Misa Pentahbisan Uskup Agung Kupang

Motto Episkopal Mgr. Hironimus Pakaenoni : Saya Terinspirasi Dialog Yesus dan Rasul Petrus 

Uskup Agung Metropolitan Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni resmi ditahbiskan pada Kamis, 9  Mei 2024 di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang.

Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM/HO-IST
Uskup Agung Metropolitan Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni memberikan sambutan usai misa penahbisan Kamis, 9 Mei 2024. 

 

Baca juga: Injil Katolik Jumat 10 Mei 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 


“Cinta kasih lah dasar utama keterpilihan saya oleh sang gembala agung yang utama. Gembalakanlah domba-dombaku,” kata Mgr. Hironimus.


Motto episkopal ini sekaligus mengingatkannya pada pesan Santo Paulus bahwa sehebat apapun seseorang jika tanpa cinta kasih tidak akan berguna.


Lewat motto episkopal ini Mgr. Hironimus menghubungkan dengan 3 godaan iblis di padang gurun dan cara Yesus memanggil Rasul Petrus dalam tugas penggembalaannya.


Pertama Yesus mengarahkan kasih Petrus padanya. Hal paling menurut Mgr. Hironimus adalah dipanggil untuk menggembalakan kawanan domba, bukan kompetensi manusiawi yang diminta melainkan tentang cinta kasih apakah kita sungguh mencintai Yesus.

 

 

 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Mei 2024, Dukacita akan Berubah Menjadi Sukacita

 


Kedua, tersirat dalam kata-kata Yesus tentang memberi makan domba. Bagaimana cara seorang gembala memberikan makan dombanya? yakni dengan pelayanan sabda atau firman dan sakramen khususnya ekaristi mahakudus.


Ketiga, tugas penggembalaan jauh dari nuansa spektakuler dan gagah-gagahan apalagi dengan tujuan mencari popularitas. Mgr. Hironimus menegaskan gembala bukan profesi mentereng dan menggiurkan yang diminati banyak orang.


“Tugas penggembalaan ini bukanlah tugas yang dijalankan sendiri-sendiri, melainkan dilakukan bersama-sama. Kita akan selalu berjalan bersama, senantiasa peduli dan melayani satu dengan yang lain, berkehendak baik, bekerjasama dengan siapa saja. Sebagai gembala dalam komunitas iman, kita berani mempersembahkan diri dalam harapan akan iman kita, dalam suka cita, keputusasaan, kesedihan, keberanian, dan ketakutan tersedia bagi orang lain sebagai cara kita tetap terhubung dengan Tuhan dalam kehidupan. Sesungguhnya pelayanan adalah sebuah misteri yang syarat cinta kasih dan tanpa pamrih. Gerbang menuju cinta Tuhan yang tak terbatas,” jelas Mgr. Hironimus.


Hal terakhir yang disampaikan Mgr. Hironimus adalah godaan akan kuasa dan kontrol.


“Godaan yang sering kita alami adalah keinginan akan kuasa dan kontrol. Ketika kita melayani di dalam gereja, kita selalu tergoda memegang kendali. Jalur gembala bukanlah jalur di mana kuasa dan kontrol diperoleh, tetapi semakin banyak diserahkan,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved