Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Maret 2024, Saatnya Belum Tiba
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 15 Maret.Tema renungan harian katolik yaitu Saatnya Belum Tiba.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata:
"Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya.
Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya."
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua yang di atas bumi pasti dibatasi oleh waktu tertentu. Rentang waktu setiap orang itu juga beda-beda. Setip orang pasti ada masanya dan setiap masa pasti ada orangnya yang akan menewarni waktu atau masa tertentu. Maka setiap kita memiliki waktu tersendiri dengan segala hal yang membentuk dan menemani kita. Dan ketika tiba waktunya semua orang akan mengerti bahwa itulah saat untuknya. Namun ada juga orang yang waktunya begitu singkat dan belum banyak hal yang dilakukan. Namun yang terpenting di sini adalah setiap orang selalu akan ada masanya sendiri sesuai dengan yang sudah diberikan kepada kita masing-masing.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita kembali diajak untuk merenungkan tentang kebijaksanaan yang datang dari Allah dan yang membantu manusia untuk semakin mengenal kehendak Allah dalam konteks bacaan-bacaan suci kita hari ini. Dari bacaan pertama kitab Kebijaksanaan menggambarkan kepada kita tentang orang-orang benar kepunyaan Allah biasanya akan selalu mendapat tantangan dan kesulitan bukan karena mereka tidak sanggup tetapi karena mereka telah berbuat beda dari kebanyakan orang dan kadang dianggap sebagai orang gila tetapi mereka tetap berada pada jalan Tuhan. Orang-orang benar itu selalu tetap hidup dalam kebenaran dan karena hal inilah mereka mendapat celaan dari orang-orang fasik karena dianggap sebagai pengganggu sekaligus penentang pekerjaan mereka: “Marilah kita menghadang orang yang baik sebagai bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita.” Bagi orang benar, orang-orang fasik itu telah melakukan banyak kejahatan dan pelanggaran terhadap hukum Tuhan maka mereka menentang dengan keras semua hal yang telah dilakukan oleh orang fasik.
Sedangkan orang-orang fasik melihat semua yang dilakukan oleh orang baik itu adalah sebagai penggangu maka sebaiknya dia harus dihadang dan bila perlu dianiaya serta mencobainya untuk mengenal kelembutannya. Dan orang-orang fasik itu pada akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada orang benar itu. Cara ini dilakukan untuk melihat apakah nanti orang benar itu akan mendapat pertolongan sekaligus melihat apakah nanti Tuhan akan menolongnya. Pola-pola inilah yang juga dialami oleh Yesus yang dikisahkan dalam injil hari ini. Yesus telah melakukan banyak hal lewat pengajaran dan mujizat serta tanda-tanda dalam rangkaian pelayanan Yesus di tengah-tengah bangsa Yahudi. Dan orang-orang Yahudi itu melihat Yesus itu sebagai pengganggu bagi hidup dan pekerjaan mereka dan mereka selalu mencari cela untuk menjatuhkanNya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.