Misa Hari Minggu

Ibadah Sabda Hari Ini Minggu Prapaskah I Minggu 18 Februari 2024

Mari simak Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I Hari Minggu 18 Februari 2024.Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I Lengkap Renungan H

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
BACAAN - Mari simak Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I Hari Minggu 18 Februari 2024. Teks ibadah Minggu hari ini Prapaskah I untuk minggu prapaskah I bagi umat Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I Hari Minggu 18 Februari 2024.

Teks ibadah Minggu hari ini Prapaskah I untuk minggu prapaskah I bagi umat Katolik.

Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I Lengkap Renungan Harian Katolik.

Teks ibadah sabda hari ini Minggu Prapaskah I disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Minggu 18 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Prapaskah.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasihAllah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Minggu Pertama Masa Prapaskah. Pada hari Minggu Pertama ini, kita
dihantar untuk merenungkan kemurahan Tuhan yang selalu berupaya menyelamatkan manusia. Kita akan mendengarkan kisah penyelamatan Nuh dan janji Tuhan untuk tidak lagi melenyapkan manusia dari muka bumi. Sebaliknya, Tuhan malah berupaya untuk menyelamatkan manusia. Rasul Petrus dalam bacaan kedua menegaskan bahwa penyelamatan itudatang melalui Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit untuk menebus kita.

Meskipun demikian, kita hendaknya selalu berupaya untuk bertobat dari dosa dan kesalahan kita. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan seruan Yesus agar kita bertobat. Ketika kita bertobat, kita sudah mendekatkan diri kita kepada Kerajaan Allah. Mari kita memanfaatkan masa agung ini untuk membaharui diri kita, meninggalkan perbuatanperbuatan yang tidak baik dan memulai kebiasaankebiasaan yang baik dan benar. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin. [Tidak ada Kemuliaan]

04. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang maharahim dan berbelaskasih, semua manusia dikasihi-Mu dengan tanpa batas. Yesus datang menyapa kehinaan kami dan menyembuhkan kami. Bantulah kami untuk selalu menyadari kehadiran-Nya dan kuatkanlah kami dalam menghadapi cobaan dan tantangan bagi iman kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (Kej. 9:8-15)

L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anakanaknya yang bersama-sama dengan dia: "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatangbinatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: BusurKu Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 25:10a)
Segala jalan-Mu, ya Tuhan, adalah kasih setia dan kebenaran.

Mzm. 25:4b-5ab,6-7bc,8-9

Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, (Refren)

Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat. (Refren)

TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan
kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Refren)

08. BACAAN KEDUA (1Ptr. 3:18-22)

L : Bacaan dari Surat Pertama Petrus Saudara-saudari, Kristus telah mati sekali untuk
segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mat. 4:4)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Manusia hidup bukan dari roti saja, * tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

10. INJIL (Mrk. 1:12-15)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datang- lah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kataNya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT

Dari bacaan Injil yang singkat ini, mari kita renungkan satu dua poin untuk kehidupan iman kita, terutama di masa prapaskah ini. Pertama, Roh memimpin Yesus untuk dicobai Iblis. Ketika kita membaca teks ini, kita melihat bahwa Yesus tidak berangkat ke padang gurun atas inisiatif-Nya sendiri. Roh memimpin-Nya ke padang gurun dan kemudian Dia dicobai oleh Iblis. Dalam Bahasa Yunani, Iblis itu satan, yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai setan. Kita pun bertanya, mengapa Yesus harus dicobai oleh setan? Cobaan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Yesus lebih berkuasa atas setan. Setan tidak bisa mengakali, menipu atau memperdayai-Nya. Sadar atau tidak, hidup kita selalu diwarnai dengan berbagai cobaan. Kadangkala Roh memang mengantar kita untuk dicobai agar kita bisa menunjukkan kekuatan iman kita. Kita diajak untuk berdiri teguh dalam iman kita dan tidak tergoyahkan oleh godaan. Ketika berhadapan dengan godaan, kita mesti berdoa dan menyadari bahwa itulah saatnya kita sedang menghadapi ujian bagi iman kita. Kita mesti lulus dalam ujian itu. Selama masa prapaskah ini, baik juga kalau kita memperhatikan godaan-godaan mana yang selalu menghantui kita dan kita mohonkan agar Tuhan menguatkan iman kita. Kedua, berpuasa selama empat puluh hari. Kitab Suci menyatakan bahwa Yesus berada di padang gurun selama empat puluh hari. Angka empat puluh mengingatkan kita akan perjalanan leluhur Israel dari Mesir menuju Tanah Terjanji yang berlangsung selama empat puluh tahun. Perjalanan yang lama itu merupakan upaya pembersihan dari mereka yang selalu melihat nostalgia di Mesir, agar yang memasuki Tanah Terjanji adalah mereka yang tidak lagi tertarik dengan nostalgia masa lalu di Mesir. Mereka hanya fokus melihat dan merasakan kebaikan Tuhan. Kita juga menjalani masa puasa kita selama empat puluh hari. Masa ini mengingatkan kita untuk mening- galkan dosa dan sikap kita yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, dan memulai melewati gurun pertobatan, agar kita bisa merasakan pembebasan kita pada saat Tuhan Yesus bangkit dari kubur-Nya. Tanpa
melewati padang gurun pantang dan puasa dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan mungkin merasakan makna kebangkitan Tuhan yang menderita sengsara, wafat dan bangkit bagi kita. Mari kita mengisi masa berahmat ini untuk meninggalkan Mesir (yaitu masa lalu kita yang hidup dalam dosa) dan mengarahkan langkah kita kepada Tuhan yang menjanjikan kita keselamatan kekal.

12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT

P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga para pemimpin Gereja dalam menjalankan tugas perutusannya sebagai gembala tidak mudah tergoda oleh hal-hal duniawi namun selalu terarah kepada Allah demi kebahagiaan semua orang. Marilah kita mohon….
P : Bagi semua yang telah menjatuhkan pilihan untuk mengikuti Kristus. Semoga para pengikut Kristus semakin setia kepada kebenaran Sabda-Nya dan tidak mudah digoyahkan oleh arus ajaran yang menjauhkan mereka dari iman mereka kepada Allah Tritunggal Mahakudus. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang sedang menderita. Semoga Allah Bapa yang Mahabelaskasih selalu tinggal bersama dengan orang-orang yang sedang menderita sehingga melalui penderitaan itu, mereka dapat mengikuti Kristus yang juga menderita dalam puasa-Nya di padang gurun demi keselamatan kita. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang sedang mempersiapkan diri menjelang Paskah. Semoga Allah Bapa memelihara dan membantu kita agar selama masa Prapaskah ini dengan tekun dan jujur kita saling meneguhkan iman kita dan saling menolong terutama mereka yang berkekurangan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

15. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini sebagai masa untuk bertobat. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, kini Engkau mengajak kami menyegarkan iman kami dengan menyesali kekurangan dan kelalaian kami, dan bertobat kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk melepaskan diri dari belenggu nafsu yang tidak teratur, agar kami, dalam kesibukan mengurus halhal yang fana, tidak melupakan hal-hal yang bernilai abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mengajak kami bersyukur kepadaMu dengan hidup secara sederhana, agar kami lebih mampu menghayati kemurahan hati-Mu dan dapat memberi bantuan kepada orang yang berkekurangan. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau menyiapkan kami agar layak merayakan misteri Paskah, dan kelak menikmati Paskah abadi di surga bersama Engkau. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: “Dulu, Yesus Berpuasa“, PS 490] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di  atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kitamenyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kitamenghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.

20. MENDOAKAN MAZMUR 11:1-7

Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!" Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang fasik
dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus sendiri dicoba oleh
iblis dan setelah melewatinya, Dia mulai berkarya di
depan umum. Kita berjuang agar masing-masing
kita mengalahkan kekuatan iblis. Dengan cara ini,
kita pun sudah mewartakan kebaikan Tuhan. Mari
kita tingkatkan amal baik kita agar makin banyak
orang yang diteguhkan untuk terus berbuat baik
seperti kita. Pada akhirnya, secara bersama, kita
bisa mengalahkan iblis dan godaan-godaannya.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, Engkaulah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah hati kami selalu agar kami selalu percaya kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari segala godaan untuk berpaling dari-Mu. Semoga iman kami semakin bertambah kokoh, terutama dalam harihari menyongsong perayaan besar Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Putra-Mu ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved