Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Senin 10 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 10 Juni 2024.Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Renungan Katolik
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 10 Juni 2024. Dalam Bacaan Injil Matius 5:1-12 hari ini mengisahkan tentang “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah.”
“Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.” 1 Raja-Raja 17:6
Nama ‘Elia’ berarti ‘Tuhan adalah Allahku’. Hal ini benar-benar nyata dalam kehidupan Elia di mana Tuhan sanggup memelihara hidupnya secara luar biasa, dan Elia pun memiliki ketaan penuh kepada Tuhan Allahnya.
Tentang kehidupan Elia, Kitab Suci menyatakan bahwa “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.”(Yakobus 5:17-18).
Elia menghadapi situasi yang sulit di zamannya. Kondisi moral dan rohani bangsanya merosot dan benar-benar bobrok: mulai dari raja, para imam sampai seluruh rakyat hidup menyimpan dan menyembah berhala.
Ini dikarenakan Ahab, rajanya, berlaku jahat di mata Tuhan“…lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya” (1 Raja-Raja 16:30), di bawah pengaruh istrinya, Izebel putri kerajaan Sidon, seorang penyembah berhala, “…sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.” (1 Raj 16:31).
Tetapi Elia mampu mempertahankan iman, tetap hidup dalam kebenaran, setia melayani Tuhan dan tidak berkompromi dengan kebobrokan moral bangsanya; ia hidup laksana ikan yang berenang melawan arus, bukan hanyut terbawa arus.
Elia tidak takut pada kekuatan politik waktu itu, berani hidup dengan tetap percaya kepada Tuhan walau resikonya kehilangan kenyamanan dan nyawanya terancam.
Keberanian Elia ini bukanlah tindakan bodoh atau nekat, tetapi buah iman kepada Tuhan Allahnya yang hidup dan berkuasa, karena dia tahu bahwa Allah yang ia sembah jelas lebih besar daripada para baal sesembahan Ahab dan Izebel.
Ini terbukti ketika kekeringan dan kelaparan melanda negerinya, Elai tidak mengalami kekurangan, ia tetap hidup oleh iman karena pemeliharaan Tuhan yang ajaib.” ‘Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana’.
Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.” (1 Raj 17:4-5).
Karena kesetiaan dan ketaatannya terhadap firman Tuhan, Elia tidak pernah berkekurangan walau di tengah kekeringan dan kelaparan.
Mazmur, Tuhan Pertolonganku.
Dalam dunia yang penuh tantangan dan ancaman, kita memerlukan pertolongan sejati. Pemazmur menyadari ketiadaan pengharapan baik dari dirinya maupun orang lain. Ia mencoba mengarahkan pandangannya ke gunung-gunung, namun di sana pun ia tidak melihat secercah harapan.
Akhirnya pemazmur menyadari dan menyatakan dengan tegas bahwa “pertolonganku ialah dari Tuhan”. Ialah Pencipta yang Mahakuasa dan Penjaga yang tidak pernah terlelap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.