Kasus Pengeroyokan di Ruteng
BREAKING NEWS : Sopir Travel Manggarai Barat Dikeroyok Massa di Terminal Mena Ruteng
Kejadian bermula saat Yulius dicegat sejumlah warga di depan Terminal Mena Ruteng dan menyuruh untuk menurunkan penumpan
Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
Laporkan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Yulius Datu (33) Sopir travel asal Orong, Kecamatan Welak kabupaten Manggarai Barat mengalami luka bagian mulut akibat dipukul sejumlah warga di terminal Mena Ruteng, Senin 1 April 2024.
Kejadian bermula saat Yulius dicegat sejumlah warga di depan Terminal Mena Ruteng dan menyuruh untuk menurunkan penumpang. Jika tidak mau menurunkan penumpang mereka harus membayar sejumlah uang kepada warga yang diketahui bukan petugas.
Permintaan sejumlah warga itu tidak diindahkan oleh Yulius, Dia beranggapan kenapa bukan petugas pemerintah yang mengatur dan memintai sejumlah uang jika ada aturan.
"Saya dicegat oleh sejumlah orang, saya tidak tahu aturan itu, minta untuk turunkan penumpang, kalau tidak menurunkan penumpang kasih uang ke mereka. Karena saya tidak turunkan penumpang mereka lalu pukul saya hingga mulut saya luka," terang Yulius saat ditemui Media ini di lokasi Kejadian.
Baca juga: Polisi Tahan 12 Warga Timor Tengah Selatan Hendak ke Malaysia di Oesao, Kupang
Dikatakan Julius, mereka yang mengejarnya bukan petugas melainkan warga masyarakat biasa.
"Kalau pemerintah yang cegat kita ikuti, tapi ini masyarakat biasa. Kami tidak tau aturanya seperti itu,( Suruh turunkan penumpang atau kasih uang)," kata Julius.
Kejadian ini sempat membuat 10 orang penumpang yang dalam travel itu panik dan menangis. 10 orang penumpang ini merupakan Mahasiswa Unika Ruteng yang pulang dari libur Paskah.
"Kami kaget pak, tiba-tiba mereka menghadang mobil ini dan memukuli sopir hingga mulut berdarah," ucap salah satu penumpang sambil menangis.
Kejadian ini sempat menimbulkan kemacetan sepajang jalan Trans Flores tepat depan Terminal Mena Ruteng.
Sementara salah satu Warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, ini menjadi kesepakatan sejak dulu antara Sopir Bemo dan Ojek bersama Pertugas Terminal.
Semua angkutan umum baik Travel maupun jenis angkutan lain yang hendak masuk dalam kota Ruteng harus berhenti dalam terminal untuk menurunkan penumpang dan menyerahkan sejumlah uang.
"Kesepakatan memang begitu dulu, termasuk bersama pegawai disini, " kata rarga tersebut.
Berita TRIBUNFLORES.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.