Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024, Beriman dan Mempertahankan Iman

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Beriman dan Mempertahankan Iman.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Beriman dan Mempertahankan Iman. 

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sabda Tuhan adalah jalan, kebenaran dan kehidupan. Barangsiapa yang
sungguh percaya akan mengalami kebenaran yang mengagumkan.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego di hadapan raja Nebukadnezar
menunjukkan dengan sungguh iman akan Yahwe. Mereka tidak gentar
sedikitpun mengakui Yahwe sebagai satu-satunya Allah yang mahakuasa
dan yang layak disembah.

Meskipun dihadang ancaman yang mematikan,
mereka tetap setia dan imannya terbukti. Mereka dimasukkan di
perapian, lalu dibakar. Tetapi apa yang terjadi? Dikatakan dalam Kitab
Suci, ketiga orang itu berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi
kepada Allah, serta memuji Tuhan (Daniel 3:24).

Nebukhadnezar memuji Allahnya ketiga orang muda itu setelah melihat
dalam dapur api bukan lagi tiga orang melainkan empat orang yang
berjalan bebas. Ia berkata: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Ia telah mengutus malaikatNya untuk melepaskan hambahambanNya, yang telah menaruh percaya kepadaNya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau
memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka” (Dan
3:28). Peristiwa mengagumkan ini merupakan salah satu dari banyak
peristiwa yang dialami orang yang sungguh beriman kepada Tuhan.

Allah mengutus malaikatNya untuk membebaskan ketiga pemuda yang
menderita di tangan raja yang lalim yakni Nebukhadnezar. Kemerdekaan
adalah anugerah istimewa dari Yahweh kepada mereka. Kemerdekaan
sebagai anugerah bukan milik pribadi setiap orang. Kemerdekaan berasal
dari iman. Iman kepada Yahwe membuat orang menjadi lebih berani.
Orang berani untuk menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bahkan
kematian sekali pun.

Dalam injil, Yesus menyatakan bahwa orang Israel adalah hamba dosa
karena melakukan dosa. Orang Israel mengklaim bahwa mereka adalah
anak Abraham, tetapi melakukan kejahatan seperti membunuh para nabi,
menyingkirkan orang-orang yang sakit kusta, hal-hal yang tidak
dilakukan oleh Abraham. Mereka tersesat karena menggunakan nama
Abraham untuk membenarkan segala perbuatan mereka yang jahat di
mata Tuhan dan sesama. Mereka menciderai leluhur.

Orang yang merdeka atau orang yang baik, tidak memikirkan apalagi
melakukan kejahatan terhadap sesama. Orang benar melakukan
kebenaran dan melawan dosa. Jika orang tidak lagi taat kepada dosa dan
tidak melakukan kejahatan, maka orang itu menjadi merdeka. Jadi,
semakin suka melakukan kebaikan terhadap sesama dan Tuhan, itulah
tanda bahwa dia adalah orang benar yang merdeka dari kejahatan.

Contemplasi:

Tanpa kita sadari, sering kali kita menganggap diri paling benar, paling berjasa, paling mengerti, dan paling mengenal Tuhan. Kita pun dengan mudah menyalahkan orang lain, dan menganggap diri sebagai orangpilihan Tuhan. Bahkan, dengan status itu, kita merasa berhak untuk merendahkan dan meremehkan orang lain, bahwa mereka tidak akan selamat serta tidak berguna.

Kita lupa bahwa manusia di hadapan Tuhan adalah sama. Beriman bukanlah berbicara mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah! Akan tetapi, beriman hendaknya dihidupi seperti yang diteladani Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka beriman bukan supaya dipuji atau mendapatkan jaminan hidup, melainkan karena sebuah kesadaran dan keyakinan yang teguh bahwa Tuhanlah Sang Penyelamat.

Sering kali dalam hidup menggereja, kita merasa menjadi orang yang perlu dihargai dan diperhatikan, karena peran besar kita. Tetapi apakah kita sudah dimerdekakan dari kemunafikan dan kesombongan diri? Iman bukanlah label pribadi, tetapi sebuah pilihan hidup yang selalu mencari kebenaran sejati.

Doa:

Bapa di surga, tuntunlah kami untuk menghidupi iman kami dengan ikhlas dan bukan hanya karena sebuah status sosial melainkan sematamata untuk kemuliaanMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved