Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024, Berdamailah dengan Saudaramu!

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Berdamailah dengan Saudaramu!

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Berdamailah dengan Saudaramu! 

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Di sebuah paroki hiduplah seorang katekis bersama keluarganya. Setiap hari ia selalu berkunjung ke stasi-stasi bersama pastor parokinya. Semua pengajarannya dianggap memiliki kebenaran mutlak bagi semua orang yang mendengarnya. Kewibawaan sebagai seorang awam yang handal juga ditunjukkan dalam pengabdiannya.

Itu sebabnya banyak orang akrab dan bersahabat dengan dia. Sayang sekali, dibalik kehebatannya
ini, istri sang katekis ini pencemburu. Beberapa kali mereka bertengkar karena rasa cemburu yang berlebihan dari sang isteri. Lama kelamaan semua orang juga tahu bahwa katekis itu berhasil dalam pengajaran agama tetapi gagal dalam berkeluarga karena tidak ada damai dan keharmonisan dalam keluarga

Ini hanya sebuah kisah dari pedalaman. Tetapi menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan kita di hadapan Tuhan. Selalu ada perilaku yang tidak sinkron dengan hidup nyata sebagai orang beriman. Yesus sudah tahu bahwa para muridNya akan berjuang untuk mewujudkan kebahagiaan, dan damai di dalam hidup mereka. Hari ini wujud nyata Sabda Bahagia diungkapkan dalam usaha mewujudkan kasih dan damai satu sama lain.

Yesus berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk dalam Kerajaan Surga”. Setiap orang yang mengakui dirinya orang beragama maka ajaran-ajaran agama mestinya diwujudkan dalam pertumbuhan iman setiap pemeluknya. Misalnya ajaran universal dalam setiap agama adalah cinta kasih. Setiap orang perlu mewujudkan hidupnya dalam kasih.

Hampir semua agama mengajar umatnya, “Jangan membunuh”. Umat beragama tidak boleh memahami “perintah jangan membunuh” secara sempit, misalnya membunuh dalam arti secara fisik yaitu menghilangkan nyawa seseorang. Membunuh dapat juga secara verbal dengan kata-kata kasar, marah dan mengatakan sesama “kafir”. Kekerasan verbal dapat membunuh masa depan seseorang. Contoh lain, kalau orang tua selalu membentak anaknya dengan mengatakan, “Kamu paling bego di dunia ini” maka anak itu seakan dibunuh oleh orang tuanya karena ia akan terbayang-bayang dalam pikirannya kalimat, “Kamu paling bego di dunia ini”.

Di samping hukum kasih, Yesus juga menegaskan tentang damai. Dalam Sabda bahagia Ia berkata, “Berbahagialah mereka yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5:9). Yesus menegaskan lagi pengajaran damai dalam konteks relasi antar pribadi. Kalau mau mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, persembahkanlah secara utuh bukan hanya dengan diri sendiri tetapi juga dengan sesama.

Mengapa? Karena kasih kepada Tuhan itu sebanding dengan kasih kepada sesama. Demikian juga damai sejahtera bukan hanya damai dengan Tuhan tetapi damai yang sama juga berlaku untuk damai dengan sesama manusia.

Sabda Tuhan pada hari ini meyadarkan kita dalam membangun kasih universal dan damai sejahtera kepada semua orang. Cinta kasih menjadi sempurna dalam menghargai nilai-nilai kehidupan sesama. Perintah untuk jangan membunuh membuat kita menyadari perilaku kita yang membunuh sesama dengan lidah. Berapa banyak gossip, kata-kata kasar, kata-kata kosong sebagai bentuk dusta atau kebohongan yang dilakukan untuk membunuh sesama? Berapa banyak orang yang luka bathin karena sikap kita yang tidak manusiawi?

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved