Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Mei 2024, Berdoa dalam NamaKu

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Mei 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Mei 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD. 

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Berdoa adalah salah satu tugas utama seorang beriman. Di dalam dirinya sendiri, aspek rohani tak bisa dipisahkan dari aspek jasmaniahnya karena manusia terdiri dari unsur Tubuh, Jiwa dan Roh. Tiga unsur utama inilah yang membentuk manusia yang utuh. Unsur roh dalam diri manusia inilah yang mampu membuat manusia itu bisa membangun relasi dengan Allah.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Di hari terakhir pekan ke enam kita kembali masih disuguhkan dengan kisah Apolos yang luar biasa berbicara tentang Kitab Suci dan membantah orang-orang Yahudi dan membuktikan tentang Yesus sebagai Mesias dalam Kitab Suci. Dalam Injil, kita juga masih disuguhkan oleh amanat Yesus kepada para muridNya tentang doa yang benar kepada Bapa dalam namaNya. Kita awali dengan kisah Apolos yang berasal dari Aleksandria. Ia adalah seorang Yahudi dan sangat fasih dalam soal-soal tentang Kitab Suci. Dan dalam beberapa perjumpaannya dengan para rasul termasuk Paulus dan memahami pengajaran mereka maka Apolos lalu menjadi pengikut Jalan Tuhan. Dia sangat fasih dalam berbicara tentang Kitab Suci dan tentang Yesus.

Ia mengajar dengan berani di rumah-rumah ibadat tentang Yesus. Namun dari semua pengajarannya itu diketahui bahwa dia baru mengenal tentang baptisan Yohanes maka para pengikut Tuhan yang ada di Aleksandria seperti Piskilia dan Akila membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan sangat teliti mengajarkan kepadanya Jalan Tuhan dalam terang Roh Kudus sebagai bentuk baptisan baru dalam nama Yesus Kristus yang telah ia ajarkan. Kisah Apolos mau mmbuktikan kEpada kita bahwa Allah akan tetap berkarya dalam diri siapa saja yang Dia kehendaki yang dipilihNya untuk menajdi saksi kebnaranNya bagi orang lain.

Kita tak perlu merasa takut akan apa yang harus kita kerjakan tetapi Tuhan akan menunjukkan itu kepada kita hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Termasuk ketika Tuhan menggunakan orang lain di luar dari kita untuk membantu kita dalam tugas perutusan kita. Itu akan bisa terjadi kalau hidup kita pun ada di dalam Jalan Tuhan. Dalam Injil, Yesus dalam amanat perpisahan dengan para muridNya memberikan satu pengajaran tentang bagaimana seharusnya berdoa kepada Bapa dalam namaNya: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu.

Sampai sekang kamu belum meminta sesuatu pun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Yesus dengan sangat jelas menyampaikan kepada para muridNya bahwa sebelum Dia pergi kepada Bapa, mereka belum bisa meminta kepada Bapa dalam namaNya, tetapi akan datang waktunya bahwa mereka dapat meminta kepada Bapa dalam dan melalui namaNya. Yesus mmberi penjelsan bahwa Dia telah datang dari Bapa ke dalam dunia, maka sudah saatnya Dia harus meninggalkan dunia lagi dan pergi kembali kepada BapaNya. Dan setelah kembali kepada Bapa, kita akan bisa meminta dalam doa-doa kita kepada Bapa dalam nama Yesus.

Kita yang hidup pada jaman ini ketika Ysus sudah di surga dalam kemuliaanNya. Maka kita sudah dengan sendirinya berdoa dalam nama Yesus sebagai pengantara kita kepada Bapa. Namun dalam realitas, masih banyak di antara kita yang masih tidak paham akan kebenaran ini. Kita masih saja tergoda dengan kebiasaan kita bersama tata cara kita sendiri dalam berdoa. Lebih parah lagi, kita pergi kpada orang-orang lain yang juga adalah manusia biasa seperti kita tetapi kita begitu percaya bahwa kita harus berdoa dengan segala macam tuntutan yang harus kita penuhi agar permintaan kita dikabulkan.

Bahkan itu trjadi pada kita yang percaya kapda Yesus yang kita imani sebagai pengantara kita satu-satunya kepada Bapa. Kita dapat melakukan itu hanya karena kita tergoda dengan kebenaran semu yang diberikan oleh orang-orang yang mengakui dirinya sebagai orang yang mampu mewujudkan doa-doa kita. Kita jatuh dalam mental instan yang sekali jadi agar kita pun bisa mendapatkan apa yang kita harapkan dalam waktu yang singkat. Semua ini hanyalah kepalsuan yang telah menggoda kita untuk jatuh dalam pemuasan kebutuhan ego kita sendiri. Maka marilah kita belajar untuk tetap setia kepada Yesus sebagai satu-satunya pengantara kita kepada Bapa. Setia itu indah sampai kekal.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah dibaptis dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Itu berarti kita pun sudah mengakui Yesus adalah pengantara kita kepada Bapa. Kedua, kita sering jatuh dalam ego kita sendiri karena mental instan yang masih bercokol dalam diri kita. Ketiga, maka tak ada jalan lain selain setia kepada Yesus Tuhan dan pengantara kita satu-satunya kepada Bapa karena di dalam namaNya doa-doa kita dikabulkan oleh Bapa.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved