Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024, Kristus Pintu Masuk Yang Benar

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024.Tema Renungan Harian Katolik Kristus Pintu Masuk Yang Benar.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024.Tema Renungan Harian Katolik Kristus Pintu Masuk Yang Benar. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 April 2024.

Tema Renungan Harian Katolik Kristus Pintu Masuk Yang Benar.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan harian katolik hari ini disiapkan pada akhir artikel ini.

Senin 22 April 2024 merupakan Hari Senin Pekan IV Paskah, Santo Soter dan Kayus, Paus dan Martir, Santo Teodoros, Pengaku Iman, Santo Yosef Moscati, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Baca juga: Injil Katolik Hari ini Senin 22 April 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 22 April 2024 adalah sebagai berikut:


Bacaan Pertama Kis 11:1-18

“Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.”

Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. mereka: “Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka.”

Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: “Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.

Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.

Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.

Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertaiaku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya:

Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.

Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?”

Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 42:2-3; 43:3-4

Refren: Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.

Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!

Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil Yoh 10:14

Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan Injil Yoh 10:1-10

Akulah pintu kepada domba-domba itu.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.

Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Ada satu hal yang menarik dalam pengajaran Yesus adalah menggunakan
contoh atau perumpamaan dari hal-hal yang sederhana dalam hidup sehari-hari.
dengan demikian para pendengar lebih mudah mengerti dan menangkap
maksud Yesus di balik itu. Pengajaran hari ini diambil dari kebiasaan
menggembalakan domba di tengah masyarakat saat itu.

Yesus menggambarkan
kebenaran ilahi yang diambil dari hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan
setempat, sehingga tidak terasa asing. Juga agar tidak mengaburkan maksud
yang ingin disampaikan-Nya itu.

Beberapa hal yang sudah jelas dan menjadi pengetahuan umum bagi mereka
saat itu antara lain adalah bahwa pencuri atau perampok memang selalu datang
untuk mengganggu kawanan domba dan merugikan pemiliknya dengan cara
yang tidak biasa. Orang Yahudi membuat kandang berbentuk lapangan di tanah,
berpagar tembok tinggi untuk melindungi domba-domba dari serangan binatang
buas di waktu malam.

Ada satu pintu yang dikunci dan seorang penjaga bergantian mengawalnya sepanjang malam. Para pencuri tidak masuk melalui
pintu, melainkan memanjat tembok. Hal itu lebih sebenarnya lebih sulit namun
menggambarkan bahwa jika orang berniat jahat, biasanya ia akan rela
menempuh jalan atau melakukan tindakan berisiko dan berbahaya.

Ini dapat menjadi teguran buat kita. Kita pun seringkali terjebak dalam usaha luar biasa
keras, yang lebih daripada usaha kita dalam melayani Allah. Padahal itu hanya
untuk melakukan sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah.
Hal yang lain dalam penggembalaan domba adalah domba-domba hanya
mendengarkan suara gembalanya.

Kebiasaan di Timur Tengah, sang gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya. Ini berarti
bahwa si gembala menaruh perhatian khusus pada masing-masing dombanya.
Ia mengetahui dengan tepat berapa jumlah kawanannya. Setiap hari ia
menuntun dan membawa domba gembalaannya untuk mencari padang rumput
supaya mereka dapat makan.

Si gembala tidak perlu menghalau domba-domba
itu, cukup berjalan di depan kawanan itu saja. Selalu siap menghadapi rintangan
yang mungkin menghadang dari depan, dan domba-dombanya akan merasa
aman untuk berjalan mengikuti langkahnya. Kita orang-orang yang percaya
kepada Kristus diibaratkan sebagai kawanan domba, makhluk ciptaan yang
bergantung pada Sang Gembala yang adalah Penciptanya. Kita digembalakan
untuk dipersatukan-Nya dalam Gereja di dunia, yang adalah kandang yang baik,
dilindungi dengan baik oleh Allah sendiri yang menjaga pintu.


Kristus telah menyatakan dirinya adalah Pintu. Ini pertama-tama berarti bahwa
Ia menempatkan diri-Nya sebagai penghalang yang merintangi pencuri dan
perampok untuk masuk. Yang dimaksud oleh Yesus dalam kelompok pencuri ini
adalah ahli-ahli Taurat, kaum Farisi dan imam-imam kepala yang berupaya
merintangi dan mencegah Kristus serta kebenaran-Nya hadir di tengah
kehidupan umat.

Cara yang mereka pakai adalah mengacaukan benak orangorang dengan pengajaran-pengajaran yang salah tentang Jususelamat kita dan mencuri jiwa-jiwa yang mencari keselamatan ilahi itu. Hal itu sama seperti
dengan mereka yang menentang Petrus karena merasa bahwa mereka adalah
gembala yang membela Gereja. Padahal sebaliknya mereka justru memaksakan
peraturan-peraturan yang salah dan membuat orang merasa tidak nyaman di
dalam Gereja.

Mereka tidak benar-benar mau menjadi murid-murid Yesus, sebaliknya menyamar menjadi gembala untuk merampok kawanan Gereja-Nya. Maka dalam hal ini Kristus juga menjadi pintu masuk bagi para gembala lainnya,
karena barang siapa tidak masuk melalui Dia, tidak akan dianggap sebagai
gembala umat.

Yesus juga adalah Pintu bagi domba-domba-Nya, sebab barang siapa masuk ke
dalam kandang melalui Dia akan selamat. Kita sebagai domba-domba-Nya harus
masuk melalui Yesus, melalui iman kepada-Nya, hanya melalui Dia kita dapat
sampai kepada Bapa (bdk. Yoh. 14:6). Sebagai domba-domba-Nya kita dapat
masuk dan keluar dengan selamat. Inilah hak istimewa yang diberikan Allah,
bahwa di dalam Dia, kita beroleh keselamatan sekaligus diberi kehendak bebas
dalam hidup kita. Kapan saja kita masuk ke dalam Gereja, maka kita akan hidup
dalam segala kelimpahan dalam persekutuan dengan-Nya.

Dan ketika kita pergi ke luar kita di tuntun-Nya untuk menemukan padang rumput, dituntun dan
dibawa ke gunung-Nya yang kudus serta ke tempat kediaman-Nya untuk
menghadap Allah yang adalah sukacita dan kegembiraan kita (lih. Mzm. 43:3-
4). Gambaran Yesus sebagai Pintu ini menyatakan bahwa Yesuslah satu-satunya
jalan keselamatan yang membawa orang yang percaya, kepada hidup yang
berkelimpahan, bukan dalam arti material, tetapi suatu kualitas hidup yang
utuh, yang mengenal Allah yang sejati. Hidup seperti ini harus dialami sekarang
semenjak kita mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita.

Missio: Saudara, kita hanyalah manusia biasa yang tidak dapat menjamin
keselamatan,keamanan dan kesejahteraan dalam hidup. Sehebat, sepintar,
sebijaksana, sebanyak apapun harta kepunyaan kita tidak akan dapat menjamin
keselamatan dalam hidup dan mati manusia. Hanya Yesus-lah yang dapat
menjamin keselamatan sejati dalam hidup dan mati kita.

Sebab, Ia adalah pintu keselamatan itu. Apakah anda sudah masuk lewat Pintu yang Benar?
Doa: Allah Bapa di Surga, aku bersyukur kepadaMu karena aku telah mengenal
Yesus Tuhan sebagai pintu masuk ke dalam kerajaanMu.

Berkat pengenalanku tentang Tuhan Yesus, aku dapat mengenal Allah sebagai Bapa. Semoga aku
dapat menghantar orang lain untuk datang kepada Yesus.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Pekan IV Paskah. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved