Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 6 Maret 2024, Menggenapi Hukum dan Peraturan

Mari simak Renungan Katolik hari ini Rabu 6 Maret 2024.Judul Renungan Katolik hari ini yaitu Menggenapi Hukum dan Peraturan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Katolik hari ini Rabu 6 Maret 2024.Judul Renungan Katolik hari ini yaitu Menggenapi Hukum dan Peraturan. 

Bacaan Injil Mat 5:17-19

“Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.”

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,

ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Rabu 6 Maret 2024 Masa Biasa Pekan III Prapaskah

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Ada orang tidak suka diperintah. Anak tidak suka diperintah orangtua. Murid tidak suka diperintah guru. Karyawan tidak suka diperintah pimpinannya. Pembantu tidak suka diperintah majikannya. Selalu saja ada orang yang anti peraturan. Ada seorang pemuda yang sangat tidak suka peraturan. Jika naik motor di jalan raya, ia tidak suka pakai helm. Helm dikenakan jikalau ada polisi. Jika sedang makan, ia tidak mau ambil
pusing dengan tata cara makan yang sopan.

Kalau sedang mengunya makanan, mulutnya bersuara sambil jalan, tidak duduk di kursi atau
bangku. Bila sedang duduk, posisi duduknya seenaknya saja. Orang seperti ini sungguh menyebalkan. Pada hal perintah dan hukum bisa menjadikan manusia bebas, damai dan bahagia. Adanya perintah dan hukum memampukan kita hidup teratur dan berelasi yang serasi dengan sesama bahkan dengan Tuhan sendiri. Jadi peraturan dan hukum itu perlu agar kita hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan serta kebebasan sejati.

Bacaan Injil hari ini (Mat. 5:17-19) berbicara tentang pandangan Yesus mengenai Hukum Taurat. Bagi orang Yahudi, terutama kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat, Hukum Taurat adalah segalanya. Cara hidup, pandangan, dan tingkah laku mereka sepenuhnya didasarkan atasnya. Tuhan sendirilah yang menurunkan Taurat bagi mereka dengan pengantaraan Musa. Karena itu, hukum ini wajib ditaati. Orang akan diselamatkan
berdasarkan ketaatannya kepada Hukum Taurat.

Namun, bagi Yesus, sudut pandang seperti itu tidak memadai. Sering terjadi bahwa orang patuh terhadap peraturan, tetapi sebenarnya ia tidak mengerti akan maksud dari peraturan itu. Ia patuh karena takut
dihukum, ia taat karena takut tidak diselamatkan Tuhan. Ketaatan seperti itu kiranya tidak dewasa. Oleh karena itu Yesus menuntut murid-muridNya untuk bersikap lebih. Tidak hanya membunuh, marah terhadap saudara dan mencaci maki orang lain juga tidak diperkenankan.

Tidak hanya berzina, sekadar menginginkannya pun sudah merupakan kesalahan. Bukan hanya dilarang membalas dendam, para murid bahkan harus membalas kebencian dengan kasih. Ada orang menyangka, bahwa Yesus itu anti Taurat atau anti hukum. Menurut pandangan mereka, Yesus datang untuk menghapus Hukum Taurat. Tetapi hari ini kita mendengar jawaban Yesus sendiri. Yesus tidak anti Taurat, tidak anti hukum. Dia datang tidak bermaksud menghapus atau membatalkan Taurat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved