Kasus Rabies di Sikka

Anggota DPRD Sarankan Pakai Dana BTT Atasi Virus Rabies di Sikka

Pemerintah Kabupaten Sikka tidak menyediakan anggaran yang memadai untuk mengatasi kejadian luar biasa virus rabies di wilahnya.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/HO.ISTIMEWA
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Sikka, Simon Subandi. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Simon Subandi Supriadi menyarankan Pemerintah Kabupaten Sikka menggunakan dana BTT untuk mengatasi masalah virus rabies.

Hal itu disampaikan anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PKB menyusul adanya penetapan status KLB Rabies di Kabupaten Sikka.

"Inikan KLB, bisa pakai dana BTT untuk bisa mengatasi ini. Kkalau kurang vaksin dibelanjakan itu tanpa harus persetujuan DPR," ujar Ketua Harian Komite Rabies Flores dan Lembata periode 2012 - 2016 ini.

Simon Subandi mengingatkan pengadaan vaksin di dinas teknis selalu dianggarkan tetapi sering mengalami kekurangan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Sikka KLB Rabies: 510 Kasus Gigitan Anjing Rabies, 2 Meninggal Dunia

 

Anggaran di setiap APBD, kata dia, anggaran dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Bidang Kesehatan Hewan ada namun tidak cukup dan menurut dia, seharusnya anggaran untuk penanganan rabies itu dianggarkan dua kali lipat dari populasi anjing di Kabupaten Sikka.

"Karena vaksin untuk hewan inikan harus diulang, terus stok vaksin untuk vaksin manusia juga kurang tersedia jadi ini harus diperhatikan lagi untuk penganggarannya, ini yang miris, kebetulan saya ikuti persis tahun ini kemudian juga tenaga-tenaga penyuluh harus lebih banyak turun ke masyarakat untuk memberikan edukasi tentang bagaimana cara menangani atau langkah awal pada saat digigit HPR, tapi mereka turun juga mungkin anggaran terbatas," ujar Simon Subandi.

Dengan sudah ditetapkan KLB Rabies, Simon Subandi mengatakan semua pihak terkait harus turun tangan, stok vaksin harus ditingkatkan, dan edukasi terhadap masyarakat harus gencar.

Dia juga mengatakan, dinas teknis bisa melakukan komunikasi kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk pengadaan vaksin baik VAR maupun vaksin HPR bisa diminta melalui APBN.

Baca juga: Warga Sikka Suntik Vaksin Anti Rabies ke Kabupaten Ende

Dia juga menyarakan kepada masyarakat Kabupaten Sikka yang memiliki HPR agar memberikan HPRnya pada saat melakuan vaksinasi HRP.

"Masyarakat jangan lebih sayang ke hewan peliharaam khusus HPR tetapi nyawanya mereka tidak sayang, itu salah, jadi kalau petugas datang itu masyarakat harus relakan HPRnya untuk divaksin," ujar Simon Subandi.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved