Imam Keuskupan Ruteng Meninggal

Sosok Alm. Romo Yohanes Samur Pr Dimata Umat Katolik yang Ia Layani

RD. Romo Yohanes Samur bukan hanya seorang gembala bagi umat di paroki, tetapi juga seorang sahabat bagi para

|
Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/GRUP ALUMNI IFTK LEDALERO
Romo Yohanes Samur PR atau yang akrab disapa Romo John, berpulang pada Selasa dini hari, pukul 02.06 WIB, di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Semarang 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Kepergian Romo Yohanes Samur Pr ke pangkuan Bapa di surga meninggalkan duka yang mendalam duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, kenalan yang ditinggalkan.

Orang yang mengenal pribadi Romo John sangat merasa kehilangan imam Katolik Keuskupan Ruteng ini.

Akun Facebook @Paulus Parno dalam caption postingannya menyebut "hari ini, kami keluarga besar SDN Pejek berdoa dan mengenang Romo Yohanes Samur, Pr, seorang imam yang setia dan penuh kasih.  

RD. Romo Yohanes Samur bukan hanya seorang gembala bagi umat di paroki, tetapi juga seorang sahabat bagi para pelajar. Beliau dengan tulus melayani Misa pelajar setiap bulan di berbagai sekolah, termasuk di sekolah kami. Dalam kesederhanaannya, Romo hadir membawa sukacita, doa, dan semangat iman bagi kami semua.  

 

Baca juga: Meninggal di Semarang, Romo Yohanes Samur PR Sempat Jalani Proses Cuci Darah

 

 

Ya Tuhan, terima kasih atas hidup dan pelayanan Bapa Romo Yohanes. Terimalah Dia dalam damai-Mu yang abadi. Ampunilah segala dosaNya, dan berilah Ia tempat terbaik di surga bersama para kudus-Mu."

Pada postingan lainnya atas kepergian Romo John, akun @Apolonia Fma menulis "Terima Kasih Rm. John telah menjadi guruku di SMA St. Fransiskus Ruteng, kala itu romo masih frater TOP ...  Selamat jalan dan semoga romo beristirahat dalam damai abadi."

Sementara akun lainnya @Obeth Gazaly, menanggapi kepergian Romo John dengan kerinduan dan air mata.

Ia menulis "Namanya Yohanes Samur ( Rm. John Samur, Pr) seorang imam Katolik yang sangat dihormati. Beliau pernah bertugas sebagai pastor paroki St. Stefanus Iteng kurang lebih sembilan Tahun. 

Di sela-sela kesibukannya sebagai pastor paroki Iteng, Rm. John pernah menjadi kepala sekolah Pertama SMAK. St. Maria Iteng. Saya dan kawan-kawan adalah siswa angkatan pertamanya. Tentu tugas beliau sangatlah berat, antara melayani umat paroki iteng dan mendidik siswa-siswi di SMAK. St. Maria Iteng. 

Bagi Rm. John tugas paling berat adalah menjaga siswa-siswinya agar tidak merokok dan berpacaran selama pendidikan. Beliau menginginkan agar selama pendidikan para siswa mengikuti aturan asrama dan sekolah. Disiplin tinggi akan menghasilkan orang-orang sukses. Katanya kala itu. Rm. John dikenal sebagai tokoh panutan bagi kami saat itu.

Peran beliau sebagai pastor paroki Iteng dan kepala SMAK. St. Maria iteng kala itu memberikan dampak yang mendalam pada komunitas paroki dan sekolah. Kombinasi peran seperti ini sering kali menciptakan pemimpin yang memiliki visi spiritual dan pendidikan yang terintegritas tinggi dan semangat melayani yang tulus. 

Kepergianmu menyisahkan banyak kenangan. makan bersama di meja makan selama pendidikan di asrama menjadi moment yang sulit dilupakan bagi saya dan Pater Moses Sam. Moment kebersamaan itu mencerminkan kerendahan hati karena beliau bersedia berbagi apa yang ada di meja makan. Keakraban dan kehangatan (bahwa hubungan yang terjadi tidak hanya sebatas kepala sekolah dan siswa) tetapi juga hubungan yang di dasari oleh kasih persaudaraan yang tulus. Moment ini fokusnya adalah kehadiran dan persahabatan, bukan hanya sekadar pada formalitas dan atau kemewahan. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved