Wisata Flores

6 Alasan Utama Mengapa Anda Harus Beriwisata ke Pulau Flores NTT

Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menyimpan kekayaan alam, sejarah hingga budaya yang indah dan menjadi destinasi.

|
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
ISTIMEWA
KOMODO- Komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT. 

Pulau dengan luas sekitar 14.300 kilometer persegi ini memiliki garis pantai yang mempesona dengan karakteristik beragam. Pantainya ada yang berpasir putih, hitam, biru hingga merah mudah hingga berbatu.

Selaian laut dan pantai, Pulau Flores memiliki beberapa gunung api sebagai tempat pendakian, danau tiga warna atau Danau Kelimutu, danau purba atau Danau Ranamese, air panas yang keluar dari perut bumi, hutan, air terjun dan wisata alam lainnya.

3. Menyimpan Situs Sejarah

Dikutip dari Wikipedia nama Pulau Flores berasal dari Bahasa Portugis "Cabo de Flores" yang berarti "Tanjung Bunga". Nama ini semula diberikan oleh S. M. Cabot untuk menyebut wilayah paling timur dari Pulau Flores.

Nama ini kemudian dipakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubenur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Nama tersebut semula diberikan oleh S.M. Cabot untuk menyebut wilayah timur dari pulau ini.

MUSEUM BLIKON BLEWUT- Kerangka utuh jenis tikus besar di Flores, museum Bikon Blewut, kompleks Seminari Tinggi Ledalero, Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
MUSEUM BLIKON BLEWUT- Kerangka utuh jenis tikus besar di Flores, museum Bikon Blewut, kompleks Seminari Tinggi Ledalero, Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL)

 

Untuk mengetahui jejak peradaban Flores, anda bisa mengunjungi Museum Bikon Blewut di Seminari Tinggi Ledalero, Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Di museum ini terdapat koleksi benda-benda zaman Paleolitikum (zaman batu tua) hingga koleksi seni dan budaya masyarakat Flores pada zaman perunggu.

Dalam sejarah kemerdekan Indonesia, Flores adalah bagian dari lembaran sejarah itu. Di pulau ini tepatnya di Ende, presiden pertama bangsa ini, Soekarno pernah diasingkanPresiden pertama RI Ir. Soekarno pernah diasingkan di Ende selama empat tahun, mulai tahun 1934 hingga 1938.

Di tempat pengasingan ini Bapak Proklamator Indonesia melakukan berbagai aktivitas mulai dari melukis dan menulis naskah drama pementasan. Tempat lahirnya Pancasila berada di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Hingga kini Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Renungan Pancasila di Kota Ende masih terawat dan menjadi situs sejarah Indonesia. Namun ada banyak situs sejarah yang masih menyebar di Pulau Flores untuk digali dan perlu diketahui oleh anda.

4. Menyimpan Situs Budaya

1. Kampung Adat Wae Rebo

Baru-baru ini Spectator Index menobatkan Wae Rebo sebagai salah satu desa terindah di dunia 2024. Negeri di Atas Awan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menempati posisi kedua setelah Rothenburg ob der Tauber, di Jerman.

PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur
PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (TRIBUNFLORES.COM/HO-YOHAN HAPDIJAYA)

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved