Virus ASL di Manggarai Barat
329 Ternak Babi di Manggarai Barat Mati Terpapar ASF
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan
Penulis: Berto Kalu | Editor: Hilarius Ninu
"Kami sudah buat laporan tertulis ke bupati. Semoga cepat dilakukan langkah pencegahan sehingga jumlahnya tidak bertambah,"pungkasnya.
Sebelumnya puluhan babi juga dilaporkan mati terindikasi ASF, tersebar di Kecamatan Komodo, Boleng, Lembor dan Lembor Selatan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kematian babi dengan gejala ASF tidak meluas ke daerah lain.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan yang diduga terserang ASF.
"KIE dilakukan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di masing-masing kecamatan," ujar Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat, Abidin.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat juga melakukan penyemprotan dengan desinfektan di kandang babi yang mati. Pengumuman keliling juga dilakukan, termasuk di tempat-tempat ibadah dan sekolah.
Abidin meminta masyarakat untuk tidak makan daging babi yang mati terindikasi ASF. Babi yang mati harus dikubur, tidak dibuang di sungai atau tempat umum. (uka)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.