Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Jumat 1 Maret 2024, Kerajaan Allah Diambil dari Padamu
Mari simak Renungan Katolik hari ini Jumat 1 Maret 2024.Judul renungan katolik hari ini yaitu Kerajaan Allah Diambil dari Padamu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Br. Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Katolik hari ini Jumat 1 Maret 2024.
Judul renungan katolik hari ini yaitu Kerajaan Allah Diambil dari Padamu.
Renungan katolik hari ini disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD.
Renungan katolik hari ini disiapkan untuk Hari Biasa Pekan II Prapaskah.
Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 3 Maret 2024 Prapaskah III Lengkap Renungan Harian Katolik
Renungan katolik hari ini lengkap Injil Katolik dengan Warna Liturgi Ungu.
Bacaan Pertama Kejadian 37:3-4.12-13a.17b-28
Mazmur Tanggapan Mzm. 105:16-17.18-19.20-21
Bait Pengantar Injil Yohanes 3:16
Bacaan Injil Matius 21:33-43.45-46
Bacaan Pertama - Kejadian 37:3-4.12-13a.17b-28
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.”
Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka.
Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.”
Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.”
Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Teks Jalan Salib Jumat 1 Maret 2024 dan Doa 14 Perhentian Jalan Salib Prapaskah II
Mazmur Tanggapan - Mzm. 105:16-17.18-19.20-21
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil - Yohanes 3:16
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil - Matius 21:33-43.45-46
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?”
Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”
Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kerajaan Allah menjadi pusat pewartaan para nabi dan terlebih oleh Yesus Kristus. Semua pengajaran Yesus selalu mengarah kepada kerajaan Allah: “Kerajaan Allah sudah dekat, percayalah dan bertobatlah, berilah dirimu di baptis maka kamu akan diselamatkan”. Kerajaan Allah itu lalu diterjemahkan secara harafiah sebagai tempat kediaman atau rumah Allah. Namun pada saat yang sama kerajaan Allah itu juga adalah kesempurnaan hidup dalam kebahagiaan bersama Allah sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari pertama bulan Maret ini, kita disodorkan dengan bacaan-bacaan suci yang mengingatkan kita pada korban dan kerajaan Allah. Kisah Yusuf bersama saudara-sauaranya dalam kitab kejadian membantu kita mengenal tentang kebencian dan iri hati sama sekali tidak menghalangi rencana dan kehendak Allah bagi manusia. Bahkan Allah menggunakan kelicikan dan kebencian mereka menjadi berkah bagi mereka sendiri. Kisah Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir adalah bagian dari perbuatan-perbuatan si jahat atau setan untuk menghalangi Allah menyebarkan kerajaan Allah di atas dunia.
Namun justru oleh hal-hal itulah Allah menyelenggarakan semua rencana dan kehendakNya bagi manusia dan demi tegaknya kerajaan Allah di atas bumi. Maka terjadilah saudara-saudara Yusuf itu tidak jadi membunuhnya tetapi mereka menjualnya ke Mesir melalui orang Ismael yang melewati jalan itu. Dan akhirnya Yusuf di jual ke pedagang itu sampai di Mesir. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa kebencian dan kejahatan itu bisa terjadi di mana saja termasuk di dalam keluarga kita sendiri.
Kisah jual beli atau perdagangan orang yang terjadi pada saat itu di mulai justru di dalam keluarga, saling menjual saudara sendiri untuk mendapatkan uang. Pola yang sama juga sedang terjadi di wilayah-wilayah kita di mana keluarga menjual anaknya sendiri kepada orang lain untuk diperjualbelikan. Keluarga sebagai tempat tumbuh kembangnya kerajaan Allah ternyata juga bisa menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya kebencian dan kejahatan.
Semua itu terjadi karena setan telah menguasai kita dan keluarga-keluarga kita. Jika terjadi perpecahan dalam keluarga itu berarti setan sudah mengusai keluarga itu. Jika ada persatuan maka kerajaan Allah hadir di sana. Kisah Yusuf juga menjadi simbol tentang Anak Manusia yang menjadi pewaris tunggal kerajaan Allah itu. Dalam kisah Injil yang kita dengar tentang Yesus yang mengisahkan sebuah perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur.
Sebenarnya tujuan Yesus dalam perumpamaan ini adalah untuk mengeritik para ahli Taurat serta orang tua-tua bangsa Yahudi atau bangsa Israel sebagai bangsa yang dikasihi oleh Allah dan telah memberikan tanah terjanji kepada mereka. Bangsa Israel dianggap sebagai penggarap-penggarap utama kebun anggur Tuhan yang melambangkan kerajaan Allah. Bahkan mereka telah menjadi pemilik hak utama sebagai bangsa kepunyaan Allah dan yang memiliki kerajaan Allah itu.
Namun, di belakang, bangsa itu telah menangkap dan membunuh para nabi yang adalah utusan Tuhan untuk mengawasi kebun anggur itu sampai mereka sendiri membunuh Anak Manusia yang adalah pewaris tunggal Kerajaan Allah. Dan benarlah demikian. Maka Allah menjadi murka lalu mengusir para penggarap itu keluar dari kebun anggur dan memberikannya kepada bangsa lain untuk digarab. Bagaimana dengan kita? Kita telah menjadi bagian dari rencana dan kehendak Allah bagi dunia sebagai pengikut-pengikut Yesus. Dengan begitu kita telah sah menjadi rekan kerja Allah demi menegakkan kerajaan Allah di tengah dunia.
Namun yang terjadi adalah kita sendiri saling membenci dan membunuh di antara saudara-saudari sendiri hanya untuk kekuasaan atau kekayaan atau ketenaran di atas dunia tetapi lupa akan kerajaan Allah itu. Kita sendiri sudah dikuasai oleh keangkuhan dan kesombongan sehingga kita sendiri bahkan dalam keluarga sendiri kita bisa saling menjual saudara/i kita kepada orang lain hanya untuk kepentingan sesaat. Kita sendiri menghancurkan kerajaan Allah yang sudah diberikan kepada kita bahkan kita sendiri menolak Tuhan dengan cara hidup kita yang tidak mengakuiNya. Maka marilah kita memeriksa diri kita masing-masing agar kita tidak cepat jatuh dalam keangkuhan dan kesombongan tetapi semakin membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Allah sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: keluarga seharusnya menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya kerajaan Allah. Kedua, dalam keluarga juga setan bisa membangun kerajaannya dan memecah belah keluarga itu. Ketiga, tetaplah belajar untuk menjadi pengikut jalan Tuhan yang benar dengan tetap mengandalkan Roh Tuhan dalam hidup kita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Jumat 1 Maret 2024
Kerajaan Allah Diambil dari Padamu
Tribun Flores.com
Teks Misa Hari Minggu 3 Maret 2024 Prapaskah III Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Teks Jalan Salib Jumat 1 Maret 2024 dan Doa 14 Perhentian Jalan Salib Prapaskah II |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Jumat 1 Maret 2024, Peringatan Fakultatif St David Pengaku Iman dan St Felix |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Jumat 1 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.