Rajin ke Gereja, rajin berdoa, dll. Tidak ada lagi yang kurang. Tetapi seperti kepada pemuda itu, kepada kita pun Yesus mengatakan bahwa masih ada satu yang kurang. Kita masih melekat pada harta, kesenangan, hobby dan keinginan-keinginan yang sering begitu sulit kita tinggalkan atau lepaskan, dan menjadi kurang peduli dan tidak peka terhadap kesulitan dan penderitaan sesama.
Hal-hal ini memberatkan kita untuk mengikuti Yesus dengan bebas. Kita merasa berat dan tidak rela, karena itu memperoleh hidup yang kekal menjadi sulit kita capai.
Kita menjadi Katolik hanya mengikuti kewajiban-kewajiban agama, dan kita sudah merasa cukup. Padahal perlakuan kita terhadap sesama, tidak terikat dan melekat pada apa yang kita miliki, juga apa yang menjadi kesenangan kita yang sulit kita tinggalkan, lalu jalan menuju kehidupan kekal bersama Tuhan semakin tertutup. Terkadang berat, tetapi itulah permintaan Yesus sendiri. (sumber the katolik.com).
Beria TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.