Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Rabu 3 April 2024, Mereka Tidak Mengenal Dia
Mari simak renungan harian katolik Rabu 3 April 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD. Baca renungan katolik hari ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tindakan untuk mengenal seseorang adalah satu perbuatan kebajikan agar orang dapat saling mengenal satu sama lain. Ada banyak faktor yang membuat kita harus mengenal orang lain. Dan ketika kita sudah mengenal maka kita akan menemukan karakter orang bersangkutan termasuk cara dia berbicara atau berjalan dan seterusnya yang membuat kita gampang mengenalinya. Namun kadang dengan berbagai alasan kita juga menjadi sulit mengenali orang yang sudah pernah kita kenal.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ke tiga oktaf paskah ini kita kembali disuguhkan dengan kisah para rasul dan dari Injil Lukas. Kisah para Rasul menggambarkan tentang perjalanan pelayanan Petrus dan Yohanes. Mereka menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahirnya dan hanya duduk di gerbang bait Allah yang disebut Gerbang Indah. Dia duduk di situ sebagai peminta-minta. Dan ketika mereka lewat, pengemis yang lumpuh itu meminta sedekah dari mereka tetapi Petrus berkata:
“Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Petrus akhirnya menyembuhkan orang lumpuh itu dan dia bisa berjalan kembali. Kisah ini tidak sekedar sebuah kisah penyembuhan tetapi lebih dari itu Petrus secara luar biasa memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang lumpuh itu. Karena kuasa itu berasal dari Yesus Kristus.
Pengenalan akan Yesus Kristus orang Nazaret itulah, orang lumpuh itu akhirnya bisa berjalan kembali. Petrus dan Yohanes dalam mengajar dan pelayanan mereka selalu memperkenalkan Yesus Kristus kepada semua orang. Begitu juga dengan para rasul lainnya. Mereka menjadi saksi Yesus yang bangkit itu dan memperkenalkan Yesus kepada dunia. Itu mengadaikan mereka telah diberi karunia oleh karya Roh Kudus dalam peristiwa pentekosta itu untuk memberi kesaksian dan memperkenalkan Yesus Kristus kepada dunia.
Dan dalam bacaan Injil, Santo Lukas juga memberi gambaran soal pengenalan ini. Kisahnya tentang dua murid yang berjalan ke Emaus. Dan dalam perjalanan itu, Yesus datang dan menghampiri mereka dan menanyakan tentang apa saja yang mereka percakapkan dan persoalkan di jalan tadi. Tapi dalam kisah itu dikatakan “tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia”.
Dan mereka sama sekali mengenali Yesus yang berjalan bersama-sama dengan mereka bahkan mereka menceritakan kepada Yesus tentang segala hal yang terjadi dengan Dia di Yerusalem. Yesus lalu dianggap orang lain dan mereka harus menceritakan banyak hal tentang apa yang telah terjadi dengan Yesus orang Nazareth itu. Dalam situasi batas seperti yang dialami oleh para murid Yesus saat itu, sangat membuat mereka menjadi takut dan tak mampu berpikir lebih baik karena hidup di bawah bayang-bayang ketakutan.
Dan dari hasil diskusi mereka itu dapat terbaca jelas bahwa pengenalan mereka akan Yesus hanya sekitar apa kata orang tentang Yesus dan kabar yang diberitakan oleh orang lain kepada mereka dan harapan manusiawi mereka untuk menjadikan Yesus sebagai raja untuk membebaskan mereka dari belenggu penjajahan Romawi semakin memperkuat praduga kita bahwa tingkat pengenalan mereka sangat minim tentang Yesus yang mereka panggil Rabuni, Guru itu.
Sebagian besar dari kita pun tidak jauh dari pengalaman kedua murid yang ke Emaus itu. Tingkat pengenalan kita akan Yesus juga masih minim sekali karena kita masih saja mendengar apa kata orang lain tentang Yesus, tapi kita sendiri masih sangat sulit. Kesulitan yang selalu menjadi penghalang untuk kita seperti kedua murid itu seperti ada sesuatu yang menutupi mata mereka. Mata hati, mata iman, dan mata budi kita masih terhalang oleh begitu banyak tawaran duniawi yang telah membutakan kita sehingga menjadi penghalang bagi kita untuk mengenal Yesus secara pribadi. Ketika kita kaitkan dengan Petrus dan Yohanes terlihat jelas betapa pengalaman pribadi mereka yang intens dengan Yesus dan terlebih lagi karena mereka sudah mendapat karunia Roh Kudus yang memampukan mereka untuk bersaksi. Maka sebenarnya kita masih hidup dalam hamba duniawi dan belum menyerahkan diri pada bimbingan Roh Kudus sehingga kita tak mampu mengenal Yesus dengan benar.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita semua adalah murid-murid Yesus yang telah dianugerahi Roh Kudus. Kedua, namun kita kadang atau bahkan sama sekali sulit masuk dalam pengenalan akan Yesus secara benar. Ketiga, semua itu terjadi karena mata hati, mata iman dan mata budi kita masih dikuasai oleh hal-hal duniawi dan kita membiarkan diri kita dikuasai oleh hal-hal itu sehingga Roh Kudus tak dapat berkarya dalam diri kita karena kita tidak mengenalNya dengan benar.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.