Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 7 April 2024 Perayaan Kerahiman Ilahi Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Teks Misa Minggu 7 April 2024.Teks misa minggu disiapkan untuk hari kerahiman ilahi. Ikuti misa hari minggu penuh iman dan tekun.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
12. RENUNGAN SINGKAT
Dari bacaan Injil yang kita dengarkan tadi, mari kita renungkan dua poin untuk kehidupan iman kita, baik
secara pribadi maupun secara bersama. Pertama, para murid Yesus berkumpul. Disebutkan bahwa mereka berkumpul dalam ketakutan dan karenanya mereka mengunci pintu dan jendela. Hal ini bisa dipahami karena situasi sedang mencekam, terutama setelah Sang Guru ditangkap, diadili dan disalibkan.
Bisa jadi, para pengikut-Nya akan diburu juga. Karena itu, mereka merasa takut. Meskipun demikian, mereka tetap berkumpul bersama, supaya saling meneguhkan. Kisah ini mengajak kita untuk selalu berusaha untuk berada bersama. Iman kita memang sangat bersifat pribadi, tetapi jika kita bersatu, maka kita akan makin teguh dalam iman.
Kehadiran kita dalam doa atau dalam ibadah bersama, juga merupakan salah satu cara untuk bertumbuh bersama dalam iman. Ketika kita bersatu, kita tidak merasa takut akan apapun, karena kita saling mendukung. Saling berbagi akan selalu meringankan beban kita satu sama lain. Kedua, rasul Thomas yang tidak percaya. Thomas tidak hadir ketika Yesus menampakkan diri dan karenanya dia tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Dia perlu bukti. Yesus memenuhi permintaan Thomas. Dia hadir dan menegur Thomas yang tidak percaya.
Thomas pun percaya dan kemudian menurut tradisi kita tahu, Thomas merasul sampai ke India dan mati di India. Kadangkala kita meragukan apakah Tuhan memang hadir dalam hidup kita. Perasaan seperti ini muncul ketika kita berada dalam kesulitan, kehilangan harapan atau kehilangan pegangan hidup. Kita mungkin saja tidak percaya bahwa Tuhan sungguh hadir dan menolong kita. Sama seperti Thomas, kita butuh bukti nyata bahwa Tuhan hadir.
Namun yang tidak kita sangka adalah Tuhan selalu hadir dan menampakkan diri-Nya dalam hidup kita. Dia bisa hadir ketika kita berkumpul bersama dalam nama-Nya, karena di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di sana Dia hadir. Semoga kisah Thomas mengingatkan kita bahwa dalam situasi apapun, Tuhan hadir dan selalu meneguhkan kita.
Jika tidak bisa menemukan dan merasakan kehadiran-Nya dalam kesendirian, rasakanlah kehadiran-Nya dalam kebersamaan atau dalam persekutuan iman. Kisah cara hidup jemaat perdana adalah bukti bahwa di mana orang berkumpul dalam nama Tuhan, di sana ada kekuatan dan iman yang hidup. Mari kita saling mendukung agar setiap kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, kita bergembira karena Kristus yang telah bangkit, hadir di tengah-tengah
kita. Dalam suasana gembira ini, marilah bersamasama memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
P : Bagi bangsa kita. Semoga kemenangan Kristus atas maut menumbuhkan gairah dalam hati semua anak bangsa, agar kita bersama-sama tekun berjuang menegakkan kebenaran, keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang putus asa dan kehilangan harapan. Kita berdoa juga bagi mereka yang putus ada dan kehilangan harapan, agar mereka menemukan Yesus Kristus yang telah bangkit dan yang tetap hidup bersama mereka juga. Marilah kita mohon….
P : Bagi umat kita. Kita memohon kepada Bapa di surga, agar Ia mendorong kita menjadi pewarta sukacita dan damai sejahtera Paskah Kristus kepada dunia, yang mendambakan masa depan yang cerah. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga Bapa di surga membimbing kita, agar kita sanggup mewartakan dan memuliakan wafat dan kebangkitan Kristus di dalam hidup kita. Dan semoga kebersamaan dan persaudaraan kita dalam Gereja menjadi penopang yang kuat bagi tugas pewartaan dan kesaksian Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan dengan seluruh umat-Mu, kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se- paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Paskah.
21. DOA KERAHIMAN ILAHI
Ya Yesus, Engkau telah wafat, namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa dan terbukalah lautan kerahiman bagi segenap dunia.
O, Sumber Kehidupan, kerahiman Ilahi yang tak terselami, naungilah segenap dunia dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
Darah dan Air, yang telah memancar dari Hati Yesus sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah andalanku!
Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, Kudus dan kekal, kasihanilah kami, dan seluruh dunia ….. 3x Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, aku mengandalkan Engkau.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, sebagai pengikut Kristus, kita hidup dalam kebersamaan dan persaudaraan Gereja kudus. Di dalamnya kita saling meneguhkan iman kita. Sebagai Gereja, kita menerima iman seperti diimani dan diwariskan oleh para rasul.
Semoga kita saling meneguhkan sebagaimana para murid Yesus pada awalnya saling meneguhkan satu sama lain.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa mahakasih, berikanlah hidup yang berkelimpahan kepada semua orang yang
mengimani Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami dengan tekun dan berani, sanggup memberi kesaksian atas iman kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.