Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, Mengalir dari Hati
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 7 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Mengalir dari Hati.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar.
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar.
Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Tema permenungan kita pada hari ini ialah: Mengalir Dari Hati. Pada hari
raya Hati Yesus Yang Mahakudus ini, kita ingin memandang dan
mengalami kehadiran hati Tuhan Yesus Kristus yang mengalirkan rahmat
dan kasih Allah. Setiap orang yang mendengar, menerima, mengakui,
dan menaati-Nya memiliki akses untuk disentuh aliran tersebut. Hati
Yesus bukan sebuah bejana yang menampung isinya di dalam keheningan
dan ketenangan. Sebaliknya, Ia adalah bejana dengan pintu terbuka yang
tanpa henti mengalirkan kasih itu.
Penginjil Yohanes mengisahkan bahwa pada saat Yesus wafat di kayu
salib, lambung Yesus ditikam dengan tombak oleh seorang prajurit
(bernama Longinus) dan mengalirlah darah dan air. Darah dan air
yang mengalir dari lambung Yesus itu adalah lambang dari cinta dan
kasih Allah kepada kita. Cinta dan kasih Allah sejak awal mula dunia
sampai sekarang terus mengalir, meski pun kita manusia selalu berbuat
dosa.
Dengan cinta dan belas kasih, Allah menyelamatkan bangsa Israel.
Umat Israel adalah gambaran umat manusia, yang sejak awal mula
bersikap degil, tidak tahu berterimakasih, tidak tahu balas budi akan
kebaikan hati Allah. Namun demikian, bangsa Israel memperoleh tebusan
karena cinta dan kasih setia Allah (bdk. Hos 11: 1,2,4). Allah tetap
mengasihi bangsa Israel dan menyelamatkan mereka. Cinta dan kasih
yang sama dari Allah, yang mengalir melalui hati Yesus, juga
menyelamatkan dan menghantar kita kepada kehidupan kekal.
Kekuatan dan kesucian hati Yesus Kristus sama dengan cinta kasih itu
sendiri. Yang diperbuat oleh Yesus sebagai bentuk cinta kasih merupakan
ungkapan hati-Nya yang sejati. Yesus tidak berbuat sendiri sesuka Dia,
sebab hati-Nya dan hati Bapa adalah satu, dan keduanya bersatu di
dalam Roh Kudus. Jadi kita menyadari betapa besar, mulia, dan sucinya
hati Yesus Yang Mahakudus. Sekeras dan sejahat apa pun hati manusia,
tidak mungkin memecahkan dan merusak hati Yesus. Dosa dan kejahatan
yang begitu kejam telah dikalahkan oleh kelembutan dan kerendahan hati
Tuhan.
Seorang ibu setengah baya sedang bertengkar dengan anak gadisnya
karena persoalan pacaran anaknya. Sudah seminggu mereka tidak bicara,
bahkan tidak berpapasan. Namun melalui novena Hati Yesus Yang
Mahakudus oleh sang ibu, dan gadis itu menghadiri Misa Jumat Pertama
dengan sebelumnya membuat pengakuan dosa, mereka akhirnya
berdamai. Ada solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Nabi Hosea
berkata: “Hatiku berbalik dari segala murka”, itu berkat kuasa Allah. Hati
Yesus yang tersuci membuat ibu dan anaknya berbalik dari amarah dan
pertengkaran mereka.
Aliran rahmat dan kasih Tuhan itu pernah membuat Santo Paulus yang
terkenal jahat dan berdosa itu akhirnya berubah menjadi seorang rasul
ulung. Kasih Kristus amatlah besar dan agung. Di mana dosa bertambah
dan bertimbun, kasih akan semakin berkuasa. Ia menasihatkan supaya
hati kita tetap terkoneksi dengan hati Yesus. Aliran kasih dari Tuhan perlu
tetap memenuhi hati kita masing-masing. Jangan sampai hati kita kurus
dan kering karena tidak dialiri oleh rahmat dari Tuhan.
Semoga dengan perayaan Hari Raya Hati Kudus Yesus hari ini, kita
semakin menghormati dan mensyukuri cinta dan belas kasih Allah, yang
memancar dari Hati Kudus Yesus. Tentu saja kita terus memohon rahmat
Allah agar kita juga dapat mengambil bagian dalam kekudusan hatiNya,
sehingga kita memiliki sikap hati seperti Hati Kudus Yesus, yang
memancarkan cinta dan belas kasih Allah bagi sesama dalam kehidupan
kita sehari-hari. Amin.
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 7 Juni 2024
Tribun Flores.com
BREAKING NEWS: Satu Keluarga di Ende Tertimbun Longsor, 4 Orang Tewas |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Jumat 7 Juni 2024, Hari Raya Hati yang Mahakudus |
![]() |
---|
Bulan Mei 2024, 43.000 Turis Kunjungi Labuan Bajo Manggarai Barat |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Jumat 7 Juni 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, Pesta Hati yang Mahakudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.