Transpuan di Sikka
Transpuan Pertama asal Sikka Terjun ke Dunia Politik , Kampanye Pakai Motor Ojek
Melkiades Mas Mangdare, begitulah nama lengkap Mami Vera, transpuan pertama di Kabupaten Sikka terjun ke dunia politik
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Melkiades Mas Mangdare, begitulah nama lengkap Mami Vera, transpuan pertama di Kabupaten Sikka bahkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terjun ke dunia politik dan menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024.
Bagi masyarakat Kabupaten Sikka, nama Mami Vera tentu sudah tidak asing lagi. Melkiades Mas Mangdare atau yang akrab disapa Mami Vera dikenal sebagai transpuan yang kerap menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai acara di Kabupaten Sikka. Memiliki salon kecantikan dan kerap menjadi tukang masak di berbagai acara.
Dibalik kegiatan-kegiatannya sebagai transpuan, Ketua Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas) ini juga melakoni banyak aksi sosial karitatif dan kegiatan sosial baik di lingkungan tempat tinggalnya maupun di tempat lain di Kabupaten Sikka.
Terjun ke Dunia Politik
Melkiades Mas Mangdare atau yang akrab disapa Mami Vera saat ditemui TribunFlores.com, Kamis, 8 Februari 2024 di kediamannya di Lorong Wolbi, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka mengisahkan awal mula dirinya terjun ke dunia politik.
Baca juga: Polres Sikka Kerahkan 350 Polisi, Kecamatan Hewokloang Kategori Rawan Pemilu
"Ini secara sponatitas, waktu itu saya menyanyi dan jadi MC di sebuah event, jadi dari situ ada kader Partai PAN yang sesudah saya menyanyi lalu dia mewarkan satu kursi, kursi laki-laki di Dapil 2 kurang, dia tanya mami bersedia tidak, saya juga jawab secara spontanitas bahwa saya bersedia dari situlah dia bilang ambil KPT mami," beber Wakil Ketua OMK Stasi Centrum ini.
Ditengah kesibukannya baik di lingkungan tempat tinggal, di gereja, organisasi Perwakas dan rutinitas hariannya, Mami Vera menyiapkan berkas pendaftaran dan alhasil berhasil mendaftar tiga hari sebelum penutupan pendafataran caleg.
"Selama proses pengurusan berkas itu tidak ada kendala sama sekali dan saya bersyukur bahwa saya hidup di ruang lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka, Perwakas itu sudah membangun mitra jadi kami ini tidak punya apa-apa tapi kami berterima kasih dengan Pemda Sikka, sudah memperhatikan kami sekarang sudah 25 tahun ini," ujar Mami Vera.
Meski sempat kembali berpikir untuk terjun ke dunia politik, Mami Vera mengaku semua itu diserahkan kepada Tuhan melalui doa serta meminta dukungan almarhum bapa, mama dan kakak.
Baca juga: Pater Marsel Agot Wanti-wanti Pariwisata Halal di Labuan Bajo, BPOLBF Perlu Kajian Mendalam
"Sebelum mama meninggal itu semua keluarga yang datang jenguk, dia selalu bilang ke keluarga kalau saya calon jadi minta bantuan keluarga, ketika saya pulang menghadap Tuhan, tolong bantu dia, jadi mungkin itu saya berpikir dukungan arwah, leluhur terlebih mama dan bapa dan semua keluarga besar dan juga masyarakat yang selama ini yang saya selalu beradaptasi dengan mereka," kenang Mami Vera.
Kampanye Blusukan Pakai Ojek
Strategi kampanye yang dilakukan Melkiades Mas Mangdare atau yang akrab disapa Mami Vera yakni blusukan dari rumah ke rumah.
"Saya hidup sendiri, kehidupan saya sangat sederhana, memang ada keluarga yang menopang saya dari belakang tetapi saya berpikir kembali bahwa mereka punya kehidupan masing-masing, bukan saya tidak mau dukungan dari mereka tetapi akhir-akhir ini mereka sudah melihat, baliho sudah terpasang jadi mereka datang dan tanya apa yang bisa mereka bantu, saya bilang saya masih bisa, yang penting kalian promosikan saya itu saya sudah sangat berterima kasih," kenang Melkiades Mas Mangdare atau yang akrab disapa Mami Vera.
Selain keluarga, Mami Vera juga mengaku mendapat dukungan moril dari Perwakas.
Selama menjalani masa kampanye dengan cara blusukan dari rumah ke rumah, Mami Vera mengaku mendapat respon positif dari masyarakat pemilih di Dapil Sikka 2.
Baca juga: Pemda Manggarai Timur Alokasi Rp 72,2 Miliar untuk Pembangunan di RSUD Borong
"Sangat luar biasa, mereka sangat antusias dan mereka memberikan respon positif, Mami, bangkit dan hadirlah, mereka memberikan dukungan yang luar biasa jadi saya juga berterima kasih kepada mereka bahwa tidak ada penolakan. Terhadap penerimaan masyarakat seperti ini, saya merasa bersyukur dan bangga bahwa Tuhan punya rencana akan indah pada waktunya," ungkap Mami Vera.
Dia menyebutkan, kehadiran dirinya sebagai Caleg PAN di Dapil Sikka 2 tidak untuk berjanji tetapi dirinya melihat ada krisis air bersih di wilayah itu.
"Ketika saya turun, saya masuk dari rumah ke rumah, masuk ke kebun dengan jalan kaki, dengan ojek, tanggapan mereka bahwa kalau memang saya terpilih, meraka hanya mohon tolong perhatikan mereka air minum bersih tapi saya bilang saya tidak bisa menjanjikan tetapi saya berusaha untuk mendorong pemerintah daerah hadir dan duduk bersama masyarakat untuk bisa mengambil solusi karena sudah puluhan tahun masalah ini tidak terselesaikan jadi semoga ada yang saya sampaikan ini ada jalan keluarnya," jelas transpuan yang selama ini bergerak di berbagai LSM ini.
Kornelia, salah satu pemilih di Dapil Sikka 2 menanggapi positif keterlibatan Melkiades Mas Mangdare atau yang akrab disapa Mami Vera di dunia politik saat ini.
Bagi dia, Mami Vera memiliki kemampuan mewakili suara rakya di wilayah itu.
"Dia mampu, bagi kami tidak ada masalah apapun," ujar Kornelia.
Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Sikka, Philipus Fransiskus menjelaskan, hak dipilih dan memilih berlaku untuk semua warga NKRI sepanjang memenuhi syarat.
"Yang pertama Mami Vera memenuhi syarat UU sebagai warga NKRI untuk memilih dan dipilih jadi tidak ada bedanya antara Mami Vera dan kita semua, yang kedua, keberadaan mereka diantara kita kan sudah sekian lama dan membawa efek positif dan kalau mau bicara ril, saya belum pernah mendengar ada kelompok masyarakat yang menolak keberadaan mereka, kan belum pernah ada," tegas salah satu politisi yang terkenal garang di Lepo Kula Babong ini.
Philipus Fransiskus mengaku mengenal Mami Vera sejak tahun 2013 saat dirinya menjabat sebagai ketua pemenangan Paket Solid di Pilkada Sikka 2014.
"Waktu itu beliau Ketua Perwakas dan ternyata beliau ini punya kemampuan lebih, bisa berbahasa asing, sering menjadi MC dan mempunyai publik speaking yang bagus dan dengan modal seperti itu saya pikir Mami Vera layak dicalonkan sebagai anggota DPRD," tandas Philipus Fransiskus.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.