Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024, Akulah Pintu
Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024.Tema Renungan Harian Katolik Akulah Pintu. Baca renungan katolik hari ini dengan tekun.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”
Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap rumah pasti harus memiliki pintu, tempat orang masuk atau keluar. Melalui pintu itu orang masuk dan keluar rumah baik orang yang ada di dalam rumah maupun tamu yang datang ke rumah. Semua selalu harus melalui pintu. Dari pintu itulah semua akan masuk dan berkumpul di dalam rumah sebagai satu keluarga dan tentu saja jika kalau ada orang luar yang masuk bukan melalui pintu maka itu bisa dikatakan sebagai pencuri yang masuk tidak sesuai dengan pintu.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita memulai dengan hari pertama pekan paskah keempat. Bacaan yang kita renungkan hari ini berkisah tentang Yesus adalah gembala domba dan pintu kepada domba-domba itu sedangkan dalam kisah para rasul, Petrus kembali memberikan pengajaran yang benar kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem karena mereka melihat Petrus telah memberitakan firman Tuhan juga kepada bangsa-bangsa lain. Mereka bersoal jawab dengan Petrus tentang hal ini. Lalu Petrus mengisahkan tentang penglihatannya kepada mereka. Dalam penglihatan itu Petrus mengambil kesimpulan bahwa “Jika Allah memberikan karuniaNya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” Orang-orang Yahudi itu menginginkan agar keselataman itu hanya untuk diberikan kepada mereka tetapi Allah itu Allah universal yang telah menyucikan dunia dengan RohNya sendiri.
Di dalam dan melalui Roh Kudus itu Allah berkarya juga kepada bangsa-bangsa lain agar semua orang diselamatkan. Maka dalam pengajaranNya kepada orang-orang Farisi itu, Yesus menegaskan: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala doma. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar”. Yesus mau menggambarkan secara benar tentang gembala domba dan pintu kepada domba-domba itu.
Yesus sebenarnya mau mengeritik orang-orang Farisi itu yang banyak menggunakan kesempatan jabatan mereka untuk mendapatkan pengaruh dan sekaligus menekan orang-orang dengan segala macam aturan tambahan agar mereka bisa mendapatkan uang tambahan. Mereka inilah yang disebut Yesus sebagai pencuri dan perampok domba-domba yang mereka miliki. Kritik tajam Yesus kepada orang-orang Farisi itu karena mereka tidak melalu pintu utama yaitu Yesus sendiri sebagai Gembala utama tetapi memilih untuk memanjat tembok. Itu berarti sama dengan mereka melanggar hukum Tauratnya sendiri dan terlebih mereka melanggar hukum Tuhan sendiri. Kritik Yesus kepada orang-orang Farisi ini juga ditujukan kepada kita karena kita kadang atau bahkan seringkali tidak masuk melalu pintu utama, tetapi panjat tembok karena mau mengambil keuntungan dari domba-domba yang ada. Domba adalah binatang paling penurut dan tak pernah memberontak. Maka banyak “gembala gadungan” yakni adalah singa yang berbulu domba. Mereka bergentayangan di mana-mana hanya untuk mencari mangsa domba-domba itu.
Di tempat-tempat kerja kita, para pimpinan kadang kala atau bahkan seringkali gunakan kesempatan untuk mengambil uang rakyat untuk kekayaan mereka dan keluarga sendiri sedangkan kebanyakan domba-domba yang dipimpinnya hidup merana. Bahkan kepala keluarga pun kadang-kadang menggunakan kesempatan kekuasaan mereka untuk menguasai istri dan anak-anak mereka. Lebih buruk dan jahat lagi sekarang banyak kejadian bahwa kepala keluarga itu menjual anak-anak mereka untuk mendapatkan uang semata. Ada yang diperdagangkan ke luar negeri dan hasilnya anaknya pulang dengan jenazah. Dan masih ada begitu banyak contoh-contoh yang dapat kita lihat di sekitar kita. Marilah kita belajar dari gembala utama kita sekaligus menjadi pintu tempat kita masuk kepada Allah. Dengan begitu kita semua diselamatkan sebagai domba-domba yang sejati selalu mendengar suara Tuhan memanggil kita dengan nama kita masing-masing.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Br-Pio-Hayon-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.