Berita Manggarai Timur
Bukit Tuwit Elar Selatan Kawasan Penghasil Kopi di Manggarai Timur NTT
Kawasan Bukit Tuwit di Kecamatan Elar Raya (Elar dan Elar Selatan) mungkin lebih dikenal sebagai kampung adat tua yang memancarkan nuansa sakral dan m
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, ELAR SELATAN - Kawasan Bukit Tuwit di Kecamatan Elar Raya (Elar dan Elar Selatan) mungkin lebih dikenal sebagai kampung adat tua yang memancarkan nuansa sakral dan mistis.
Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa warga di kampung ini memiliki kawasan perkebunan kopi seluas sekitar 2 hektare yang menarik untuk dieksplorasi.
Kebun kopi di kampung adat tua di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu ditanami tanaman kopi dari berbagai suku di wilayah tersebut.
Selain menghasilkan kopi robusta dan arabika, Kampung Tuwit diketahui juga menghasilkan kopi langka Yellow Caturra.
Baca juga: Bukit Tuwit Runus, Mistisnya Kampung Adat Masa Lalu di Elar Selatan Manggarai Timur
Warganya, baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama menjadikan kebun kopi sebagai sumber ekonomi. Adapun warga di Manggarai Timur memang kebanyakan merupakan masyarakat petani.
Umumnya, kaum laki-laki memetik kopi, sementara kaum perempuan yang menanam.
Hasil penjualan kopi dapat digunakan untuk membiayai hidup sehari-hari, termasuk sekolah.
"Kecamatan Elar Selatan sudah terkenal dengan kawasan perkebunan kopi. Setiap tahun masyarakat memetik kopi sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga," kata warga Elar Selatan, Marselus Ekung dikutip TRIBUNFLORES.COM dari Kompas.com Kamis 11 April 2024.
Adapun kawasan perkebunan kopi terletak di Lenggor, Kota Tunda-Sopang Rajong, dan Runus.
Minum kopi sendiri sudah menjadi tradisi bagi orang Manggarai Timur dan dianggap sebagai warisan budaya. Sehari-hari, mereka biasa menikmati kopi pahit.
Dalam sehari, sebagian warga Manggarai Timur yang gemar ngopi bisa minum sebanyak tiga hingga empat gelas kopi hitam setiap harinya.
Baca juga: Wisata Flores, Menikmati Keindahan Air Terjun Ngabatata di Nagekeo
Kompas.com sempat mencicipi kopi khas Kampung Tuwit. Rasa kopinya sangat khas daerah pegunungan, dengan rasa pahit berpadu asam. Aromanya juga begitu menggugah semangat dan membuat kita rasanya ingin menambah lagi.
Dikenal mistis
Kampung adat tua tersebut juga dikenal memancarkan nuansa sakral dan mistis. Kampung Tuwit dengan ada mesbah atau Compang.

Saat itu, Kompas.com bersama beberapa rekan mengunjungi kampung didampingi Tobias, penerus tua adat Suku Ngujul.
Kami mendaki sebuah bukit dan menjelajahi kawasan perkebunan kopi siap panen, yang sebelumnya telah dijelaskan. Kopi yang sudah masak terlihat memiliki warna merah.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.