dia sendiri telah membuktikan semua itu.

Namun yang terpenting di sini adalah bahwa Tuhan telah melakukan hal-hal besar bagi Salomon dan bagi umatNya Israel. Semua kebenaran yang terjadi itu semata-mata karena karya Tuhan sendiri bagi umatNya dan kepada Salomon raja yang terurapi itu. Jadi sebenarnya Allahlah yang berkarya dalam seluruh hidup dan kehidupan raja dan seluruh umat Israel. Begitu juga dengan kita bahwa seluruh yang terjadi dalam hidup kita adalah atas berkat campur tangan Allah dalam hidup kita.

Allahlah yang akan menentukannya untuk kita dan semua yang diberikan Allah itu baik adanya agar kita semua bisa hidup sesuai dengan kehendakNya. Hal ini sejalan dengan pengajaran Yesus pada hari ini. Yesus mengajarkan orang banyak itu dengan satu perumpamaan ini: “Apapun yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia.

Tetapi apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya.” Perumpamaan ini belum dipahami oleh para muridNya maka mereka bertanya lagi tentang apa maksud dari perumpamaan itu. Lalu Yesus menjelaskan kepada mereka dengan sangat terperinci. Yesus mau menjelaskan kepada para muridNya dan juga kepada kita bahwa semua hal yang buruk atau kotor atau menajiskan itu selalu keluar dari dalam perbendaharaan hati kita dan bukan yang datang dari luar diri kita. Karena yang keluar dari kita seperti kata-kata kotor, atau hujatan atau kedengkian, kemarahan dan sejenisnya itu biasanya keluar dari perbendaharaan hati kita sendiri.

Jika hati kita kotor maka yang keluar dari diri kita pun kebanyakan akan kotor tetapi sebaliknya jika hati kita penuh dengan kebaikan dan bersih maka yang keluar dari hati kita pun akan menjadi bersih dan penuh dengan kebaikan dan kebajikan. Maka yang paling utama adalah kita harus menguasai hati kita sendiri dulu. Kita perlu selalu melihat diri dan kekedalaman hati kita sendiri agar kita pun tahu apakah hati kita itu kotor atau bersih. Karena bagi Yesus, yang keluar itulah yang menajiskan kita dan bukan yang masuk ke dalam diri kita. Kita kadang terlalu fokus dengan apa yang masuk ke dalam mulut kita dan lupa untuk melihat sisi dalam diri kita sendiri yakni hati kita sendiri.

Kita kadang atau bahkan terlalu melihat apa yang datang kepada kita dan kita sering begitu terpengaruh oleh apa yang datang dari luar diri kita tetapi lupa untuk mengurus ke dalam hati kita. Ketika hati kita telah dipenuhi oleh kekuatan Roh maka yang keluar dari diri kita pun penuh dengan sukacita, damai, kebahagiaan dan cinta. Tetapi ketika hati kita sendiri itu dipenuhi oleh si jahat atau setan maka yang keluar dari diri kita itulah yang akan benar-benar menajiskan diri kita sendiri.

Maka marilah kita belajar untuk selalu terlebih dahulu memperhatikan hati kita atau apa yang ada dalam diri kita sendiri dan bukan apa yang ada di luar diri kita yang akan masuk. Karena ketika hati kita sudah dipenuhi oleh kekuatan Roh maka kita pun akan mengeluarkan semua yang baik kepada orang lain.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita memiliki hati tempat Allah berdiam di dalamnya. Kedua, kalau hati kita dipenuhi oleh kekuatan Roh maka kita akan mengeluarkan hal-hal yang baik lewat tutur kata atau tindakan kita kepada orang lain.

Ketiga, tapi ketika hati kita dipenuhi oleh setan atau si jahat maka yang keluar dari diri kita selalu hal-hal yang negatif dan bahkan membuat kejahatan atau dosa dan bukan sekedar najis.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved