Longsor di Manggarai Timur
BPBD Manggarai Timur Segera Bersihkan Material Longsor di Lempang Paji Elar Selatan
Longsor pertama pada tanggal 8 Maret 2024 lalu dan pihaknya sudah melakukan evakuasi material longsor yang menutupi badan jalan itu.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur segera turun melakukan pembersihan material longsor jalan Lempang Paji-Lewurla di Kigit, Kelurahan Lempang Paji, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur Petrus Subin, SKM menyebutkan adapun longsor di titik ruas jalan tersebut terjadi pada Minggu 3 Maret 2024 kemarin disebabkan hujan lebat di wilayah itu, tanggal 2 dan 3 Maret 2024 kemarin.
Petrus mengatakan, longsor di titik tersebut terjadi yang kedua kali. Longsor pertama pada tanggal 8 Maret 2024 lalu dan pihaknya sudah melakukan evakuasi material longsor yang menutupi badan jalan itu dengan menggunakan alat berat milik Dinas PUPR Manggarai Timur.
"Kita akan segera koordinasi dengan Dinas PUPR dan akan segera turun evakuasi lagi material longsor itu," ujar Petrus kepada TRIBUNFLORES.COM, Selasa 5 Februari 2024.
Baca juga: Camat Elar Selatan Sebut Sudah 2 Kali Longsor di Ruas Jalan Lempang Paji-Lewurla, Manggarai Timur
Sudah 2 Kali Longsor
Sebelumnya, Camat Elar Selatan, Herman Agas menyebutkan sudah dua kali terjadi bencana tanah longsor di ruas jalan Lempang Paji-Lewurla, Kigit, Kelurahan Lempang Paji, Kabupaten Manggarai Timur.
Herman menerangkan bencana longsor di titik yang sama itu pertama terjadi pada tanggal 8 Februari 2024 lalu.
Bencana longsor itu ia sudah memberikan laporan secara resmi terkait bencana kepada Penjabat Bupati Manggarai Timur dan tembusannya kepada BPBD, Dinas PUPR, dan Bapelitbangda.
Terkait laporan itu, kemudian direspon oleh BPBD berkoordinasi dengan Dinas PUPR dengan menurunkan alat berat langsung mengevakuasi material longsor itu. Lalu lintas di ruas jalan itu sudah kembali normal.
Namun, kata Herman, longsor kembali di titik yang sama pada, Minggu 3 Maret 2024. Longsor itu kembali terjadi karena terjadi hujan lebat berkepanjangan pada tanggal 2-3 Maret 2024 kemarin.
Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutupi sebagian besar badan jalan, sehingga akses transportasi terhambat. Untuk kendaraan sepeda motor dan pejalan kaki bisa mintas, namun untuk kendaraan mobil sangat sulit melintas.
"Kondisi lebih buruk pada longsor susulan yang kedua ini yaitu hujan sepanjang hari Sabtu dan hari Minggu kemarin. Sebagian badan jalan tutup dengan tanah dan batu sehingga untuk mobil kesulitan, sedangkan untuk motor dan pejalan kaki bisa,"ujar Herman Selasa 5 Maret 2024.
Selain itu, dengan menumpuknya material longsor itu juga berpotensi terjadi longsor pada bagian sisi jurang jalan karena kondisi tekstur tanah di lokasi longsor mudah amblas.
Herman juga mengatakan, jalan itu berstatus jalan Kabupaten dan jalan itu cukup strategis, karena itu perlu Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur secepatnya mengambil langkah untuk mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan, saluran drainase dan membangun berojong penahanan longsor.
Baca juga: Longsor di Kigit Elar Selatan, Material Lumpur dan Batu Tutup Badan Jalan
Tutup Jalan
Sebelumnya, bencana alam berupa tanah longsor terjadi di Kigit, Kelurahan Lempang Paji, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Minggu 3 Maret 2024.
Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutupi badan jalan kabupaten hingga kini. Akibatnya arus lalu lintas di ruas jalan Lempang Paji-Lewurla, Desa Wae Rasan terhambat.
Anton Hasan salah satu pengguna jalan kepada TRIBUNFLORES.COM, Selasa 5 Maret 2024, mengatakan, tanah longsor itu disebabkan oleh intensitas hujan selama 2 hari dari hari Sabtu dan Minggu tanggal 2 dan 3 Maret kemarin.
Dikatakan Anton, material berupa tanah berlumpur dan bebatuan menutupi sebagian besar badan jalan. Akibatnya jalan menjadi sempit dan arus transportasi menjadi terhambat.
"Memang masih bisa dilintasi oleh motor dan orang jalan kaki, tapi kalau mobil sangat sulit padahal ini jalan strategis untuk akses menuju ke sejumlah kampung dan desa," ujar Anton.
Anton mengatakan, ada sekitar 4 titik longsor dengan timbunan material seperti tanah berlumpur dan bebatuan yang besar sangat kesulitan jika dievakuasi secara manual.
"Kondisi titik longsornya cukup panjang dan material menumpuk sangat tinggi sehingga kesulitan kalau kerja pakai tangan manusia. Harus pakai alat berat,"ujarnya.
Karena itu Anton meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar cepat menangani longsor tersebut dengan menurunkan alat berat untuk membantu mengevakuasi material longsor. Sehingga secepatnya arus transportasi di ruas jalan itu kembali normal.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Bencana Longsor di Manggarai Timur
Longsor di Manggarai Timur
Kepala BPBD Manggarai Timur
BPBD Manggarai Timur
Material Longsor di Lempang Paji Elar Selatan
Tribun Flores.com
Hasil Pileg 2024 di Sikka, PAN Tanpa Kursi, PSI, Garuda dan PPP Lolos |
![]() |
---|
Ratusan Warga Jontona Terserang ISPA, Diduga Akibat Abu Vulkanik Gunung Ile Lewotolok |
![]() |
---|
Nama 16 Anggota DPRD Sikka yang Tidak Lolos di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Camat Elar Selatan Sebut Sudah 2 Kali Longsor di Ruas Jalan Lempang Paji-Lewurla, Manggarai Timur |
![]() |
---|
Longsor di Kigit Elar Selatan, Material Lumpur dan Batu Tutup Badan Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.