Virus ASL di Manggarai Barat

329 Ternak Babi di Manggarai Barat Mati Terpapar ASF

Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan

Penulis: Berto Kalu | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM / ARNOLD WELIANTO
ILUSTRASI - Kandang Babi milik warga Kecamatan Tanawawo Kabupaten Sikka. Dilaporkan puluhan Babi milik warga Tanawawo mati mendadak dan diduga terserang ASF, Rabu 21 September 2022. 

"Kami sudah buat laporan tertulis ke bupati. Semoga cepat dilakukan langkah pencegahan sehingga jumlahnya tidak bertambah,"pungkasnya. 

Sebelumnya puluhan babi juga dilaporkan mati terindikasi ASF, tersebar di Kecamatan Komodo, Boleng, Lembor dan Lembor Selatan. 

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kematian babi dengan gejala ASF tidak meluas ke daerah lain.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan yang diduga terserang ASF. 

"KIE dilakukan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di masing-masing kecamatan," ujar Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat, Abidin. 

Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat juga melakukan penyemprotan dengan desinfektan di kandang babi yang mati. Pengumuman keliling juga dilakukan, termasuk di tempat-tempat ibadah dan sekolah.

Abidin meminta masyarakat untuk tidak makan daging babi yang mati terindikasi ASF. Babi yang mati harus dikubur, tidak dibuang di sungai atau tempat umum. (uka) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved