Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 16 Februari 2024, Yesus Merelakan Diri Menjadi Manusia

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 16 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Yesus Merelakan Diri Menjadi Manusia.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-CICI DARUS
GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT. Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 16 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Yesus Merelakan Diri Menjadi Manusia. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 16 Februari 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Yesus Merelakan Diri Menjadi Manusia.

Renungan Harian Katolik disiapkan untuk Jumat sesudah Rabu Abu.

Jumat 16 Februari 2024 merupakan Hari Jumat sesudah Rabu Abu, Onesimus, Pelayan Filemon, Martir, Santo Porforios, Martir, dengan Warna Liturgi Ungu.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 16 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Injil Katolik Jumat 16 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Pertama Yesaya 58:1-9a

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka,

dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku.

Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah,

dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?”

Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.

Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah?

Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah;

dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera.

Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Baca juga: Bacaan-bacaan Liturgi Jumat 16 Februari 2024, Perayaan Sesudah Rabu Abu

Mazmur Tanggapan Mzm. 51:3-4.5-6a.18-19

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil Amos 5:14

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Bacaan Injil Matius 9:14-15

"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”

Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?

Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Kita memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Namun, Allah sungguh luar biasa. la tidak melihat kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan manusiawi kita. Bagi-Nya, kita adalah ciptaan yang paling mulia. Karena itu, la sungguh mencintai kita.

Yesus berkata, "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu" (Yoh. 15:13-14). Yesus adalah AnakAllah. la merelakan diri menjadi manusia dalam peristiwa inkarnasi dan menyapa kita sebagai sahabat-sahabat-Nya.

Pada hari ini kita mendengar kisah Yesus yang sangat menarik perhatian kita. Ketika itu para murid Yohanes datang dan berkata, "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" (Mat. 9: 14). Para murid Yohanes kelihatan taat hukum dan mau supaya murid Yesus serupa dengan mereka.

Reaksi Yesus terhadap pertanyaan mereka sangat membanggakan kita, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Namun, akan datang harinya mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa" (Mat. 9: 15). Kita berbangga karena apa pun diri kita, kita tetaplah sahabat mempelai, sahabat Yesus.

Pertanyaan pada murid Yohanes juga menjadi sebuah pertanyaan dalam dunia Perjanjian Lama. Dalam Bacaan Pertama kita menemukan pertanyaan ini, "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya? ..." (Yes. 58:3). Nabi Yesaya mengatakan bahwa pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena, mengadakan hari merendahkan diri.

Sebagai nabi, Yesaya menyampaikan puasa yang dikehendaki Tuhan, "Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!" (Yes. 58:6-7). Berpuasa berarti mengasihi.

Tuhan, bantulah kami untuk memahami dan melaksanakan puasa yang benar sehingga masa tobat ini benar-benar mengubah hidup kami. Amin. (sumber the katolik.com dan adiutami.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved