Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Rabu Abu, Tandai Debu pada Dahi dan Cobloslah Orang yang Pantas

Mari simak Renungan Katolik Rabu Abu 14 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Tandai Debu pada Dahi dan Cobloslah Orang yang Pantas.

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD. Mari simak Renungan Katolik Rabu Abu 14 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Tandai Debu pada Dahi dan Cobloslah Orang yang Pantas. 

Pada hari ini 14 Februari 2024, umat Kristiani mulai memasuki Masa Prapaskah. Hal ini ditandai dengan perayaan Abu. Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaskah, yang menandai bahwa kita memasuki masa tobat 40 hari sebelum Paskah.

Mengapa hari Rabu? Gereja Katolik menerapkan puasa selama 6 hari dalam seminggu, kecuali hari Minggu yang dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus. Masa puasa ini berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari. Maka, hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu, dihitung mundur dari hari Minggu Paskah.

Mengapa Rabu “Abu”? Abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6). Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu. Oleh karena itu, pada saat menerima abu di Gereja, kita mendengar ucapan dari Imam, “Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil” atau, “Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu”

Pada Rabu Abu, umat Katolik juga berpantang makan daging serta berpuasa, sebagai wujud semangat bertobat. Pantang ini berlaku bagi umat yang telah genap berusia 14 tahun, sedangkan puasa mengikat semua usia dewasa hingga 60 tahun. Arti puasa dalam tradisi Kristen adalah hanya makan kenyang sekali dalam sehari.

Hari ini dalam Injil kita mendengar bagaimana Yesus mengajarkan pada kita cara memberi sedekah, berdoa dan berpuasa yang benar. Ketiga hal yang disebut oleh Yesus ini merupakan tindakan ulah bakti yang khas pada masa Prapaskah.

Memberi sedekah, berdoa dan berpuasa yang diajarkan oleh Yesus ini harus dilakukan tanpa mencari muka, tanpa mendapat imbalan, pujian dari orang lain apalagi untuk kepentingan tertentu. Unsur egosentrisme harus jauh dari ketiga ulah bakti ini.

Pertobatan dan kasih kepada sesama harus menjadi motivasi yang menggerakkan kita melakukan ulah bakti ini. Seperti abu atau debu yang tampak hina dan tidak pernah menyombongkan diri, demikianlah kita hendaknya melaksanakan tindak ulah bakti selama masa Prapaskah ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perayaan Rabu Abu di Indonesia jatuh pada tanggal 14 Februari 2024, bertepatan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum, Pesta Demokrasi Pancasila. Itu sebabnya Keuskupan-keuskupan Indonesia mengubah jadwal perayaan Rabu Abu, ada yang dimajukan pada 13 Februari, ada juga yang mundur ke tanggal 15 Februari.

Bagaimana kita melaksanakan Pemilu? Pertama, Berdoalah kepada Tuhan agar pelaksaan Pemilu berlangsung dengan aman dan tertib dan dijauhkan dari kerusuhan yang merusak persahabatan, berusaha untuk tetap tegak sebagai satu bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kedua, pilihlah dengan hati bulat tanpa paksaan, tanggalkan rasa gelisah dan cemas, langkahkan kaki secara pasti dan masuklah ke ruang TPS, ulurkanlah tangan dengan lembut dan redah hati, cobloslah orang yang anda anggap pantas menjadi orang nomor satu, memimpin Republik tercintai ini menuju kepada kesejahteraan lahir batin dan hidup dalam damai. Ketiga, pilihlah dia yang menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Tandai debu di dahi dan dengan hati yang bersih, masuklah ke ruang TPS, cobloslah Orang Nomor I RI.

Doa:

Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau mengenal, menyayangi dan berkenan menerima kami dengan segala kelemahan kami, asal kami sungguhsungguh mencari Engkau. Kami mohon, semoga kami benarbenar hidup jujur, penuh belaskasih dan cinta kepada-Mu dan sesama kami, agar kami dapat menikmati buah penebusan Putra-Mu. Sertailah kami bangsa Indonesia yang menyelenggarakan Pesta Demokrasi hari ini dalam semangat persaudaraan dan kekeluargaan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Memasuki Masa Prapaskah. Selamat melaksanakan Pesta Demokrasi Pancasila. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved