Longsor di Ende

Warga Wolotopo Timur Diminta Segera Mengungsi, Ada 8 Titik Rawan Longsor di Wolotopo

Yohan Brechmans Paka, staf Pemdes Wolotopo Timur mengatakan, kondisi hari ini sebagian warga yang berada di delapan lokasi rawan longsor.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
PEMBERSIHAN - Puluhan warga yang terdiri para pria bergotong royong membersihkan lokasi longsoran yang letaknya tepat berada di bawah rumah duka dengan tingkat kemiringan yang curam, Minggu, 5 Mei 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Selain di RT.002/RW.002, Dusun Wawosumba, total lokasi rawan longsor di Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona berdasarkan hasil identifikasi sementara yang dilakukan Pemdes Wolotopo Timur dan warga setempat sebanyak delapan titik yang tersebar di dua dusun yakni Dusun Wawosumba dan Dusun Lianggo.

Dikatakan, pada Sabtu, 4 Mei 2024 lalu, lokasi-lokasi tersebut juga sudah terjadi longsoran namun tidak separah yang terjadi di RT.002/RW.002, Dusun Wawosumba hingga menelan korban jiwa.

Yohan Brechmans Paka, staf Pemdes Wolotopo Timur, Senin, 6 Mei 2024 mengatakan, kondisi hari ini sebagian warga yang berada di delapan lokasi rawan longsor tersebut masih aman.

"Kalau yang tiga rumah yang terkena dampak paling parah longsor itu sekarang sudah mengungsi semua ke rumah-rumah tetangga dan saudara yang lokasinya aman," ujar Yohan yang juga kerabat dekat Agnes Fian Wara (29), korban meninggal dunia akibat longsor di Desa Wolotopo Timur.

Baca juga: Urusan Adat Pernikahan Agnes Wara Gagal, Usai Tertimbun Longsor di Wolotopo Timur Ende

 

Disebutkan Yohan, jumlah rumah yang berada di RT.002/RW.002, Dusun Wawosumba atau yang berdekatan dengan rumah korban sekitar 7 rumah dengan jumlah jiwa kurang lebih 40 jiwa.

Terhadap 40an jiwa yang hingga saat ini masih berada di lokasi tersebut, kata Yohan, dihimbau untuk tetap berhati-hati dan waspada dan apabila terjadi hujan lebat mereka disarankan segera keluar dari rumah dan mencari tempat atau lokasi yang lebih aman.

"Kami sudah informasikan untuk pindah tapi mereka masih mau bertahan untuk tetap tinggal di rumah mereka, kami bilang kalau seandaianya terjadi hujan besar lagi maka harus harus keluar dari rumah dan tidak boleh lagi tinggal di rumah itu hanya tiga rumah itu kami sudah larang untuk tidak boleh lagi tinggal," tambah Yohan.

Sebagai keluarga korban, Yohan berharap pemerintah baik Pemdes hingga pemerintah pusat mengantisapi terjadinya longsor di kemudian hari karena delapan titik atau lokasi di dua dusun di Desa Wolotopo Timur yang disebutkan rawan terjadi longsor.

Hari ini, Senin, 6 Mei 2024, kata Yohan, sejumlah warga kembali melakukan pembersihan lokasi longsor yakni memindahkan dan berupaya memecahkan bebatuan besar yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Delapan titik itu sudah longsor, di atas rumah di bawahnya juga rumah karena kemarin saat kejadian kita fokus hanya di satu lokasi setelah masyarakat sampaikan ke saya bahwa ada lagi di lokasi lain dan setelah kami cek di lokasi memang terjadi longsor makanya untuk sementara kami tutup sementara dengan terpal sebagai tanda lokasi longsor," tandas Yohana.

Diuraikan dia, panjang lokasi longsoran di RT.002/RW.002, Dusun Wawosumba, Desa Wolotopo Timur tepat di lokasi ditemukannya korban meninggal dunia, kurang lebih 30-40 meter dengan tinggi mencapai 6-7 meter dan terbilang curam.

"Kalau tidak bisa tangani cepat terjadi hujan lagi pasti dia akan longsor lagi," tutup dia.

Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu mengaku hingga pagi ini alat berat belum direlokasi ke Desa Wolotopo Timur karena sedang melakukan pembersihan material longsoran yang juga terjadi di wilayah Kecamatan Nangapanda yang menyebabkan arus lalu lintas terputus.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved