4 Tempat Ziarah Rohani Umat Katolik Saat Bulan Maria di Maumere Sikka

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria bagi umat Katolik. Bulan yang penuh berkat ini adalah waktu untuk berdevosi khusus kepada Bunda Maria.

Dalam tradisi ini umat Katolik biasanya melakukan doa keluarga, mengunjungi satu ke rumah dan ke rumah lainnya dalam satu kelompok umat basis (KUB).

Selain doa keluarga, umat Katolik melakukan ziarah rohani ke Gua Maria untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Seperti di Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, NTT terdapat beberapa Gua Maria yang menjadi destnasi rohani.

1. Patung Bunda Maria Bunda Segalah Bangsa di Bukit Nilo

Baca juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Rohani Populer di Maumere Sikka

Tempat wisata rohani Bukit Nilo Patung Maria Bunda Segala Bangsa terletak di Bukit Keling-Nilo, Desa Wuli Wutik, Kecamatan Nita.

Jarak dari jantung Kota Maumere sekitar 20 kilo meter dengan waktu tempuh 30 menit perjalanan baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Patung setinggi 28 meter ini memiliki berat 6 ton berada di ketinggi 1.600 meter di atas permukaaan air laut. Patung ini menjadi salah satu bangunan tertinggi di Kabupaten Sikka. Terbuat dari perunggu yang berdiri tahun 2004 oleh Trakeat Pasionis dan dibantu oleh umat Katolik di Maumere.

Tempat ziarah ini diresmikan dan diberkati oleh Uskup Agung Ende Mgr.Abdon Longinus da Cunha pada 31 Mei 2005.  Selalu dikunjungi peziarah Katolik untuk berdoa tak hanya dari Maumere tetapi NTT bahkan wisatawan mancanegara.

Baca juga: Berkunjung ke Tempat Wisata Rohani di Flores, Gua Maria Lourdes Watuwoga Sikka

Selain untuk berdoa, pemandangan di atas Bukit Nilo sangat menakjubkan. Pepohonan hijau di sekitar patung Bunda Maria dengan lanskap alam Kota Maumere dan Laut Flores terlihat jelas saat berada di puncak Bukit Nilo.

2. Wisung Fatima Lela

Wisung Fatima terletak di Desa Lela, Kecamatan Lela, 24 kilometer ke arah pantai selatan dari Kota Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka.

Di Wisung Fatima Lela terdapat Patung Bunda Maria, relief-relief Peristiwa Rosario dan Stasi Jalan Salib. Setiap tahun pada 13 Oktober, Wisung Fatima Lela selalu dikunjungi peziarah.

Taman Doa Rosario Wisung Fatima Lela memiliki sejarah yang panjang. P.Herman Bolscher SVD,Pastor Lela 1939-1963 dalam tulisannya mencatat,” Pada tahun 1942 ketika Perang Dunia II sedang berkecamuk, Paus Pius XII menyerahkan dunia kepada Hati Maria.

Dilansir dari Katolikku.com, situs rohani Sanctuarium Wisung Fatima Lela mempunyai sejarah yang cukup panjang. Saat perang dunia berkecamuk, Paus Pius XII menyerahkan dunia ke dalam Hati Maria.

Paroki St. Maria Imacculata Lela, yang kemudian menjadi tempat situs ini berada, menjadi salah satu Paroki yang menyerahkan diri dalam perlindungan Bunda Maria.

Tepat tanggal 05 Oktober 1947, umat Paroki St. Maria Imacculata Lela melakukan upacara penyerahan ini di bawah pimpinan Pastor Herman Bolscher, yang saat itu bertugas sebagai Pastor Paroki di wilayah setempat.

Untuk mendukung pelaksanaan Devosi kepada Bunda Maria, umat meminta sebuah patung “Maria Fatima”. Permintaan ini kemudian dikabulkan.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pada tanggal 20 april 1949 patung Bunda Maria tiba di Maumere. Karena belum ada tempat khusus untuk mentahtakan patung tersebut, maka untuk sementara waktu patung tersebut ditempatkan di pendopo Pastoran Paroki Lela.

Sebuah bukit yang letaknya tidak terlampau jauh dari Pastoran akhirnya dijadikan tempat untuk meletakkan Wisung Fatima hingga saat ini.

3. Gua Maria Fatima Watuwea

Gua Maria Fatima Watuwea merupakan salah satu tempat wisata rohani favorit di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gua Fatima Watuwea berada di pinggir jalan provinsi NTT, tepatnya di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda. Lokasinya tak jauh dari Pantai Kajuwulu dengan panorama seribu anak tangga Bukit Salib.

Jarak dari jantung Kota Maumere sekitar 25 kilo meter dengan waktu tempuh 45 menit perjalanan baik menggunakan sepeda motor maupun mobil.

Menurut keterangan warga, nama Watuwea berarti batu emas. Gua tersebut dibuat dari batu alam lalu ditahtakan patung Bunda Maria dengan tinggi kira-kira satu meter.

Wisata rohani satu ini terpacak megah di atas gugusan bukit. Para peziarah akan menyusuri ratusan anak tangga sebelum tiba di puncaknya.

Rerindang pohon beringin dan kolam hias di tepi gua semakin menyejukan hati peziarah sembari merasakan kekhusyukan Maria Fatima Watuwea.

Umat setempat selalu berziarah di waktu siang maupun malam. Mereka datang untuk berdoa dan menyampaikan devosi khusus kepada Bunda Maria.

4. Gua Maria Lourdes Watuwoga

Gua Maria Lourdes Watuwoga berada di Dusun Watuwoga, Desa persiapan Waturia, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Gua tersebut berada di atas Bukit Watuwoga. Lokasi tidak jauh dari Gereja Santo Stefanus Waturia.

Jika dari arah Kota Maumere menuju Gua Maria Lourdes memakan waktu sekitar 20-25 menit perjalanan baik menggunakan kendaraan beroda dua maupun empat.

Umat yang ingin berkunjung ke tempat ini harus melewati jalan stapak sejauh satu kilo dari arah Gereja Santo Stefanus Waturia.

Saat mendaki melewati setapak pengunjung dapat menikmati keindahan alam dari atas bebukitan Watuwoga dengan melihat lautan lepas yang berada di pantai utara, Maumere.

Gua tersebut terdapat beberapa pohon rindang yang membuat para pengunjung merasa asri dan menikmati kesejukan alam dibebukitan Watuwoga.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News