Misa Hari Minggu
Teks Misa Sore Minggu 16 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Teks Misa Sore Minggu 16 Juni 2024.Teks misa Sore minggu disiapkan untuk Hari Biasa XI tahun B.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
09. BACAAN KEDUA (2 Kor. 5:6-10)
L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Umat di Korintus. Saudara-saudari, hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mrk 4:31-32)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi. Apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dan menghasilkan buah berlimpah.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 4:26-34)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu
yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang
besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil tadi berbicara tenang Kerajaan Allah. Kita tidak bisa membayangkan Kerajaan Allah itu berada di
sebuah tempat tertentu, dengan struktur pengurus tertentu pula. Kerajaan Allah itu lebih berurusan dengan situasi atau suasana. Di mana Allah hadir atau di mana Sabda Allah itu bertumbuh, di situlah Kerajaan Allah berada. Ketika kita menghidupi Sabda Allah, kita menghadirkan Allah dan kerajaan-Nya ke tengah-tengah kita. Di situlah Kerajaan Allah berada, dengan Allah sebagai Raja. Ketika Sabda-Nya didengarkan dan dihidupi, di situlah Allah merajai kita. Dalam bacaan Injil tadi, Yesus memakai dua perumpamaan untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Keduanya memakai benih yang ditaburkan lalu bertumbuh dan menghasilkan. Benih pertama menghasilkan bulir yang kemudian dipanen, dan benih kedua menghasilkan tempat tinggal atau tempat
perlindungan bagi yang lain. Perumpamaan ini mengajak kita untuk melakukan dua hal, sehubungan dengan iman kita. Pertama, kita mesti memelihara iman kita sehingga kita bisa bertumbuh dengan baik. Orang yang
menanamkan benih, pasti akan memperhatikan benih tersebut. Namun, benih juga harus kokoh sehingga ia dapat bertumbuh dan kemudian menghasilkan buah yang diharapkan. Iman yang kokoh hanya dapat diperoleh dengan pemeliharaan yang baik. Kedua, iman itu harus berguna bagi sesama. Benih itu tidak bisa hanya bertumbuh dan menjadi besar. Ia harus menghasilkan bulir atau cabang yang berguna bagi yang lain. Kita hidup bersama orang lain. Iman yang hidup akan nyata dalam perbuatan atau relasi kita dengan sesama. Kita tidak bisa hanya berdoa, lalu tidak peduli dengan sesama; atau menjauhi, memusuhi sesama. Sama seperti Yesus yang berkorban bagi kita, iman kita kepada Tuhan mesti membuat kita berguna bagi sesama kita. Selamat membangun iman yang kokoh dan saling menolong sebagai perwujudan iman kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, iman hanya dapat bertumbuh jika kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan akan membuka jalan ketika kita menemui tantangan dan putus asa. Marilah kita menyampaikan doa-doa kita kepada-Nya.
P : Bagi para pelayanan dan petugas Gereja di paroki dan stasi kita. Semoga mereka selalu dikarunia kesehatan dan semoga Roh Kudus mendorong mereka supaya senantiasa menjalankan tugasnya dengan semangat cinta kasih dan pengabdian yang ikhlas. Marilah kita mohon….
P : Bagi panggilan kaum muda. Kita berdoa semoga semakin banyak kaum muda yang berani menjawab panggilan Tuhan dan membaktikan diri secara total bagi karya Tuhan, dalam tugas sebagai imam, biarawan, biarawati. Semoga kita berusaha mendorong anak-anak kita menjawab panggilan ini.
Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga yang mengalami masalah berat. Marilah kita berdoa bagi keluarga-keluarga
yang mengalami masalah berat, yang mengancam keutuhan keluarga. Semoga Tuhan menunjukkan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah mereka, dan memulihkan Kembali keutuhan keluarga mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita selalu berusaha untuk mempertahankan dan memelihara iman kita dengan setia, agar kita bisa menjadi seperti pohon yang menghasilkan buah yang baik bagi sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.