Pekerja asal Sikka di Kalimantan

Tidak Semua 72 Warga Yang Direkrut YS Terlantar di Kalimantan Timur, Ada Yang Sudah Dapat Kerja

Ternyata sebagian dari mereka sudah diterima bekerja di perusahaan sawit dengan gaji yang lumayan tinggi meski belum ada penandatangan kontrak

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
AKSI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Maumere menggelar aksi duka TPPO di Kota Maumere, Sabtu, 6 April 2024 sore. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Berdasarakan penelusuran TribunFlores.com, Minggu, 7 April 2024 pagi, tidak semua 72 warga Kabupaten Sikka yang direkrut YS alias Joker diterlantarkan di Provinsi Kalimantan Timur.

Ternyata sebagian dari mereka sudah diterima bekerja di perusahaan sawit dengan gaji yang lumayan tinggi meski belum ada penandatangan kontrak kerja dan diperhatikan dengan baik oleh pihak perusahaan sawit tempat mereka bekerja.

Kanis bersama sang istri yang berhasil dihubungi TribunFlores.com, Minggu, 7 April 2024 pagi mengungkapkan kondisi mereka yang saat ini berada di BCP M rayon C. Kanis merupakan adik kandung dari Ari, salah satu pekerja yang direkrut YS yang kini berada di BCP A rayon B yang sempat tinggal bersama Jodimus Moan Kaka, salah satu pekerja yang direkrut YS secara ilegal yang meninggal dunia akibat kelaparan dan sakit yang dideritanya.

Sayangnya, Kanis enggan memberikan penjelasan lebih banyak terkait kondisi mereka namun sang istri mengaku saat ini mereka tinggal di rumah dan mendapatkan makan minum yang layak pula.

 

 

Baca juga: Kondisi Terkini Tujuh dari 72 Warga Sikka yang Direkrut YS Cari Uang dan Ingin Pulang

 

"Kami disini sudah dapat pekerjaan baik, kalau disini yang pasangan suami istri itu kerja baik, pertama kami datang dari tanggal 16 Maret 2024 itu kami istirahat satu minggu tapi dikasih makan nasi bungkus, air minum, satu hari kasih makan kami lebih, kami kan suami istri terus selang beberapa hari itu mereka (red : pihak perusahaan) datang antar beras satu karung, segala macam sembako, banyak dikasih," ungkap istri Kanis yang juga adik ipar Ari asal Kampung Galit, Desa Hebing, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.

Diungkapkan dia, awalnya sang suami meminta YS mencarikan pekerjaan karena selama berada di Kabupaten Sikka, sang suami kesulitan mencari pekerjaan. Maka oleh YS menjanjikan akan mencarikan suaminya pekerjaaan.

"Kalau soal legal dan tidak itu kami tidak tahu soalnya kami di sini kerjanya baik-baik saja. Waktu itu kami di kampung kan susah terus suami mau kerja disana susah jadi dia minta ke Om Joker untuk carikan pekerjaan jadi Om Joker bilang nanti dia carikan, saya pikir kami berdua dengan suami sendiri tapi ternyata yang lain juga ikut minta, jadi yang ilegal dan tidak ilegal itu kami tidak tahu," ungkap istri Kanis.

Namun dia mengaku, pada saat berangkat dari Kabupaten Sikka dengan menggunakan KM Lambelu bersama-sama Ari kakak iparnya dan puluhan orang lainnya yang pada saat itu dirinya tidak sempat menghitung.

 

Baca juga: Diduga Cemburu Pria di Wini Aniaya IRT, Polisi: Hubungan Spesial

 

Diungkkan dia, pada saat turun di Balikpapan, mereka menggunakan bus menuju Simpang Kalteng dan disitulah mereka dibagi kedalam beberapa kelompok.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved