Kamis Putih 2024
Teks Perayaan Misa Kamis Putih 28 Maret 2024 Lengkap Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik
Mari simak teks perayaan misa hari Kamis Putih 28 Maret 2024.Teks perayaan misa hari Kamis putih lengkap dengan Renungan Harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks perayaan misa hari Kamis Putih 28 Maret 2024.
Teks perayaan misa hari Kamis putih lengkap dengan Renungan Harian Katolik.
Teks perayaan misa hari Kamis putih disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari Kamis putih dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Ibadah Sabda Kamis Putih 28 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik
Umat berkumpul bersama di Kapela yang sudah didekorasi dan warna liturgi putih. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian dibantu oleh koor. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka yang bertemakan KASIH.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Malam ini Gereja mengenangkan perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Di dalam perjamuan ini, Yesus memberikan banyak sekali wejangan atau nasehat. Selain berpesan agar para murid-Nya tetap kuat dan setia, Yesus juga berpesan untuk saling mengasihi dan saling melayani. Itulah wasiat Yesus bagi kita semua. Kita diminta untuk tetap kuat dalam iman, setia kepada Tuhan, mencintai dan melayani satu sama lain. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang perjamuan. Bacaan pertama berbicara tentang perjamuan Paskah orang Israel di Mesir; dan bacaan kedua berbicara tentang perjamuan akhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Bacaan Injil mengantar kita untuk mendengarkan wasiat Yesus bagi kita. Kita hening sejenak untuk memohonkan ampun atas segala dosa dan kesalahan kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa supaya siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa sejenak dalam hati. [hening sejenak] Allah yang maharahim, untuk menebus kami, Engkau mengutus Yesus Putra-Mu untuk hidup di tengah-tengah kami. Ia meninggalkan kenangan dan wasiat agar kami saling mengasihi dan saling melayani. Semoga kasih-Nya hidup di dalam kami agar kami mampu mengasihi dan melayani-Mu dalam diri sesama kami, terutama dalam keluarga kami, dengan penuh cinta. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
06. BACAAN PERTAMA (Kel. 12:1-8,11-14)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: 2"Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. 3Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. 4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. 5Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,
berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. 6Kamu harus mengurungnya sampai hari
yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya padawaktu senja. 7Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. 8Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
11Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. 12Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. 13Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. 14Hari
ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren [1Kor 10:16]:
Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus
Mzm. 116:12-13,15-16c,17-18
Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN. (Refren)
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Ny. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Kor. 11:23-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.
23Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
25Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
26Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang
dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepadaNya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
10. RENUNGAN KATOLIK
Mari kita renungkan bersama dua hal berikut ini dari bacaan yang sudah kita dengarkan. Pertama, Yesus
mencuci kaki para rasul-Nya, termasuk kaki Yudas Iskariot. Yesus tahu bahwa Yudas akan mengkhianati-
Nya, tetapi Yesus tetap mencintai Dia. Kita bisa bayangkan betapa sulitnya kita jika kita berada dalam posisi seperti Yesus. Kita pasti tidak akan memberi muka atau wajah, apalagi sampai menyentuh kaki dan mencuci kakinya. Tetapi Yesus mengajarkan kita hal yang lain. Dia mengajarkan kita tentang cinta yang mengalahkan kebencian. Dia juga sebenarnya mengajarkan Yudas untuk memilih cinta, tetapi Yudas gagal. Yudas memang gagal, namun Yesus mau agar kita tidak gagal. Yesus tetap mencintai kita seberapa pun kita mengkhianati-Nya. Kini saatnya kita diajak untuk memilih cinta dan mengusir kebencian, karena cinta itu menghidupkan dan kebencian itu mematikan. Mari kita kembali kepada Tuhan, Sang Cinta.
--
Kedua, Yesus mencurahkan cinta sehabis-habisnya dan memilih membasuh kaki. Dari semua anggota badan, kakilah yang menjadi tumpuan akhir. Dia menopang seluruh anggota tubuh. Dia tidak mengeluh. Dia melayani dalam diam. Kini saatnya, anggota tubuh yang melayani tanpa pamrih itu mendapatkan perhatian dan ucapan terima kasih. Tindakan Yesus untuk membasuh kaki para murid-Nya mengajak kita untuk saling berterimakasih dan saling melayani. Ada banyak orang yang melayani kita dalam diam dan tanpa pamrih, terutama dalam keluarga kita sendiri. Kita diajak untuk saling membasuh kaki satu sama lain. Mungkin selama ini kita lupa untuk berterima kasih atas pelayanan yang kita terima. Bisa
jadi, kita malah menuntut lebih dilayani dan menggerutu ketika kita tidak dilayani dengan baik. Saat ini, Yesus mengingatkan kita untuk saling berterima kasih dan saling membasuh kaki sebagai tanda saling melayani. Semoga kita tidak menjadi beban satu bagi yang lain, tetapi saling meringankan beban dengan salingmelayani.
11. HENING
12. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
13. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Kita mendoakan Paus, Para Uskup dan Para Imam, semoga mereka dapat melakukan tugas penggembalaan mereka dengan meneladani Yesus yang rendah hati dan penuh cinta. Marilah kita
mohon….
P : Kita juga berdoa untuk semua pemimpin negara. Semoga mereka dapat mengemban tugas mereka
dengan semangat pelayanan, demi kesejahteraan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Kita mendoakan semua mereka yang berjuang melayani para pasien dan yang menderita. Semoga mereka mendapatkan kekuatan dan merasakan dukungan dari berbagai pihak bagi karya pelayanan mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk saling mengasihi dan saling melayani dalam
keluarga kita. Semoga kita juga tetap dikuatkan bahwa Tuhan sedang berjalan bersama kita dalam situasi segala situasi hidup kita. Marilah kita mohon….
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
14. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
15. DOA PUJIAN TUBUH DAN DARAH KRISTUS
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia menyediakan TUbuh dan Darah Putra-Nya sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia. Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan, dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja
yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus kami dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami dimurnikan. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus, Engkau telah menghimpun semua orang beriman
menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa
roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung, telah mempercayakan tugas keimamatan-Nya kepada para uskup, dan para imam, maka bersamaseluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa
Suci…., Bapa Uskup…., dan Pastor Paroki kami…., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
berseru: (Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya “Santapan Peziarah”PS 434).
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, terutama menyangkut ada tuguran dengan Sakramen Mahakudus, ataukah Sakramennya dibagikan semuanya kepada umat yang hadir. Termasuk, jika ada tuguran, konsultasikan di mana meletakkan Sakramen Mahakudus sesudah tuguran] Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperolehkesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu yang berhubungan dengan tema KASIH, atau lagu AKU RINDU AKAN TUHAN. AKU RINDU AKAN TUHAN [PS-423]
19. MENDOAKAN JIWA KRISTUS
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami. Tubuh Kristus, selamatkanlah kami. Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami. Sengsara Kristus, kuatkanlah kami. Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami. Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami. Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.
Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami. Di waktu ajal, terimalah kami. Supaya bersama para Kudus,
kami memuji Engkau untuk selama-lamanya. Amin.
1. Aku rindu akan Tuhan dalam Sakramen terkudus. Aku rindu menerima Yesus, Allah Manusia. Yesus, Yesus datanglah.
2. Yesus tinggal di hatiku, aku amat bahagia. Yesus sungguh sahabatku dalam suka, dalam duka. Yesus Kau sahabatku.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari sekalian, kita telah merayakan peringatan Perjamuan Malam Terakhir dari Tuhan
kita Yesus Kristus. Dalam perjamuan penuh persaudaraan ini, Yesus meninggalkan wasiat-Nya agar kita saling mencinta dan saling melayani. Yesus telah memberikan contoh untuk wasiat-Nya ini. Mari kita kembali menghidupi wasiat ini dalam keluarga, komunitas dan lingkungan kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur atas kerelaan Putra-Mu menerima penderitaan untuk kami. Semoga kekuatan cinta-Nya, memampukan kami untuk rela berkorban dan saling melayani satu sama lain tanpa pamrih, untuk kebahagiaan dan keselamatan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda mengenangkan Perjamuan Akhir Tuhan kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
[Jika ada tuguran atau adorasi Sakramen, Konsultasikan dengan Pastor Paroki!]
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.