Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024, Pengemis Bernama Lazarus

Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Pengemis Bernama Lazarus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Pengemis Bernama Lazarus. 

Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’

Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”

Demikianlah Sabda Tuhan
.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pengemis memang tak asing lagi bagi kita. Seorang yang miskin dan hidup hanya sebagai peminta-peminta dari satu tempat ke tempat lain demi sesuap nasi untuk dimakan dalam sehari. Pengemis pada dasarnya adalah orang yang sudah tak memiliki apa-apa entah makanan, pakaian atau perumahan bahkan lahan untuk tempat tinggal dan berladang saja tidak punya dan hidupnya memang tergantung dari seberapa besar orang akan menolongnya.

Jika tidak mendapat apa-apa dalam sehari maka dia pun pasti tidak dapat makan untuk seharian. Maka sebenarnya mereka adalah orang-orang yang benar-benar terpinggirkan walaupun orang miskin atau pengemis pada jaman sekarang bisa hanya sebagai orang yang diperalat untuk satu tujuan jahat orang lain. Namun yang terpenting bahwa memang seorang peminta-minta atau pengemis akan selalu ada di sekitar kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita sampai pada hari terakhir di bulan Pebruari di pekan prapaskah kedua. Pada hari ini kita diajak dalam bacaan-bacaan suci untuk berbelaskasih terhadap sesama dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia mewartakan satu kebenaran yang perlu bangsa Israel perhatikan pada waktu itu adalah supaya mereka semua harus selalu mengadalkan Tuhan dan bukan mengadalkan kekuatan manusia sendiri.

Karena setiap orang yang mengadalkan Tuhan dan yang selalu menaruh harapannya pada Tuhan, maka dia akan selalu diberkati. Sebaliknya, ketika hidup kita hanya mengandalkan kekuatan manusia sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan maka hidupnya hanya sesaat saja seperti hidup di tanah yang gersang di padang gurun. Orang-orang seperti itu sudah kehilangan dirinya sendiri dan tak pernah belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Kehilangan jati dirinya artinya juga kehilangan akan Roh Tuhan yang hidup di dalam dirinya.

Dan itu ditegaskan dalam Injil yang kita renungkan hari ini. Kisah injilnya sudah sangat klasik dan terbiasa untuk kita dengar dan renungkan. Kisahnya tentang Lazarus yang miskin dan orang kaya yang sombong itu. Seperti kita sudah tahu, kisah itu diawali dengan kisah profil seorang yang kaya dengan pakaian jubah ungu dan halus. Setiap hari dia bersukaria dalam kemewahan. Orang kedua adalah seorang miskin, namanya Lazarus dan dia adalah pengemis.

Ciri fisiknya adalah badan yang penuh borok, dan pasti pakaiannya compang-camping dan sedang berbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu dan ingin menghilangkan laparnya dengan makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Lebih buruk lagi, anjing-anjing dari orang kaya itu pun datang menjilat boroknya. Dari kisah kedua orang ini, si kaya dan Lazarus yang miskin ini sangat berbeda jauh. Orang kaya itu benar-benar hidup dalam kemegahan kekayaannya, dan Lazarus sama sekali hidup dalam kesengsaraan atas kemiskinannya. Kisah injil itu lalu menggambarkan tentang kisah sesudah kematian keduanya. Lazarus hidup bahagia di surga sedang si kaya itu hidup susah di neraka.

Lalu pertanyaan kita, berarti apakah orang yang kaya akan masuk neraka dan orang miskin akan masuk surga? Tentu saja tidak, yang membuat orang kaya itu masuk neraka bukan karena dia kaya, tetapi karena kekayaannya itu membuat dia lupa diri dan hanya mengandalkan dirinya sendiri dan lupa dengan Tuhan yang hadir melalui Lazarus yang ada di depan pintu rumahnya. Dia sama sekali tidak memberi makan atau memberi perhatian sedikitpun. Maka seperti pewartaan Yeremia, orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan melupakan Tuhan maka hidupnya akan gersan seperti padang gurun, dan dalam konteks ini, dia tidak mendapat selamat dan masuk neraka.

Di lain pihak, bukan karena Lazarus itu miskin dan pengemis maka dia masuk surga. Bukan itu, tetapi keunggulan dari seorang miskin dan pengemis ini adalah dia memiliki nama yakni Lazarus. Artinya dia memiliki jati dirinya sebagai seorang manusia. Di dalamnya dia selalu berusaha untuk mencari jalan untuk menghidupi dirinya walaupun itu hanya dengan meminta-minta dan berada di depan pintu orang kaya itu. Dia juga tidak membuat keributan atau menyusahkan orang kaya itu tetapi dia tetap menjadi dirinya sendiri yang disematkan pada namanya, Lazarus yang artinya Allah telah menolong. Kita juga kadang oleh kekayaan dan kuasa membuat kita lupa jadi diri kita dan melupakan Tuhan. Mari kita belajar dari Lazarus.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved