Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki Dua Kali Erupsi Siang Ini, Status Masih Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terus beraktivitas dengan status masih Level II (Waspada). Letusannya terjadi hampir setiap hari.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Suasana Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur erupsi, Rabu 31 Januari 2024 yang lalu. Gunung api aktif ini terus beraktivitas dengan status Level II (Waspada). Letusannya terjadi hampir setiap hari, termasuk hari ini sebanyak dua kali, Selasa, 28 Mei 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terus beraktivitas dengan status masih Level II (Waspada). Letusannya terjadi hampir setiap hari, termasuk hari ini sebanyak dua kali, Selasa, 28 Mei 2024.


Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, mencatat letusan pertama pukul 10.24 Wita. Tinggi kolom abu tak teramati, gunung bernama lokal 'Ile Lake' itu erupsi dengan amplitudo maksimum 28.12 mm dan durasi 1 menit 43 detik.


Letusan kedua tercatat pukul 13.16 Wita dan tinggi kolom abunya tak teramati. Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo 14.06 dan durasi lebih lama yaitu 4 menit 18 detik.


"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Level II (Waspada)," demikian bunyi laporan tertuli tersebut.

 

Baca juga: BREAKING NEWS : DKPP Copot Jabatan Ketua KPU Manggarai Barat Karena Kasus Asusila

 


Rekomendasi atau anjuran untuk warga dan pengunjung pun masih sama. Tidak boleh ada aktivitas apapun di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki.


Masyarakat sekitar gunung Lewotobi selalu mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.


Salah satu pemukiman yang cukup dekat dengan Gunung Lewotobi Laki-laki adalah Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Warga setempat masih was-was bahkan trauma dengan banjir lahar dingin.


Meski saat ini musim kemarau, namum warga masih ketakutan karena terdapat sejumlah kali yang berhulu ke Gunung Lewotobi.


Mereka meminta Pemerintah Daerah Flores Timur melakukan normalisasi kali agar aliran banjir tak masuk ke pemukiman warga, salah satu yang paling rentan di RT 04 dan RT 05.


"Kami berharap adanya normalisasi kali. Kami sudah bicarakan dari itu hari, termasuk saat Musrembangcam. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban pasti," ujar Rosdiana Hasulie, warga Dulipali.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved