Breaking News

Ujian Online di Sikka

Orang Tua Siswa di SDI Natarita Sikka Patungan Beli HP Android

Tidak ada komputer di sekolah tersebut, membuat para siswa harus membawa handphone (HP) android sendiri dari rumah yang dipinjamkan

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLDUS WELIANTO
Laurensius Lewuk Da ipir (50) Orang tua Siswa dari Laurenstia Claretia Bara Putri Laga(12) saat meminjamkan HP android agar bisa mengikuti ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android, Kamis 16 Mei 2024.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 


TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Sebanyak 6 siswa Kelas VI (enam) sekolah dasar inpres (SDI) Natarita di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android, Kamis 15 Mei 2024.


Tidak ada komputer di sekolah tersebut, membuat para siswa harus membawa handphone (HP) android sendiri dari rumah yang dipinjamkan dari keluarga dan tetangga dan para guru.


Seperti yang dialami, Laurensius Lewuk Da ipir (50) Orang tua Siswa dari Laurenstia Claretia Bara Putri Laga(12) yang merupakan salah satu peserta ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android.


Laurensius menuturkan, karena kondisi ekonomi, ia terpaksa harus patungan bersama keluarga agar bisa membeli HP android untuk anaknya bisa mengikuti ujian tersebut.

 

 

Baca juga: BREAKING NEWS : Ikut Ujian Online, Siswa SDI Natarita Sikka NTT Terpaksa Pinjam Ponsel Guru

 

 

 


"Kan tidak semua mampu untuk beli HP, sebagai petani, pendapatan kami sangat tidak cukup untuk membeli HP android sehingga kami harus patungan,"ujarnya 


Kata dia, Progam pemerintah untuk menyelenggarakan ujian berbasis android namun harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat untuk membeli HP android Ketika sekolah tidak mempunyai Komputer.


"Progam pemerintah ini boleh dilanjutkan tapi lihat juga dengan kemampuan orang tua ini, semua orang tua berbeda-beda soal ekonomi, ada yang mampu beli HP ada yang tidak bisa beli,"katanya 


Kata dia, HP android yang digunakan anaknya untuk mengikuti ujian tersebut merupakan HP bekas yang dibeli seharga RP.800 ribu hasil patungan dari keluarga yang ada di kampung dan di perantauan.


"HP yang digunakan ini, kami patungan dengan Kaka dan adik yang disini dan di perantauan untuk membeli HP ini,"jelasnya 


Ia hanya berharap kepada pemerintah agar memperhatikan sarana dan prasarana di sekolah tersebut agar siswa bisa mengikuti ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android dengan nyaman tanpa harus meminjam HP android.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved