Kasus HIV di Manggarai Barat

Tahun 2023, 32 Warga Manggarai Barat Terjangkit HIV/AIDS

Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mencatat jumlah penderita atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di daerah itu mencapai 135 kasus sejak 2016.

Penulis: Berto Kalu | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNNEWS.COM/Freepik
ILUSTRASI - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mencatat jumlah penderita atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di daerah itu mencapai 135 kasus sejak tahun 2016. Sebanyak 32 orang terjangkit di 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mencatat jumlah penderita atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di daerah itu mencapai 135 kasus sejak tahun 2016. Sebanyak 32 orang terjangkit di 2023.

"Temuan kasus 2023 variatif, dari kelompok anak sampai dewasaA," jelas Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Adrianus Ojo, Rabu 7 Februari 2024.

Ia menerangkan, total kasus sejak 2016-2023 ada 135 kasus, rinciannya tahun 2021 ada 15 kasus, 2022 ada 35 kasus dan 32 kasus baru di tahun 2023.

"Tiga orang meninggal di tahun lalu, sementara 32 orang masih dalam pengobatan," ujarnya.

Baca juga: JPU Kejari TTU Eksekusi Pidana Badan Terpidana Kasus Korupsi Pengelolaan Keuangan Desa Fatusene

 

Adrianus mengungkapkan, penyebab penularan HIV/AIDS adalah seks bebas, seperti sering gonta-ganti pasangan seksual, melakukan hubungan seksual yang berisiko (homo dan heteroseksual).

Selain itu juga penggunaan jarum suntik secara bersamaan, dan penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin.

"HIV dapat dicegah melalui saling setia terhadap pasangan, hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik, edukasi HIV mengenai cara penularan, pencegahan dan pengobatan," katanya.

Ia menambahkan, upaya penanganan kepada pengidap HIV/AIDS oleh pemerintah sejauh ini dengan pengobatan antiretroviral (ARV) serta sosialisasi ke masyarakat.

Baca juga: 44 Ekor Sapi di Belu NTT Mati Mendadak

"Pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal di waktu yang sama setiap hari, agar perkembangan virus dapat dikendalikan. Sehingga untuk pasien HIV, dilakukan pemantauan terhadap minum obat oleh petugas kesehatan," jelasnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA. Menurutnya ODHA harus didukung agar secara konsisten melakukan pengobatan ARV.

"Dukungan yang diberikan dapat membuat semangat hidup yang tinggi bagi para ODHA," imbuhnya. (uka)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved