Hari Raya Kenaikan Tuhan

Teks Misa Hari Raya Kenaikan Kamis 9 Mei 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak Teks Misa Hari Raya Kenaikan Kamis 9 Mei 2024.Teks misa hari raya kenaikan Lengkap Renungan Harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Mari simak Teks Misa Hari Raya Kenaikan Kamis 9 Mei 2024.Teks misa hari raya kenaikan Lengkap Renungan Harian Katolik. 

Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat. 28:19a,20b)

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Pergilah, dan ajarilah semua bangsa, sabda Tuhan, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

11. INJIL (Mrk. 16:15-20)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil  Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tandasalib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orangorang yang percaya: mereka akan mengusir setansetan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN KATOLIK

Dari bacaan Injil tadi, kita bisa merasakan bahwa Tuhan Yesus memberikan tugas kepada para muridNya. Ia akan pergi tetapi tugas perutusan-Nya akan dilanjutkan oleh para murid-Nya. Kita renungkan dua hal dari kisah injil ini. Pertama, menjadi utusan. Yesus memanggil para murid-Nya untuk kemudian mengutus mereka. Selamakebersamaan mereka selama  lebih tiga tahun, Yesus sungguh-sungguh mempersiapkan mereka agar suatu saat mereka menjadi mandiri dan melanjutkan tugas perutusan-Nya. Ketika tiba waktunya, Yesus bukan saja meninggalkan mereka, melainkan
mengutus mereka. Setiap murid menjadi utusan-Nya, sama seperti Dia menjadi utusan dari Bapa. Hal yang sama berlaku bagi kita. Kita bukan saja menjadi pengikut Kristus, tetapi kita adalah utusanNya. Ke mana saja dan di mana saja kita berada, kita adalah wakil Kristus, yang menggemakan kembali Sabda-Nya. Kemuridan kita mendapatkan kepenuhannya ketika kita melaksanakan tugas perutusan kita. Kedua, menghidupi Sabda Tuhan. Ketika mengutus
para murid-Nya, Yesus memberikan tanda-tanda mereka yang percaya kepada-Nya. Tanda-tanda itu seperti mengusir setan, berbicara dalam banyak bahasa baru, bisa memegang ular, bisa minum racun maut, menyembuhkan orang dan sebagainya. Apa yang sesungguhnya dimaksudkan oleh Yesus? Banyak kali dalam pewartaan-Nya, Yesus memakai
gaya bahasa hipérbola dengan tujuan positif. Ia tidak mengajarkan hal-hal yang bombastis, melainkan berupaya menarik perhatian para pendengar-Nya dan serentak menghadirkan hal yang lebih dalam di balik kata-kata yang diucapkan-Nya. Ketika berbicara tentang memotong tangan yang berdosa, atau mencungkil mata yang berdosa, maka yang
dimaksudkan adalah sebuah pertobatan yang serius. Pada kesempatan ini, Yesus mengatakan bahwa\ mereka yang percaya kepada-Nya memiliki kualitas tertentu. Mereka bukan saja mampu menangkal atau melawan setan, melainkan juga malah bisa mengusir setan dan bertahan dalam iman mereka. Mereka juga akan terbuka terhadap berbagai kemungkinan baru
seperti bahasa-bahasa baru yang membuat mereka mudah mewartakan Sabda Tuhan. Jika mereka sungguh percaya kepada-Nya, maka mereka tidak akan diracuni oleh pengaruh-pengaruh duniawi yang mematikan iman mereka. Kehadiran orang-orang yang percaya, akan turut menyembuhkan mereka yang sakit atau yang membutuhkan harapan. Mungkin kita tidak memiliki semua kualitas yang disebutkan Yesus ini. Tetapi, setidak-tidaknya, kita berjuang untuk bisa membawa perubahan yang baik di dalam keluarga dan masyarakat kita. Jika kita bisa melawan godaan setan, hidup kita tidak akan diracuni dan meracuni hidup orang lain dengan kejahatan. Semoga kenaikan Yesus ke surga membuat iman kitasemakin  kuat karena Yesus sungguh menaruh kepercayaan kepada kita untuk menjadi utusan-Nya. Semoga kita menjadi murid dan sekaligus utusan-Nya yang baik.

13. HENING
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus yang telah mengalami kelemahan kita telah naik ke surga. Maka marilah, dengan pengantaraan-Nya, kita panjatkan doa-doa kepada Allah Bapa.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita mohon rahmat Tuhan bagi para pemimpin Gereja, agar mereka tetap bersemangat membangun Gereja dalam bimbingan Roh Kudus. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga mereka benar-benar membantu rakyat dalam membangun kehidupan bersama yang damai dan sejahtera berdasarkan keadilan dan kebenaran. Marilah kita mohon….
P : Bagi para penderita. Semoga semua orang yang mengalami penderitaan mendapat penghiburan melalui sesama, dan semoga berkat misteri kenaikan Yesus ke surga, mereka semakin bertumbuh dalam pengharapan akan kehabagiaan hidp di masa mendatang. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Kita berdoa agar Bapa senantiasa mendampingi dan menguatkan kita di dalam menjalankan tugas kita sehari-hari di dunia ini dan dijiwai oleh pengharapan akan kemuliaan Bersama Kristus kelak. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang mahabijaksana menginginkan agar kita semua selamat. Dalam
kebijaksanaan-Nya, Ia telah menuntun dan mengarahkan hidup kita. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa di surga, Engkau telah mengutus Putra-Mu yang tunggal ke tengah-tengah kami. Dialah SabdaMu, pelita bagi langkah kami, dan terang pada jalan hidup kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Selama hidup-Nya di dunia, tak henti-hentinya Yesus mengajar kami, bahkan menawarkan diri-Nya sebagai jalan dan kebenaran, yang mengarahkan hidup kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Setelah kembali kepada-Mu, ya Bapa, Yesus mengutus Roh Kudus, yang menyemangati kami dan menerangi hati kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan berpegang pada Sabda dan Roh-Mu, kami menerima jaminan bahwa kami akan sampai kepada-Mu dan menikmati hidup abadi. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, ya Bapa, diliputi oleh rasa syukur atas arah jalan-Mu, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup [nama Uskup setempat], dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Kenaikan] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved