Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 25 Februari 2024 Prapaskah II Tahun B
Mari simak Bacaan Injil Katolik hari ini Minggu 25 Februari 2024.Bacaan Injil Katolik hari ini lengkap Renungan Harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Mengapa Allah meminta Abraham mengorbankan manusia? Padahal Allah mengutuk bangsa kafir mempraktikkan pengorbanan manusia (Im. 20:1-5). Sebenarnya Allah tidak menginginkan kematian Ishak, melainkan ingin menguji apakah kasih Abraham lebih besar kepada pemberian Allah (Ishak, anak tunggalnya) atau kepada Sang Pemilik hidup.
Tujuan dari ujian iman adalah memperkuat karakter dan memperdalam komitmen kita kepada Allah, sekaligus memahami waktu-Nya yang tepat. Melalui pengalaman berat ini, Abraham memperteguh komitmennya dalam menaati Allah.
Pemeliharaan Allah sempurna, mengatasi segala kebimbangannya. Memang berat untuk melepaskan apa atau siapa yang sangat kita kasihi. Namun saat kita memberikan kepada Allah apa yang Ia kehendaki, yang Ia kembalikan ternyata lebih dari apa yang dapat kita bayangkan.
Keuntungan rohani dari berkat-berkat-Nya selalu melebihi segala pengorbanan kita. Karena iman dan ketaatannya, berkat bagi Abraham berlimpah.
Keturunan Abraham diberikan kemampuan untuk menaklukkan musuh-musuh (ayat 17), bahkan mereka akan memberkati dunia. Janji Allah kepada Abraham benar dan sudah digenapi. Keselamatan datang melalui keturunannya, Israel, dan secara khusus melalui Tuhan Yesus Kristus.
Sangat sering kita berpikir bahwa berkat-berkat Allah adalah sebatas pemberian-pemberian-Nya yang mengagumkan untuk dinikmati sendiri.
Namun kita belajar dari perjalanan kehidupan iman Abraham bahwa pada saat Allah memberkati, berkat-Nya ternyata selalu ditujukan agar mengalir kepada banyak orang. Sudahkah kita membuka diri kepada Allah agar berkat-Nya mengalir melalui kita untuk orang lain?
Allah di pihak kita.
Segala yang kita perlu tertampung dalam Yesus Kristus. Untuk menolong kita melihat kebenaran itu lebih jelas, kini Paulus mengajak kita berpikir lebih cermat melalui lima pertanyaan ini.
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Siapakah yang akan menghukum mereka? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Kasih Allah dalam Kristus menjamin kita sempurna kini dan kekal.
Lebih dari orang-orang yang menang. Penderitaan dapat menjadi pencobaan bagi seseorang yang tidak kuat imannya, sehingga ada yang meninggalkan Tuhan ketika dalam penderitaan.
Bagi orang-orang pilihan Allah (ayat 30 ), penderitaan tidak mampu menutupi kasih Kristus. Kita bisa yakin teguh bahwa Kristus tetap mengasihi kita, ada tetap di pihak kita meski sekilas situasi tampak tidak menguntungkan.
Perhatikan berbagai bentuk dan tingkatan kuasa yang mungkin mengganggu hidup kita (ayat 38,39). Tak satu pun mampu membuat kita lepas dari kasih Kristus!
Kita tidak meraih kemenangan kita, tetapi menikmati kemenangan yang telah Kristus ciptakan itu dalam kenyataan hidup kita saat demi saat.
Injil hari ini, Dengarkanlah Dia!
Meski sebelumnya Petrus telah mengakui Yesus sebagai Mesias, ia kemudian menolak perkataan Yesus bahwa Mesias akan menderita dan mati dibunuh.
Bagi Petrus, itu tidak sesuai dengan gambaran mengenai Mesias yang ada dalam benaknya. Akan tetapi, apa yang telah Allah tetapkan, itulah yang akan terjadi. Penolakan Petrus tidak akan mengubah misi yang diemban oleh Mesias.
Namun di dalam kasih karunia-Nya, Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk melihat transfigurasi (perubahan rupa) Yesus (ayat 2-3).
Saat transfigurasi, terdengar suara yang memberikan konfirmasi tentang identitas Yesus sebagai Anak Allah (ayat 7).
Ini menegaskan pernyataan yang terdengar pada saat Yesus dibaptis Konfirmasi ini juga menyatakan kemuliaan Kristus melebihi Musa dan Elia .Sebagai Anak Allah, kuasa dan otoritas-Nya mengatasi para nabi.
Suara surgawi itu juga memerintahkan para murid agar mendengarkan Yesus. Perintah itu seolah menyatakan bahwa sampai saat itu para murid tidak mau mendengarkan Yesus (ingat saat Petrus menegur Yesus.
Selain itu, konfimasi tersebut ingin meyakinkan para murid bahwa meski orang Yahudi menolak Yesus dan tentara Roma akan mengeksekusi Yesus, Ia tetap berkenan di hati Allah.
Diskusi selanjutnya yang terjadi saat mereka turun gunung, juga memberikan klarifikasi pada para murid bahwa kemesiasan Yesus selaras dengan nubuat para nabi dalam PL.
Maka sudah seharusnya murid-murid Yesus tidak meragukan keberadaan Yesus sebagai Mesias. Lalu bagaimana respons para murid seharusnya kepada Sang Mesias? Dengarkan Dia! Artinya: percaya dan taati Dia.
Keinginan agar Tuhan berkarya sesuai kehendak diri bukan hanya dimiliki Petrus. Kita pun kadangkala demikian. Namun perintah Allah untuk mendengarkan Yesus juga tertuju pada kita.
Bukan kita yang mengatur Tuhan, tetapi kita-lah yang harus mendengar suara-Nya dan menaati Dia.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, Engkau adalah segalanya bagi diriku. Tunjukkanlah kemuliaan-Mu kepadaku hari ini, ya Tuhan.
Berbicaralah kepada hatiku sedemikian, sehingga aku tanpa ragu lagi dapat mengatakan bahwa aku telah mendengar suara-Mu. (sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Injil Katolik Hari Ini
Injil Katolik Hari Ini Minggu 25 Februari 2024
Prapaskah II Tahun B
Tribun Flores.com
Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024, Pertobatan Sejati |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Minggu 25 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu 24 Februari 2024, Mencintai Musuh itu Luar Biasa |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024, Kasihilah Musuh-musuhmu |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Sabtu 24 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.